Rambut pemuda itu tertiup angin membuat beberapa sehelai rambut menari-nari.ia menghela nafas pelan menatap keindahan Danau Af,danau yang paling Indah di The Witchcraft City.
"Kak,kau ada di mana?.sudah lama kita tidak bertemu?,apa kau sudah makan,apa kau masih ingat pada adik kecilmu ini?"ucapnya pelan,bicara pada diri sendiri.
Ia sangat merindukan sosok kakaknya itu yang menghilang entah kemana sejak kejadian di istana.Veer yakin,bahwa kakaknya masih hidup.ia hampir pingsan saat ada salah satu penduduk mengabarkan berita kalau kakaknya meninggal,Veer yakin kalau kakaknya belum meninggal.ia ingin mencarinya kembali sama seperti dulu.
Veer duduk di tepi danau,kakinya ia luruskan.burung-burung kecil berterbangan di langit menuju sarang mereka.
Veer yakin bahwa kelima pemuda itu bisa memegang tanggung jawab besar.jangan sampai ada penyihir jahat yang masuk,Veer takut kalau ada salah satu penyihir jahat masuk di The Witchcraft City karena tidak ada kata gerbang.
Waktu ia menjemput kelima pemuda itu hanya suruhan seoarang peramal dengan yakin.kini ramalan itu benar-benar akan terjadi, tidak tahu cepat lambatnya.
"Veer!"panggil seseorang dengan suara sedikit berat.
Ia menoleh ke belakang melihat Jonah dan teman-temannya datang.Jonah duduk di samping Veer,menatap bingung."kenapa kau pergi meninggalkan kami semua di bangunan baru itu?"tanyanya.
Veer menelan ludah dan mengahlikan pandangan ke depan."bukan urusanmu!"ucapnya dingin.
Jack mendengar perkataan dingin dari mulut Veer ingin sekali memukulnya tetapi di halang oleh Daniel."kontrolkan pikiranmu,Jack."
"Hmm,sebelum aku pergi.aku ingin menunjukkan sesuatu pada kalian."ucapnya bangkit dan segera menaiki sapu terbang nya.
Jonah hanya diam mengikuti ucapan Veer.mereka kembali ke istana.
**********
Veer seperti biasa memimpin jalan untuk kelima pemuda yang ada di belakangnya.malam sudah datang dan semua lilin sudah di nyalakan memberi penerangan yang sangat indah.Mereka melewati lorong bawah tanah dengan penerangan obor.sebuah pintu terbuat dari kayu yang teramat besar nan kuat sudah ada di hadapan mereka.Veer mengambil tongkat sihirnya dan mencabut perisai pelindung,lalu ia membuka pintu itu.
Krek....
Pintu terbuka,ruangan penuh bebatuan dan obor menempel di dinding.tepat di tengah-tengah ada dua batu mengkilap yang sangat Bagus.
Batu sebalah kiri berwarna merah dan batu kanan berwarna kuning."inilah kedua bola yang harus kalian lindungi karena kedua bola ini sangat berharga bagi kami penyihir baik,penduduk the Witchcraft,"jelasnya.
"Jangan sampai jatuh di tangan orang yang salah jika jatuh di orang yang salah maka penyihir akan di habiskan.itu yang dulu di sampai kan oleh penyihir jahat."ucap Veer memelankan kata penyihir jahat.
"Apa penyihir jahat!"ucap kelima pemuda bersamaan.
"Aku penasaran siapa penyihir jahat itu?"ucap Zach memegang dagunya.
"Jaga baik-baik,aku mulai besok akan pergi dan jangan sampai orang asing masuk ke dalam istana!"peringatan Veer pada mereka berlima.
**********
Sudah tengah malam,Bulan purnama pun sudah menampakkan dirinya dan secara perlahan awan hitam menutupinya.
Corbyn tiduran di atas kasur,Daniel sedang duduk-duduk di kursi kecil sedangkan Jonah memandang keluar jendela melihat pemandangan pada malam hari.pandangan Jonah pun kosong,hatinya mulai gelisah,pikirannya pun buntu.sebenarnya ia gelisah karena apa?ia sama sekali tidak tahu.

YOU ARE READING
The Witchcraft ✔
Fanfiction(TAMAT, THE WITCHCRAFT✔) [Genre:Fanfict+Fantasy] Jonah Marais pemuda yang sangat tampan dan gemar membaca buku Fantasy, ia sangat senang membaca buku mistis sampai ia sendiri berpikir "Seandainya aku mempunyai tongkat sihir dan memiliki kekuatan si...