VKOOK : Morning With Bun

6.7K 325 8
                                    

Taehyung tidak menyangka dia akan terbangun dengan Jungkook duduk di atas tubuhnya dan wajah memerah kekasihnya yang seindah pecahan kelopak mawar.

Jungkook menggigit bibirnya lirih kala mendapat mata Taehyung terbuka lebar. Gerakannya terhenti. Rintihannya terngiang di telinga Taehyung yang kabur.

Kemeja Jungkook turun di pundak mulusnya. Kulitnya yang pucat tersinari cahaya pagi. Rambut hitamnya acak-acakan. Pipi memerah. Mata sayu. Dan tiga kancing kemejanya terlepas menampilkan putingnya yang mengeras.

"Morning, bun." Sapa Taehyung dengan suara serak seksinya. Jarinya otomatis bergerak mengelus lekukan kaki Jungkook, memeta paha Jungkook, lalu berlabuh di pinggang Jungkook. Meremasnya intim hingga kepala Jungkook mendongak diiringi erangan lirih dan telapak tangan bertumpu pada dada Taehyung.

"Apa yang kau lakukan sepagi ini, bunny? Beritahu aku, hm?"

Pipi Jungkook semakin memerah. Taehyung merasakannya. Penisnya yang berkedut kala Jungkook mengeratkan lubangnya dengan sengaja.

"Bagaimana bisa aku sudah berada di dalammu, hm?"

Jungkook merintih malu, menggigit bibirnya lebih erat. Matanya berkilat nakal, namun tersimpan kepatuhan yang merenggut nafas. Si manisnya itu meremas kaus Taehyung. Dengan kurang ajar menggerakkan pinggulnya perlahan hingga penis Taehyung bergesekkan nikmat dengan dinding rektum Jungkook yang hangat.

"Tiba-tiba ingin kau." Bisik Jungkook. Matanya tak ingin bertemu dengan Taehyung. Pinggulnya masih bergerak. Taehyung mendesis. Meremas pinggang Jungkook lebih erat dan melesakkan kepalanya ke bantal kala Jungkook memberikan nafas gemetar yang rapuh seiring dengan hentak pinggul Taehyung yang ikut bergerak. "Hyung terus bekerja seminggu ini," renggutannya manis. Jarinya mengerat meremas kaus Taehyung. "Aku rindu."

Pengakuannya rindunya manis. Taehyung mencoba bernafas tenang. Menghilangkan kabut nafsu yang menusuk otaknya kala lagi-lagi rintihan Jungkook terdengar manja kala penisnya berhasil menumbuh prostatnya dengan nikmat.

Tidak bisa.

Taehyung tidak biaa menahannya lagi.

Gelung nafsunya sudah di puncak kepala. Apalagi dengan kemeja yang semakin melingser turun di pundak Jungkook. Jarinya naik menuju dada Jungkook, meremasnya gemas lalu menarik putingnya. Jungkook merengek. Begitu manja. Begitu manis. Begitu menguji nafsu Taehyung.

"Sialan, Jeon Jungkook." Desis Taehyung. Mengamati wajah Jungkook yang penuh kenikmatan. Taehyung terus memainkan puting Jungkook dengan pinggul ikut bergerak sehingga tubuh Jungkook tersentak di atas tubuhnya.

Taehyung tiba-tiba menghentikkan gerakan pinggulnya, mendapatkan protes dari Jungkook yang langsung merintih lirih. Tubuhnya frustrasi. Mata cantiknya yang terpejam perlahan terbuka. Kilat sebal nyata terlihat di bola mata Jungkook yant berkaca-kaca.

"Kau yang memulainya, bun." Taehyung tertawa kecil. Suaranya masih serak. "Kau juga yang harus mengakhirinya."

Jungkook mengeluarkan deguk nafas kesal. Namun tidak membalas ucapan Taehyung dan berbalik menggerakkan pinggulnya lebih pelan. Lebih dalam. Lebih menelan penis Taehyung ke dalam lubangnya.

"U-uh." Jungkook kembali memejamkan matanya. Jari kakinya melengkung nikmat. Taehyung semakin kacau kala Jungkook menaikkan bokongnya hingga penis Taehyung keluar dari lubangnya. Perlahan menurunkan bokongnya kembali dan membuat penis Taehyung tenggelam ke dalam lubang hangatnya.

