Bagian ke satu

3 1 0
                                    


"Bos. . ." Sebuah suara yang familiar memanggilku.

Entah mengapa aku merasa sangat mengantuk, sepertinya aku kelelahan hingga tidur di meja, perlahan aku membuaka mata dan meregangkan otot tangan sambil ber "huaa" kecil. "Jam berapa ini? Tanya ku.

"Jam satu, sebentar lagi pelajaran biologi" Ucap seseorang dari sebelahku.

"Oh, Biologi." Aku mengangguk pelan, eh biologi?

Seorang wanita berumur tiga puluhan masuk kedalam kelas, mendadak semua siswa bergegas merapihkan diri dan duduk di kursinya masing-masing, guru biologi itu baru hendak menyimpan buku dimejanya saat dua siswi memauki kelas dengan terburu-buru. "Mira, Emma kalian terlambat lagi."

"Maaf bu." Balas Mira sambil segera duduk diikuti Emma.

Guru biologi itu mendesah pelan mengabaikan mereka dan mengambil buku presensi, "ibu cek kehadirannya dulu ya . . . Abas . . . Ani . . . " satu persatu siswa yang disebut menjawab dengan kata "Hadir."

Aku masih tertegun, seperti orang linglung bin bingung. Apa ini masih mimpi?

"Sigma . . ."Panggil bu guru.

"Sigma?"

Seseorang di mencolek tanganku, aku meliriknya "Bos, dipanggil tuh."

"Ah, hadir." Jawabku reflek.

"Ngelamun kamu di siang bolong Sigma?" hampir semua murid tertawa, beberapa yang duduk di sebelahku ber "ssssst!!" memasang wajah tidak suka.

Selanjutnya guru Biologi melanjutkan memanggil nama murid hingga selesai, aku masing melamun tidak percaya dengan pemandangan yang aku lihat, diam-diam aku mencubit tanganku, mataku berkedut pelan menahan sakit, Ini bukan mimpi?

Guru biologi itu mulai membuka bukunya dan menulis di papan, aku tidak begitu memperhatikan, ku lirik kiri dan kanan mencoba mengenali teman-teman sekelasku, mereka tidak asing namun aku tidak begitu ingat nama-namanya, yang ku benar-benar ingat adalah anak di samping kiri ku bernama Budi, satu di depanku bernama Mega dan disebelah kanan ku bernama Ari, meraka adalah yang selalu bersama denganku semasa SMA.

Ya ku bilang semasa karena sebenarnya aku sudah melalui masa-masa ini, aku yang sekarang seharusnya sudah berumur 28 tahun, bukan usia yang sesuai untuk duduk di bangku sekolahan, apa yang sebenarnya terjadi?

Aku mencoba mengingat-ingat kejadian sebelum aku tertidur, tapi aku tidak ingat ada kejadian yang tidak biasa atau lebih tepatnya seperti mimpi lalu tiba-tiba sudah begini. Tenggelam di dalam lamunan tahu-tahu sudah lewat satu jam pelajaran, guru Biologi mengakhiri ceramahnya lalu menulis halaman buku di papan tulis. "Ini tugas untuk minggu depan, kerjakan tugas latihannya di buku tugas kalian nanti ibu periksa. Awas jangan sampai lupa atau ketinggalan!"

Guru Biologi pergi, suara kelas mendadak ramai, "Huah ngantuk banget barusan, untuk bawa komik jadi gak begitu bosen." Ucap Mega, "Kamu kenapa Sigma? Dari tadi ngelamun terus."

Terbagun dari lamunan aku melirik Mega. "Ini tanggal berapa Meg?"

"Emm, tanggal berapa ya . ." Mega melirk kanan kiri "To, Anto, tanggal berapa sih sekarang?"

Aku mengenali Anto, dia ketua kelas, biasanya ketua kelas selalu menyiapkan buku catatan untuk di isi guru, jadi dia pasti hapal dengan tanggal, "emm, tanggal 13 januari" jawab Anto.

"Tuh denger kan."

"Hari apa?"

"Jumat lah . ."

"Tahun?"

"Kamu tuh lagi ngetes atau apa?"

"Jawab aja!"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 12, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sekolah 2006Where stories live. Discover now