~Long Distake Relationship~

216 24 0
                                    

Hari Sabtu...


"Jimin.." Suga membuat Jimin menoleh.


"Nee Oppa,waeyo?" jawab Jimin.


"Senin aku sudah harus kembali ke Korea sayang,kamu mau ikut aku?" tanya Suga meraih Jimin dalam dekapannya.


"Aniyo Oppa,sekolah Jimin belum selesai disini"  jimin mengusak lembut punggung kekasihnya.


"Tapi apa kamu akan baik baik saja? Kamu berani kita LDR?"


"Oppa tidak berani ya?" tanya Jimin setengah mengejek.


"Ani,aku berani.Hanya saja aku khawatir dengan keadaan perasaanmu" Suga berkata serius.


"Maksud Oppa?"


"Maksudku, aku tak ingin sesuatu mengubah perasaanmu saat kita berada dalam jarak yang jauh. Sayang,kamu tau kan apa konsekwensi dari LDR?" Suga menjelaskan dengan lembut sambil mengelus rambut Jimin yang halus.


"Nee,Jimin tau itu berat Oppa. Tapi tidak ada jalan lain selain LDR. Oppa percaya padaku kan. Jimin juga percaya kalau Oppa selalu menjaga hati Oppa disana. Jadi jangan ragu, karena Jimin sayang Oppa" Jimin mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Suga. Menghirup rakus harum tubuh namja kesayangannya.


"Aku mengerti sayang, mianhae tidak bisa menemani mu seperti pacar pacar yang lain. Mianhae harus melibatkan hubungan kita dalam jarak dan waktu yang jauh. Bertahanlah chagi, aku akan segera kembali. Nado Saranghae Park Jimin  " Suga membalas dekapan erat Jimin.

Saat itu juga Suga merasakan Jimin dalam keadaan yang benar benar tidak siap namun berusaha kuat. Suga tau Jimin tidak ingin membuat nya repot. Satu kata terbesit dalam benak Suga "Dia patut dipertahankan" .

Suga sedikit merenggangkan pelukan panjang mereka.

"Kalau begitu,kajja kita jalan jalan" ajak Suga mengelus pipi tembam Jimin.


" Kajja Oppa" Jimin tersenyum ceria.


Mereka berdua menghabiskan hari sabtu dengan jalan jalan berdua. Saat sore menjelang,mereka sudah kembali ke hotel. Berkemas dan segera kembali ke Jakarta. Malamnya mereka sampai. Kembali ke hotel dan langsung istirahat.


"Jimin,kamu pulang besok saja ya. Besok ku antar" kata Suga  sambil ndusel di perut Jimin.


"Nee  Oppa, ini juga sudah mau pagi. Cepat tidur Oppa, istirahat. Jimin tau Oppa sangan lelah" Jimin mengecup kening Suga lembut dan dibalas senyum tipis yang manis dari sang empu yang mulai terpejam.








Paginya...

Satu hal yang Jimin lihat saat membuka mata adalah surai hijau terang dengan harum mint yang dia suka. Ingin beranjak namun pergerakannya tertahan oleh tangan pucat yang melingkar kokoh pada pinggangnya. Saat Jimin berusaha melepas pelukan itu dengan hati hati, yang dia dapat malah pelukan yang semakin erat. Kalau sudah begitu ya Jimin cuma bisa pasrah. Jimin mengelus sambil mengecupi kepala mint itu.


"Oppa tau, awalnya aku mengira bahwa semua yang aku imajinasikan hanyalah impian belaka. Tapi siapa yang tau dengan takdir? Malaikatpun belum tentu tau. Oppa tau, awalnya aku masih mengira semua ini mimpi. Aku menyayangimu Oppa,aku tak peduli semisal semua ini memang mimpi dan aku hanya dipermainkan. Aku benar benar tak peduli semua itu. Harus Oppa tau,Oppa adalah yang pertama bagi Jimin. Jimin tidak mau jauh dari Oppa sejujurnya. Tapi Jimin tidak mau merepotkan. Jimin tau jadi artis itu tidak mudah. Jadi, hati hati disana Oppa. Jaga hatimu untukku. Saranghae Min Yoongiku.." Jimin mengecup lama kepala itu diakhir kalimat nya.

Tanpa Jimin sadari, si pemilik kepala mint itu sudah bangun sebelum Jimin terbangun. Dan semua perkataan Jimin yang barusaja selesai telah terdengar jelas olehnya. Kata kata yang keluar dengan tulus itu jujur saja membuat hati Suga hangat dan membuat keyakinan Suga pada Jimin makin kuat. Suga nyaman bersama nya.

Saat Jimin mulai memejamkan matanya kembali sambil masih asik mengelus surai mint itu, Jimin merasakan tangannya memegang sesuatu yang empuk agak keras dan menonjol. Jimin sudah berpikir yang tidak tidak. Gerakan tangannya terhenti, Jimin belum berani melihat apa yang dia pegang.  Jimin perlahan menunduk dan terkejut saat menemukan Suga yang menatap Jimin dengan muka memerah menahan tawa.


"Pegang apa kamu?" Suga menggoda.


"Oh.. Mian Oppa" Jimin malu.

Ternyata Jimin memegang hidung Suga yang sedang melongok menatapnya. Tawa pun pecah. Sungguh hari yang berawal cerah. 





$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$  


ALOHAAA YOROBUN.....

TOLONG AMPUNI AKU YANG MEMUTUS CERITA DITENGAH SWEET SWEET MOMENTNYA YOONMIN KITA... HEHEHE  MIAN YAA

GA BAKAL LAMA LAMA BACOTNYA CUMA MAU BILANG JAN LUPA CLICK LIKE AND COMENT...

PLIS NO SIDER YAAA 

PAY PAY

GOMAWO 

Salsabila

My Lovely Oppa (MYG&PJM)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt