love in mission 1

3.6K 108 6
                                    

Washington, D.C., Amerika Serikat

Seorang gadis yang memiliki perawakan yang tinggi, hidung yang terpahat indah turun dari sebuah mobil hitam keluaran terbaru. Ferrari 005, mobil hitam itu menarik perhatian beberapa orang yang masih berlalu lalang di lapangan seluas lapangan golf itu. Gadis yang dibalut atasan adidas sport itu menatap pergelangan tangannya, lalu melangkahkan kaki jenjang itu memasuki gedung besar di US itu. Beberapa orang yang tidak tau siapa gadis itu pasti bertanya-tanya dalam hati. Siapa gerangan yang melangkahkan kakinya di gedung FBI dengan pakaian santai seperti yang sedang dikenakan oleh gadis itu? Tidak ada, setiap orang yang berkunjung kesana pastilah mereka--manusia berjas mahal. Namun, kali ini mereka menatap sosok itu dan bertanya-tanya dalam hati. Terlebh saat petugas keamanan sama-sekali tidak menghentikan gadis itu. Seolah gadis itu adalah orang penting yang memiliki akses bebas untuk memasuki gedung itu.

Gadis itu sesekali menatap orang-orang yang juga menunduk padanya, ia tidak membalas ataupun merespon mereka. Langkahnya terus membawa gadis itu memasuki ruangan yang dipenuhi dengan CCTV itu. Hingga Langkahnya terhenti di depan sebuah ruangan yg bertuliskan "Jendral frederick dominic", tangan gadis itu terangkat untuk mengetuk pintu itu tok..tok..tok..

"masuk!"

Ketika gadis itu sudah mendengar jawaban dari dalam ruangan , dengan suara bariton yg cukup tegas . Akhirnya gadis itu membuka knop pintu itu dan melangkah-kan kakinya memasuki ruangan yg bernuansa ala militer itu tapi terkesan santai.

"selamat siang jendral! "seru gadis itu dengan sedikit membungkuk hormat kepadanya. Jendral itu diam, tidak menyahut. Bahkan fokus jendral itu masih berada di layar monitor yang berada di depannya.

"saya ketua team alva xxv sudah menerima perintah dari jenderal sendiri untuk menjalankan misi pemberantasan para mafia narkoba yg sudah beberapa bulan ini menjadi target FBI.Dan juga saya sudah menerima persyaratan menjalankan misi tanpa pengawalan dalam artian tugas ini dilakukan secara individu!" seru gadis itu tegas. Siapa yang mengira bahwa gadis yang mengenakan baju santai itu adalah orang penting di FBI? Sebagian orang, ya...hanya beberapa orang yang kenal dan tau siapa persisnya sosok ketua dari team Alva itu.

"kurang lebih begitu!"

tak ada lagi yang membuka suara, baik gadis itu maupun sang jenderal.

Sedikit menghela napas,gadis itu akhirnya melanjutkan pembicaraan itu. "Baiklah saya siap menerima misi itu Sir!" seru gadis itu dengan sedikit senyum sinisnya yg membuat siapa saja yg melihat nya bergidik ngeri, bahkan ketika mendapat tatapan mengintimidasi dari gadis itu. Bisa-bisa lawannya sudah mati duluan sebelum peluru menembus isi kepalanya.

"baiklah,saya sudah mempersiapkan segala keperluan mu.Dan ada satu lagi yg belum saya sampaikan di dalam surat itu!" orang yg berbicara dengan gadis itu sedikit mengambil jeda,kemudian melanjutkan ucapan nya yg terpotong."Kamu,akan menyamar menjadi salah seorang mahasiswi di oxford university!"

Gadis itu hanya mengumpat dalam hati, menjadi mahasiswa lagi? Sesuatu yang benar-benar tidak ia sukai. Cukup sudah di usianya yang masih 14 tahun ia sudah menjadi bagian dari kumpulan pelajar mahasiswa dan menjadi pencetak rekor usia termuda. Meski demikian, ia tetap harus taat perintah, menghela nafas gadis itu lalu angkat bicara.

"Baiklah,saya cally dominic menerima dan akan melaksanakan perintah dan misi yg diberikan oleh jendral frederick dominic dengan siap menanggung segala resiko yg akan saya alami nanti nya,Terimakasih!" seru gadis itu sambil mengakhiri pertemuan nya dengan jendral itu.

Setelah mengatakan sepenggal kata itu, gadis bernama Cally Dominic itu pamit dari pria di hadapannya yg di sebut dengan jendral frederick Dominic itu. Tetapi sebelum tangannya menggapai knop pintu, pria yg sudah berpangkat jenderal itu menarik gadis itu ke dalam pelukannya dan mengelus rambut panjang nya.

love in mission (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang