#14 [About Daniel and Violet]

54.9K 2.8K 50
                                    

Addison International Corp's Headquarter, Manhattan, NYC.
11:36 am.

"Lihat, kau mendapat bunga lagi" ucap Sean saat ia membuka pintunya lalu melihat kearah lantai yang terdapat sebuah buket bunga.

"Kau sudah seperti orang meninggal saja. Selalu dikirimi bunga setiap hari" ucap Sean sembari membuang buket bunga tersebut kedalam sampah.

"Dia sangat menyukaiku tampaknya" balas Violet.

"Siapa dia?"

"Dia? Yang mengirimiku bunga? Daniel?" Violet mengalihkan pandangannya kearah Sean yang mengangguk dengan mantap.

"Dia mantan pacarku" ucap Violet dengan senyuman mengembang.

Entah kenapa Sean tidak menyukai hal tersebut, hal tentang Violet yang tersenyum saat nama Daniel terucap dari mulutnya.

"Dia–"

"Tutup mulutmu. Ayo makan siang" Sean berjalan menjauh memasuki lift, meninggalkan Violet yang melongo.

"TUNGGU AKU!!"

*******************

Violet membuntuti Sean sejak masuk kedalam mall. Gadis itu hanya bisa menghembuskan napasnya kasar saat Sean sama sekali tidak mau merespon apa yang ia ucapkan.

Kini mereka sudah selesai melakukan makan siang mereka, tetapi Sean tampaknya belum ingin kembali ke kantor. Violet saja sudah tampak jengah karena ini sudah telat 1 jam mereka berkeliling tidak jelas. Tentunya Vio semakin kesal karena Sean terus berjalan tak menentu arah.

"Memangnya kita ingin kemana sih?!"

Sean tetap bergeming.

"Dasar setan!"

Sean lebih memilih diam.

"Violet?"

Yang dipanggil pun menoleh, begitu pula dengan Sean. Betapa terkejutnya mereka saat melihat Daniel berada tidak jauh dari posisi mereka berdiri sekarang. Daniel menghampiri Sean dan Violet dengan tangan yang melambai lambai.

"Hai Daniel" balas Violet dengan senyuman lebarnya. Tentu Sean mengerutkan dahinya tidak suka.

"Sedang apa kau disini?" Tanya Daniel.

"Aku sedang–"

"Menjadi babuku sementara" potong Sean.

Violet menatap Sean dengan tatapan membunuhnya yang dibalas dengan tatapan yang lebih seram dibandingkan tatapan Violet tadi.

"Kau........ Sean Addison kan? Senang bertemu denganmu lagi" Daniel tersenyum tipis.

Sean membuang wajahnya, enggan menatap Daniel maupun menjawab perkataan pria itu.

"Oh ya Violet, kau ada waktu tidak malam minggu nanti?" Daniel bertanya sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ad–"

"Tidak! Dia sudah kuperintahkan untuk melakukan sesuatu" potong Sean lagi.

Violet menatap Sean, dan lagi lagi Sean mengancam gadis itu dengan tatapan membunuhnya. Kalau seperti ini, mana bisa Vio tolak?.

"Y-ya seperti kata bosku, aku akan melakukan tugas darinya malam sabtu nanti. Memangnya ada apa?" Jawab Violet sembari melirik kearah Sean dengan takut takut.

"Oh tidak. Aku hanya ingin mengajakmu untuk makan malam"

"Oh...... aku bisa nanti malam" balasan Violet berhasil membuat Sean membulatkan kedua matanya.

The Perfect DevilWhere stories live. Discover now