Chapter 6 - Payung

1.5K 99 6
                                    

Memandangi langit Sore yang tekun berhias dengan warna merah, Subaru datang padanya membawa es krim yang tadi ia inginkan. Meskipun ia tahu, bahwa lidahnya mati rasa akan makanan manusia.

Shiho menyendok es Krim cup itu, duduk disalah satu kursi taman pinggir kota, memandangi burung-burung yang berterbangan menuju jalan pulang. Baru sesendok ia memakan es krim yang tak ada rasanya itu, lidahnya sudah merasa eneg, ditambah ia juga tidak bisa merasakan dingin nya.

Menghela nafas sekali, "sayang sekali jika kita harus berada dimobil ketika senja.." ujar Subaru. "bagaimana kalau kita pulang saja, nona?" tawarnya.

Sang gadis mengangguk dan masuk kemobil yang sudah dibukakan pintu nya, lalu duduk dijok depan samping setir masih sambil memegang es krim yang mulai mencair.

Perjalanan menjelang malam itu terasa lambat, apalagi Subaru yang memang menyetir sangat pelan. "sekarang aku tahu, kenapa Vermouth membenci ku.." Subaru tersenyum kecil mendengar kalimat barusan.

"dia tidak membenci mu.. Dia hanya membenci semua orang kecuali Kudo dan gadis yang ia sebut Angel itu." sahut Subaru sambil memandang lurus ke jalan.

Kini gantian Shiho yang tertawa miris, "Dia pucat,dingin, tidak bisa menua dan tubuh nya mati rasa.. Dia mengalami penderitaan lebih lama dari ku ... Dan dari yang kita lihat, mungkin dia abadi." Shiho menatap Subaru begitu pula sebaliknya.

"luka nya sembuh dengan cepat.. Bahkan ketika..." Subaru memalingkan wajahnya kemudian sadar bahwa wajah Gadis itu berubah gelap dan muram.

"aku pengaruh buruk.. Masih untung Vermouth tidak mati.. Jika dia mati maka.. Kudo akan merasa bersalah seumur hidup tentang pembunuhan pertama dalam hidupnya." sahut Shiho.

Meraih sebelah tangan Gadis itu dengan tanganya yang bebas. "jangan dengarkan semua kalimatnya.. Kau masih ingatkan? Meski dia tidak jahat tapi dia bukan teman kita." sahut Subaru menenangkan.

"tapi dia bisa dipercayai.. Itulah yang kau katakan padaku minggu lalu."  Shiho menyahut sambil menarik tangan nya kemudian melempar tatapan ke arah Subaru yang sudah tidak fokus menyetir.

"Kudo seperti ini karena terlalu lama mengenal ku." Shiho berucap sambil memandang jalana didepannya, masih pekat di ingatan ketika Shinichi tepat menembak Vermouth dikepala demi melindungi nya, Shinichi Kudo yang terus berkata bahwa detektif yang membiarkan pelaku bunuh diri sama saja dengan pembunuh itu.. Disaat yang runyam juga akhirnya menarik pelatuk, siapapun dapat melihat wajahnya yang pucat pasi, ketika vermouth jatuh kelantai dengan kepala berlubang ,namun... Setelah berberapa jam dan FBI mau mengidentifikasi mayat nya.. Ketika di lihat, luka dikepalanya menutup. Membuat semua orang syok dan seperti yang kalian tahu sekarang.. Vermouth hanya dikurung karena tidak bisa mati.

"aku tidak pernah menyangka.. Bahwa Dia akan menembak ku tepat dikepala.. Mungkin ini akibat karena pengaruh buruk mu.. Kau mungkin pernah mendengar Rumor ini.. Pengaruh buruk adalah kutukan dari Keluarga Miyano." itulah yang dikatakan Vermouth, alih-alih menjelaskan tentang bad Apple. Entah karena dia tidak tahu jawabanya, terlalu sulit menjelaskan atau mungkin sedang merahasiakan nya.. Yang jelas dia pasti sangat membenci keluarga Miyano.

***

Seluruh anak kelas 2-B sudah memakai pakaian Olahraga, kecuali Shiho yang memilih izin ke UKS. Dengan alasan tidak enak badan. Hari ini tidak seperti kemaren, karena selain matahari benar-benar menyengat kulit, jadwal olahraga hari ini juga dilapangan utama karena gedung olahraga dipakai entah untuk acara apa.

Meletakan kepala nya di single bed kecil itu, selang beberapa menit sang penjaga izin keluar untuk acara pertemuan wali Adik nya, "hari dimana para orang dewasa sibuk." hanya itu pikir Shiho sambil memejamkan matanya, mencoba menenggelamkan dirinya dunia lain hingga horden dari bilik disebelahnya terbuka.

Vampire Disease - Bad AppleWhere stories live. Discover now