yoon to my min

You're My Bride

Summary : Park Jimin diculik Min Yoongi pada saat hendak melaksanakan pernikahannya.

Pairing : Min Yoongi (SUGA) dan Park Jimin (JIMIN).

Author : Ayu Levinski.

Warn! 18+!

Happy reading ❤

.

Park Jimin memandang jalanan dari kaca jendela mobil. Senyuman bahagia terpatri di wajah cantiknya. Hari ini adalah hari yang sangat berarti dalam hidupnya. Ia akan mengucapkan janji suci di altar gereja dengan pria tampan bernama Kim Taehyung. Jujur, dia tak percaya beberapa menit ke depan dia akan segera menjadi seorang istri. Dia akan terikat dan harus berusaha sebaik mungkin sebagai istri dari Taehyung. Bagaimana pun, dia tidak boleh mempermalukan keluarga Park.

Dada Jimin berdesir, merasakan gugup luar biasa. Selama ini dia hanya bersikap manis layaknya seorang kekasih pada Taehyung. Tidak ada terbesit di pikirannya sampai untuk menjadi istrinya. Ya, Jimin dan Taehyung adalah sepasang kekasih. Padahal mereka berdua baru resmi menjadi sepasang kekasih sekitar empat bulan yang lalu. Hingga tiba-tiba Taehyung mengajaknya ke sebuah danau dan melamarnya. Tak ada alasan untuk Jimin menolak lamaran itu.

"Kau pasti gugup, oppa." suara seorang gadis membuyarkan lamunan Jimin.

"Tentu saja, Somi-ah. Bahkan lebih dari gugup." jawab Jimin pada Jeon Somi, sepupunya.

Somi tertawa pelan, "aku mengerti, asal jangan sampai salah mengucap janji di altar nanti."

Jimin hendak menjawab perkataan Somi, namun ada sesuatu yang menarik atensinya saat tak sengaja melihat kaca spion. Ia mengernyit melihat dua mobil hitam di belakang mobilnya. Sebenarnya Jimin tahu dua mobil itu seperti sedang mengikutinya sejak berangkat tadi. Tapi, untuk apa mereka mengikutinya?

"Jeno-ssi, bukankah dua mobil di belakang itu sedari tadi mengikuti kita?" tanya Jimin pada Jeno, teman Somi yang menyetir mobil.

"Entahlah, aku juga curiga. Apa itu mobil rombongan keluargamu?"

"Semua keluargaku sudah di gereja. Tidak mungkin itu mereka," Jimin melirik salah satu dari dua mobil itu maju hingga berada tepat di samping mobilnya.

"Bisakah kau menambah kecepatan? Mungkin mereka orang jahat!" pekik Somi memukul pundak Jeno.

Jeno mengangguk, lalu sedikit menambah kecepatan mobilnya. Dua mobil misterius itu tertinggal lumayan jauh. Jimin, Somi, dan Jeno cukup menghela napas lega.

"Mereka sangat mencuriga-"

DOR!!

"AAKKHH!!" "KYAA!! ASTAGA!!" pekik Jimin dan Somi panik.

"Mereka menembak ban mobil kita!" ucap Jeno susah payah mengendalikan mobilnya yang lenggak-lenggok.

Jimin dan Somi membelalak mendengar ucapan Jeno. "Apa?! Ditembak?!"

DOR!!

"KYAAA!!"

"Sialan!"

Kaki Jeno terus berusaha menginjak rem, tapi susah karena posisi kecepatan mobil mereka berada di atas rata-rata. Hingga tak ada pilihan selain banting setir. Dibelokkan mobilnya ke arah sebuah pohon di pinggir jalan. Hingga mobil mereka menabrak pohon tersebut.

BRAKK!!

Dua mobil yang sedari tadi mengikuti mobil Jeno berhenti. Tiga orang berpakaian jas hitam keluar dari sana. Berjalan ke arah mobil Jeno yang bagian depannya rusak parah. Salah satu dari tiga orang itu meremukkan pintu mobil bagian penumpang depan dengan sebuah alat. Lalu meraih tubuh Jimin yang sudah tak sadarkan diri. Membopong Jimin menuju mobil mereka lalu melaju pergi.