Dua puluh dua

10.3K 713 21
                                    

"Nata? Lo gak di apa-apain kan?" tanya Leon semakin khawatir saat bahunya terasa basah "Kurang ajar mereka!" sewot Leon sambil berusaha melepaskan pelukannya, tapi Nata semakin memeluknya erat dan semakin menangis

Leon mengusap rambut Nata, mencoba menghentikan tangisan Nata. Nata melepas pelukannya setelah cukup lama berpelukan. Ia menghapus air mata yang masih ada di matanya,masih sambil menatap Leon

"Jangan ngapa-ngapain" ucap Nata datar

"Hei lo kenapa?" heran Leon sambil menggenggam kedua tangan Nata "Eh ini kenapa?" tanya Leon ketika melihat beberapa plester tertempel di tangan Nata

"Gak kenapa-napa" jawab Nata sambil berusaha senyum,tapi gagal.

"Lo diapain?!" tanya Leon kesel

"Gak di apa-apain" Nata meyakinkan

"Lah ini apa?" Leon menunjuk tangan Nata yang di plester

"Itu tangan gue" jawab Nata sambil nyengir

"Serius Na"

"Yuk nikah" Nata masih nyengir. Leon makin kesel dan marah "Lo juga suka gitu,masa gue gak boleh"

"Mereka gak balas dendam lewat lo kan?" tebak Leon

"Dia bukan mereka" jawab Nata

"Iya-iya. Gak kan? Nggak kan?"

Nata menggeleng. Leon langsung meninggalkan Nata, tapi Nata berhasil menahan tangannya

"Lo lebih mentingin emosi lo dari pada mental gue?" tanya Nata dengan mata memanas "Gue butuh lo" gumam Nata lalu Leon kembali memeluknya

"Maafin gue Na. Gue gak bisa jagain lo. Maaf Na" ucap Leon sambil menahan tangisnya

Nata menjauhkan diri dari Leon sambil menunduk. Tak lama ada dua orang yang berjalan ke arah mereka.

"Yon,di sana kosong" Naufal berbicara di gerbang rumah Nata, ia tak melihat ada Nata di sana

Leon berbalik "Gak papa" ucapnya tanpa senyum "Lo boleh balik. Tadi Feli nyariin lo"

"Tapi Nata-"

"Gue gak papa" Nata memotong ucapan Renold tanpa beralih posisi

"Nata? Lo udah balik? Lo gak papa kan?" tanya Naufal sambil berjalan mendekat,Nata mengangguk

"Nata,lo gak di apa-apain kan? Gue minta maaf" ucap Renold sambil berlutut dan menunduk di depan Nata. Nata diam,ia hanya membantu Renold berdiri lalu masuk ke rumahnya

"Nata gak kenapa-kenapa kan?" tanya Naufal dan Renold yang panik ketika Leon menyusul Nata

"Suruh curut ke sini!" ucap Leon dari kejauhan

Leon melihat Nata memasuki kamar mandi,jadi ia menunggu di meja makan. Tak lama bang Rian turun dengan pakaian rapi

"Ngapain lo di sana?" tanya banh Rian yang melihat Leon

"Minum" jawab Leon sambil mengangkat gelas tinggi-tinggi

"Gue titip rumah sama Nata, gue mau ke kampus bentar" ucapnya sambil berjalan keluar rumah

"Hah?! Dia tau Nata udah balik?" kaget Leon

"Gue itu perhatian banget sama Nata. Gak kayak lo" ucap bang Rian yang masih di ambang pintu

"Wey! Gue perhatian elahh!"

"Hm.."

Nata keluar dari kamar mandi dan berjalan ke belakang rumah. Leon mengikutinya. Nata berbaring di ayunan di sana. Leon berdiri di samping pohonnya

"Lo gak mau cerita sama gue?" tanya Leon, Nata diam hanya menatap Leon datar

"Hm.. Lo baik-baik aja kan?" Leon mencoba memastikan,Nata mengangguk

"NATAAAAA!" teriakan Abel terdengar jelas sampe ke belakang rumah

"NATAAAAAAAA LO DI MANA NYING?!" Tita ikut berteriak

"FUCK! KUPING GUE JADI KORBAN NYET!" itu suara Adit

"NATAAAAA! INI RUMAH APA GURUN? KOSONG BANGET!" Feli ikut berteriak

Nata diam menikmati keadaan itu. Nata malah tersenyum mendengar umpatan-umpatan yang keluar dari mulut sahabatnya.

"NAH LO DI SINI TERNYATA!" teriak Feli di pintu,yang lain langsung berlarian ke arah Nata

"Lo gak kenapa-napa kan?" tanya ketiganya sambil mendudukkan Nata di ayunan itu dan memeluknya sampe Nata sesak

"Woy njing! Engap gue!" ucap Nata sambil berusaha menjauhkan mereka

"Lo baek-baek aja kan? Ntar gue kasih si baek" ucap Abel,Nata mengangguk sambil tersenyum

"Eh ini kenapa ini?" Tita menunjuk tangan Nata "Ini juga ini" Tita berjongkok melihat kaos kaki Nata yang mempunyai motif garis merah

"Et dah,lo posesif banget keliatannya. Ke gue mah enggak" Adit terlihat cemburu

"Oh iya,gue baru sadar. Ini darah,gue kira motif" ucap Leon yang ikut berjongkok

"Cowo macam apa kau" cibir Tita sambil beranjak berdiri

"Hem? Lo di apain? Biar gue kasih pelajarab tuh anak!" ucap Feli sambil mengibaskan rambutnya "Ntar gue gombalin dia. Leleh leleh tuh anak"

"Hahaha baik amat kalian,kayak apa aja" ucap Nata sambil tertawa,membuat semua heran

Abel menempelkan punggung tangannya ke jidat Nata "Standar,gak panas gak dingin"

"Hei gue gak kenapa-napa" ucap Nata sambil tersenyum

"Trus kenapa lo nangis?" tanya Leon

"Ya gue mau nangis aja. Kalian jangan ngapa-ngapain,jangan balas dendam atau nyiksa mereka"

"Lo gak di apa-apain beneran?" tanya Renold

"Gue di apa-apain" jawab Nata

"Hah?!" kaget mereka

"Ya kalian liat kan. Ini tangan sama kaki gue di koyakin,kalian pikir ini gak di apa-apain?"

"Ish maksud kita bukan itu! Yang lainnya nggak kan?" tanya Raka,Nata menggeleng

"Iya apa nggak?" tanya Naufal

"Nggak" jawab Nata sedikit kesal

"Trus gimana caranya lo kabur?" tanya Adit

"Kabur? Hahahaha.. Gue di anterin balik kali hahahah"

"Hah?! Di anterin?" tanya mereka

"Iya. Malah mereka nawarin nganter sampe depan rumah,tapi gue minta turun di depan komplek"

"Kok bisa?" tanya Feli

"Ahh gue tau!" Tita tersenyum girang "Lo bacotin dia kan?" Nata mengangguk membenarkan

"Sebenernya sih gue gak sengaja ngebacotin dia,awalnya gue takut tapi tiba-tiba gue ngenbacot panjang lebar. Gue juga udah di bolehin pulang dari semalem"

"Trus kenapa baru pulang sekarang?" tanya Feli

"Anak buah hanif yang cewe ngajak nge game dulu"

"Muke gila. Ini anak manusia bukan sih?" gumam Raka

Tbc

Bad couple[SELESAI]Where stories live. Discover now