Bab 18 : She Is Gone

6K 416 50
                                    

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missing home
Only know you love her when you let her go
And you let her go

(Let Her Go-Passenger)

***

"Apa pantas kau mengatakan hal seperti itu kepada wanita yang mendonorkan ginjalnya untukmu?! Wanita yang telah menyelamatkan nyawamu?! Sangat tak tahu diri sekali kau Sehun-nie!"

Sehun menggeleng-gelengkan kepalanya sembari mengusap wajahnya kasar. Untuk kesekian kalinya ia terngiang-ngiang oleh perkataan orang tuanya.

Pria itu menangkupkan wajahnya diatas meja kerjanya.

Jujur saja ia tak pernah merasa seperti ini. Merasa bingung dengan perasaannya sendiri. Bahkan ketika ia putus dengan Kim Jennie pun ia tak sampai merasa gelisah dan tak nyaman seperti ini.

Untuk pertama kalinya seorang Oh Sehun merasakan perasaan bersalah.

Hatinya gelisah, tak tenang. Seperti ada yang menganjal pada hatinya.

"Ada apa denganmu Oh Sehun?" Sehub tersentak ketika mendengar suara pamannya.

Sehun mengangkat kepalanya lalu menatap sang paman sekilas. "Tak apa-apa,"

Shindong duduk dihadapan keponakannya itu sembari menopang dagu. "Jangan bohong! Aku mengenalmu sejak kau masih kecil! Aku tahu pasti ekspresi itu!"

Sehun mengusap wajahnya kasar. "Hyung, aku tak apa-apa! Aku hanya sedang lelah,"

Pria itu menatap keponakannya intens. "Kau seperti sedang merasa gelisah, tak nyaman, mungkin merasakan perasaan bersalah huh? Tak biasanya seorang Oh Sehun bisa bersikap seperti ini,"

Sehun hanya diam.

"Jangan katakan jika kau sudah tahu siapa yang telah mendonorkan ginjal untukmu? Dan sekarang kau merasa bersalah?" tebak Shindong dengan tatapan khasnya.

Bingo!

"Aku rasa aku benar," Shindong mengangguk-anggukan kepalanya.

Sehun menimbang-nimbang sebentar. Apa perlu ia menceritakan semua yang ia rasakan kepada pamannya yang paling dekat dan mengerti tentang dirinya itu? Mungkin saja pria itu bisa memberikan solusi mengenai perasaannya saat ini.

"Benar 'kan?" ulang sang paman.

"Aarrrgggh! Aku tak memahami semua ini!" ucap Sehun frustasi. "Aku tak mengerti perasaanku sekarang setelah tahu tentang semua ini!"

Shindong terkekeh pelan. "Akhirnya kau merasakan perasaan ini juga, perasaan bersalah dan menyesal?"

Sehun kembali menangkupkan wajahnya diatas meja kerjanya itu. "Entahlah! Aku lelah! Sangat lelah! Aku benar-benar tak mengerti harus berbuat apa saat ini,"

"Minta maaf,"

"Eh?"

"Minta maaflah sebelum semuanya benar-benar terlambat, bagaimana pun Chou Tzuyu sangat berjasa dalam menyelamatkan hidupmu," ujar Shindong sembari menatap serius kedua mata Sehun.

Bitter Wedding [Sehun & Tzuyu fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang