#1 Kisah yang belum selesai

2.8K 173 32
                                    

Gadis itu terbangun dari tidur panjangnya. Ia mengerjapkan mata pelan, merasa asing dengan tempatnya sekarang. Ini bukan kamarnya, bukan pula di rumah sakit. Ia memijat pelipisnya pelan ketika mengingat kejadian demi kejadian yang menimpanya beberapa saat lalu. Dering telepon memenuhi indra pendengarannya. Tangannya terulur untuk menggapai telepon yang terlihat asing itu. Belum sampai ia mengambilnya, sebuah tangan sudah meraihnya lebih dulu.

"Awhh.." ringisnya pelan ketika hendak bergerak.

"Kamu sudah bangun? Astaga, jangan bergerak, aku akan panggilkan kakak mu." Ujar seorang pria yang tidak di kenalnya.

Pria itu menatap Adisty sekilas hingga kemudian berlalu meninggalkan Adisty seorang diri. Tak berselang lama, pria itu masuk lagi, namun ia tidak sendirian. Ada Adimas di belakangnya.

"Akhirnya.." desah Adimas pelan sembari berlari kecil ke arah Adisty. Adimas duduk di ranjang, sedangkan pria yang tak di kenalnya itu memilih duduk di sofa.

"Adisty, kamu bangun dek, astaga, abang seneng banget." Ujarnya sembari menitikan mata.

Adisty bergerak gelisah, ia bingung. Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa abangnya bisa sesenang itu. Ia mengedipkan mata pelan, ia masih bingung, sebenarnya dimana Adisty sekarang. Ketika hendak bertanya, lidahnya terasa kaku, rahangnya terasa mengeras, sehingga yang keluar hanya seperti helaan nafas pelan saja. Adimas yang menyadari itu langsung memanggil temannya, Baskara, agar segera mendekat.

"Bas.." panggilnya. Lelaki yang di panggil Bas itupun berjalan mendekat, membuka lemari kecil di dekat ranjang yang berisi perlengkapan kedokteran, yang sengaja ia pesan khusus untuk pasien istimewanya ini.

"Biar gue periksa dulu." Ujarnya kemudian memeriksa Adisty.

"Gimana?"

"Sudah membaik, tapi belum cukup stabil. Alat bantu pernafasan dan pendeteksi jantung bisa di lepas." Ujarnya sembari melepas alat-alat yang di butuhkan dari tubuh Adisty.

"Dia akan mengalami sedikit gangguan ketika berbicara, tapi itu gak akan lama, jadi lo harus ajak dia ngobrol. Gue harus balik ke kampus, ada praktik bedah jantung hari ini."

"kalau ada apa-apa, seperti biasa, Dim." Imbuhnya lagi, yang di angguki oleh Adimas, beberapa saat kemudian laki-laki itu sudah keluar dari ruangan.

***

Waktu begitu cepat berlalu. Waktu tiga tahun tidak akan membuat wanita itu berubah. Ia masih Adisty yang ramai, berisik, cuek dan judes disaat bersamaan. Ia masih Adisty yang akan merengek ke abangnya jika keinginannya tidak dipenuhi. Wanita yang kini berdiri dengan tatapan tajamnya masih lah Adisty yang dulu. Selain bertambah cantik dengan paras yang terlihat lebih dewasa. Hanya saja wanita itu benar-benar menutup diri,tidak banyak cerita dan tidak banyak curhat seperti saat SMA. Hingga Adimas bingung sendiri dengan kelakuan adiknya itu.

"Dek, lagi liatin apa?" Tanya Adimas  gemas. Pasalnya sedari tadi laki-laki itu dihiraukan begitu saja.

Adisty menoleh sembari tersenyum manis. Gadis itu menggeleng lemah dengan senyum yang memudar. Melihat itu Adimas langsung berjalan mendekat dan mengelus kepala adiknya sayang.

"Kenapa? Kangen Adit?" Tanya Adimas lagi. Lagi-lagi perempuan itu tersenyum.

"Terus adek kenapa lihatin anak-anak main basket itu?" Lagi-lagi Adimas bertanya tanoa menghiraukan adiknya yang sepertinya malas menjawab.

Ditatapnya Adisty yang masih menatap lurus ke arah lapangan basket tal jauh dari rumah.

"Enggak ada bang. Aku cuma lagi mikir." Jawab Adisty setelah sekian lama terdiam.

"Inget. Kata dokter kamu gak boleh terlalu banyak fikiran ya." Ujar Adimas menatap adik perempuannya sayang. "Memang apa yang kamu pikirkan?"

"Aku cuma lagi mikir. Andai dia masih hidup,mungkin besarnya sama seperti anak kecil dipinggir lapangan itu bang." Ujarnya sembari menatap lurus ke arah anak kecil yang di maksud. Mendengar itu,Adimas terdiam cukup lama sembari menatap arah pandang adiknya. Ia menggeleng kan kepalanya pelan sebelum beranjak untuk melanjutkan memasak sarapan.

Tbc
17 oktober 19

YOK ABSEN DULU :
NAMA - UMUR - ASAL KOTA

JANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOW IG AKU YA @SABILLAH55_ @DUNIADEE55

Here Without You (TnM-2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang