Sequel pt 1

4.6K 356 34
                                    

Warn: OCs & 18+ scenes

Alunan senandung nan merdu menggema di bilik yang berisi pakaian dan pernak-pernik khas penghibur Jepang. Ditemani cahaya lilin yang bersinar temaram, siluet itu sibuk mempercantik diri.

Jemari lentiknya menorehkan kuas yang telah dibubuhi gincu berwarna merah ke atas bibir plumnya sebagai sentuhan akhir riasannya.

Setelah puas mendandani dirinya, ia menatap pantulan wajahnya di cermin meja rias yang ada dihadapannya.

Kulit halusnya yang sudah putih kembali diberi dempulan bedak seputih kapas. Kelopak matanya yang menaungi iris hazelnya kini dihiasi warna merah lembayung, senada dengan bibirnya, dan pipi mulusnya diwarnai rona merah muda yang manis.

Cantik

Ya, sangat cantik seperti yang diinginkan semua orang.

Semua orang yang dimaksud adalah para pria berkantung tebal yang berani menyewanya dengan harga setinggi langit hanya untuk menghangatkan satu malam di kehidupan mereka yang dingin dan menyedihkan.

Pria-pria tua itu memang naif. Mereka memiliki istri sah yang mampu memuaskan hasrat duniawi mereka. Setidaknya jika mereka bosan, mereka bisa memanfaatkan uang mereka untuk hal yang lebih masuk akal, seperti menyewa wanita jalang bertubuh seksi di bar-bar mahal.

Bahkan dengan limpahan harta mereka, mereka dapat memiliki segudang wanita muda cantik untuk dijadikan simpanan, dari pada melakukan zinah dengan sesama jenisnya.

Namun memang, nafsu itu tak memandang gender. Buktinya, para lelaki busuk itu kerap kali keluar masuk Secret Garden, yang notabene hanya berisi lelaki penghibur.

Tak sedikit pula di antara pria-pria yang datang itu tak dapat lepas dari jerat pesonanya.

Mereka akan kembali menemuinya untuk mempersuntingnya dengan membawa berkoper-koper uang bernominal fantastis, cincin bertahta batu mulia yang nilainya tak bisa ia kira, dan berbagai seserahan super mewah yang mereka harap mampu meluluhkan hati seorang Kim Seokjin.

Mereka berusaha sekeras itu hanya untuk meluluhkan hati jalang sepertinya. Namun jangan salah, jika kalian kira Seokjin akan menerima berbagai persembahan mereka, maaf saja, Seokjin sama sekali tidak tertarik.

Ia hanya berminat untuk menjual tubuhnya ketimbang menjadi burung dalam sangkar emas milik para pria mesum itu.

Bukannya murahan, tetapi Seokjin masih memiliki utang yang harus ia lunasi pada tuannya.

Ia tak akan lari begitu saja.

Lagi pula mereka tidak akan terus memaksakan kehendak mereka untuk memilikinya jika ia sudah menyebutkan nama tuannya. Tuannya bukan org sembarangan omong-omong.

Akhirnya, lelaki penghibur seperti dirinya harus bekerja ekstra tiap hari demi melayani nafsu bejat para pria itu.

Mereka terlalu sibuk memanjakan aset berharga mereka tanpa mempedulikan kondisi lahir batin budak nafsu seperti dirinya.

Kian hari, kondisi kesehatannya terus memburuk.

Pipinya yang dahulu berisi kini terlihat sangat tirus dan kehilangan rona alaminya.

Matanya yang dulu dipenuhi binar indah nan cemerlang kini redup dan hampa, ditambah kantung mata yang menghitam menggantung di bawah matanya.

Bibirnya yang semula berwarna merah muda bagai buah persik kini terasa kering dan pucat.

Sebenarnya hal ini tak hanya disebabkan oleh kejenuhan dan penderitaan karena pekerjaannya. Namun juga karena seorang pria bernama Kim Namjoon.

Bibir Seokjin yang berpoles gincu sewarna apel tak henti menyenandungkan tembang merdu, namun menyayat hati. Irama yang sarat akan sakit hati dan kerinduannya pada Kim Namjoon.

Celestial Concubines (Namjin)Where stories live. Discover now