Chapter 1 : Beautiful

2.2K 165 8
                                    

Kim Taehyung; Seorang anak laki-laki  biasa, datang kembali, ke sekolah setelah tiga tahun lamanya.

Jeon Jungkook; Seorang anak laki laki special, dengan kemampuan arsitik yang luar biasa.

Keluarga Kim Taehyung memiliki sebuah panti asuhan, di mana mereka mengurus anak yatim dan memberikan fasilitas medis untuk anak-anak disana. Jeon Jungkook, anak laki-laki berusia duabelas tahun, telah mengatakan tempat ini adalah rumahnya. Kedua laki-laki itu akhirnya bertemu, meski kepribadian mereka berbeda, hal itu tidak membuat mereka terpisahkan. Hanya waktu yang berdiri di jalan persahabatan mereka dan cinta.

.
.
.

Sembilan belas tahun

Taehyung, meletakan kepalanya diatas meja, tidak peduli dengan dunia luarnya. Di tangannya ada sebuah pesawat kertas yang sudah terlihat lusuh. Secara tidak sadar, Jarinya membelai ujung pesawat kertas. Matanya tetap fokus pada langit biru. Sebuah angin lembut tiba-tiba bertiup melewati pohon-pohon di sekolah, membawa kelopak bunga dan daun-daun bertebangan, lalu membawa terbang kelopak bunga dan daun-daun itu pergi. Taehyung dengan tatapan kosongnya tersenyum kecil, pandangan matanya bergeser ke arah pesawat kertas di tangannya, seperti memikirkan, apakah akan membiarkannya terbang dengan?

Ada beberapa kertas origami di mejanya; semua terlihat lebih baik dan lebih indah dari yang ada di tangannya. Tapi ia tak memperdulikannya.
Karena semua origami di atas meja tidak dibuat oleh dia... Mereka tidak dibuat oleh Jeon Jungkook...

.
.
.
Paper Planes
Original strories by : TypicalFangirl09
Bahasa translated by : forlorncravat
.
.
.

Kim Taehyung menatap ke luar jendela dari kursi belakang mobil. Orangtuanya berada di kursi depan bercerita tentang beberapa sekolah yang ia tidak benar-benar berpikir itu penting. Ia tidak bermaksud menyombongkan diri, tetapi ia tahu bahwa ia adalah anak yang pintar yang bisa masuk ke setiap sekolah yang ia inginkan. Jadi sekolah tidak lah hal pertama yang ada di pikirannya. Apa yang lebih ia tertarikan adalah pemandangan rumah. Ia telah tinggal di kota dengan pamannya selama tiga tahun terakhir. Dan meskipun ia tidak menyukai kota, ia merindukan kampung halamannya di mana segala sesuatu lebih tenang. Taehyung terus memandang keluar sampai ia mendengar suara ibunya memanggil namanya.

"Taehyung?"

"Hm?" Jawabnya, menatap ibunya yang begitu indah tampak sedikit lebih tua daripada terakhir kali ia melihatnya. Ia tidak mengungkapkannya, tapi ia menyukai cara ibunya memanggil namanya seolah namanya adalah hal yang paling manis di dunia.

"Apakah kau senang?" Tanyanya dengan senyum hangat. Taehyung tersenyum dan mengangguk beberapa kali.

Ayahnya tiba-tiba berkomentar sambil mengendarai mobil, "Masih punya beberapa kata, bukan?" Taehyung bisa mendengar ada godaan dalam nada kalimat ayahnya.

Paper PlanesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang