Jiso Di Culik

4.5K 506 19
                                    

Hari ini adalah hari pernikahan Ten bersama Lisa. Acara yang akan dk selenggarakan 3 sesi. Sesi pertama pernikahan secara agama yang di hadiri keluarga dan kerabat terkedat. Sesi kedua resepsi yang akan di datangi oleh kerabat dari keluarga Ten dan juga Lisa. Dan sesi ketiga pesta pernikahan yang akan di seleggarakan malam hari khusus untuk teman-teman sebaya Ten dan Lisa.

Jisoo tampak cantik dalam balutan kebaya yang di buat seragam bersama teman-temannya beserta para suaminya, kecuali Jisoo.

Jisoo memasuki halaman di adakannya upacara keagamaan yang khidmat. Sampai-sampai ia terbawa suasana, ia tak kuasa menahan haru. Melihat bagaimana intimnya keharmonisan keluarga inti membuat ia ingat rumah.

Jisoo tersentak ketika sebuah lengan melingkari perutnya. Ia menoleh, pemilik tangan tersebut hanya memberikan senyum manis.

"Kenapa? Kamu mau juga? Nanti ya kita nyusul." Ucap Taeyong dengan kerlingan nakal.

Jisoo mencubit pelan perut Taeyong. Taeyong sungguh merusak suasana.

"Kamu dapet baju seragam juga ternyata."

"Iyalah. Kasian semuanya berpasangan kecuali kamu. Eh kamu kan pasangan aku"

Acara keagamaanpun selesai. Mereka keluar dari gedung menuju taman. Karena tema yang di ambil adalah garden party.

Jisoo asik berbincang-bincang dengan teman masa SMAnya. Sedangkan Taeyong asik berkumpul dengan gengnya yang rata-rata sudah membawa anak kecuali dirinya. David sedang di bawa oleh omanya atau ibunda Bona. Karena malam ini omanya akan berangkat menuju Paris.

"Jis, tuh acara lempar bunga. Sono, biar cepet kawin" Ucap June sambil mendorong Jisoo.

"Malu ah" Tolak Jisoo.

"Yaudah gue suruh Taeyong aja nih. Biar kalian cepet kawin" Ancam June.

"Ngawur lo. Gue sama Taeyong cuma temen." Sanggah Jisoo.

"Temen tapi rangkulan." Kini Hanbin yang bersuara, membuat gelak tawa teman-teman Jisoo.

Jisoo hanya memberengut mendengar godaan teman-temanya. Hingga sebuah bunga berada tepat di depan matanya. Ia berbalik menatap si pembawa bunga, ternyata Taeyong.

"Gue dapet bunga tadi. Nih. Semoga cepet nyusul ya Jis." Ucap Taeyong manis.

Semburat merah di pipi Jisoo pun tak bisa di hindari. Di tambah lagi sorak-sorak temannya yang menggoda pasangan itu.

Jisoo mengambil bunga tersebut dan memukulnya ke arah Taeyong karena salting di lihat oleh teman-temannya. Taeyong mengacak gemas rambut wanitanya.

Taeyong menarik pinggul Jisoo. Beranjak dari tempat tersebut menuju stall makanan.

"Cepet halalin bro" Kompor June di belakang.

Taeyong memberi kode tangan berbentuk 'Ok' kebelakang.

"Aku gak percaya deh kamu punya pacar." Ucap Taeyong.

"Aku juga ngerasa gitu. Udah dua hari gaada kabar. Pacar macam apa." Jisoo cemberut.

"Mana sini laki-lakinya, biar aku hajar. Cewe secantik kamu di anggurin. Kalo udah gak sayang biar buat aku aja."

"Padahal dulu pas kita pacaran aku mana pernah nganggurin kamu sekalipun. Sampe kamu kuliah di harvard aja aku ikutin, misuh-misuh sama ayah minta tolong kenalannya biar masukin aku ke situ. Aku kan ga sepinter kamu." Ucap Taeyong sombong.

Taeyong bercerita bagaimana manisnya kisah kasih mereka dulu. Keduanya tertawa mengingat hal-hal dulu yang pernah mereka lakukan yang jika di fikir-fikir itu adalah aib.

Adieu | Taesoo ✔ [Repost]Where stories live. Discover now