"Yeah," Taehyung menggeritkan gigi. Menatap pada bibir Jungkook yang terkuak basah, alis menekuk, dan mata sayunya setengah terbuka. "Seperti itu, bun. Lakukan lagi. Masukkan lagi, y-yeah."

Jungkook menurutinya. Dia berkali-kali melakukannya. Menaikkan tubuhnya hingga penis Taehyung keluar dari lubangnya lalu menjatuhkan diri dengan ujung penis Taehyung meringsek masuk ke dalam lubangnya lalu menumbuk prostatnya dengan nikmat.

"Ah, hah, a-ah hyung-ah, h-yung, hng." Tidak bisa berhenti. Jungkook tidak bisa berhenti. Tubuhnya tidak mau menuruti perintah otaknya. Tubuhnya ketagihan. Tubuhnya ingin menarik Taehyung lebih dalam. Lebih dalam. Lebih nikmat.

"Sempit sekali, bun." Nafas Taehyung gemetar kala mengucapkan pujiannya. Ia meremas pinggang Jungkook, tidak membantu si manisnya bergerak sama sekali. Ia membiarkan Jungkook bergerak sendiri. Ia membiarkan Jungkook mengambil kenikmatannya seorang diri. Ia menatap penuh nafsu kala tubuh Jungkook bergerak brutal di atasnya. Naik. Turun. Nafas tersengal. Puting mengeras dan desahan keluar dari bibir Jungkook yang bengkak.

"H-yung besar. Ah-ah! hyung penuh sekali, hng. Nikmat." Jungkook meracau. Telapak tangannya semakin bertumpu di dada Taehyung. Bokongnya terus naik turun. Nikmatnya membuat Jungkook menangis perih.

"Terus bergerak, bunny." Taehyung menggeram. Jungkook semakin mempercepat gerakannya. "S-sialan ah! Sialan lubangmu, ah! Jungkook! Sampai sejauh mana lubangmu menelan penisku, bun?"

Jungkooo merintih. Ia gemetar kala telapak tangan Taehyung membingkai wajahnya, menangkup pipi Jungkook dengan lembut hingga Jungkook menangis karenanya. Taehyung. Taehyung begitu lembut padanya.

Semakin cepat. Jungkook menaik-turunkan tubuhnya semakin cepat. Prostatnya dimanja oleh penis Taehyung. Membuat Jungkook mendesah ribut. Kaki gemetar. Pahanya mulai terasa kram. Suara kulit mereka yang bertemu mengaung penuh nafsu di ruang kamar mereka.

"Sedikit lagi, Sayang." Remas Taehyung mengerat di pinggang Jungkook. Ia yakin bekasnya akan bertahan lama akibat remasann jari Taehyung. "Y-yeah terus seperti itu. Sssh, bun, kau nikmat sekali. Ah!"

Sperma Taehyung keluar kala Jungkook masih sibuk menggerakan bokongnya naik-turun. Jungkook mendesis kala hangatnya sperma Taehyung meleleh di dalam lubangnya. Jungkook mengeluarkan desahan kala suara basah sperma Taehyung mengiringi gerakannya. Ia memaksa kepalanya menoleh ke belakang. Kepala penis Taehyung yang masih saja mengeluarkan spermanya kala Jungkook mengangkat bokongnya.

Basah.

Lelehan sperma Taehyung meleleh turun dari dalam lubangnya menuju pahanya. Lengket. Jari Jungkook masuk ke dalam lubangnya. Merasakan cairan sperma Taehyung yang terus turun di pahanya kala Jungkook menggerakkan jarinya di dalam lubangnya.

"Kau keluar banyak sekali, hyung-ah." Bisik Jungkook. Meringis kala telapak tangan Taehyung mengusap lelehan sperma di paha Jungkook dengan acak-acakan, membawanya menuju penis Jungkook yang masih tegang lalu mengurutnya dengan lihai.

"H-hyung!"

"Aku tahu kau suka, bun." Taehyung menggerakkan tangannya cepat. Membuat Jungkook merintih. Gemetar. Sensitif lalu orgasm dengan nikmat di telapak tangan Taehyung.

"Hm," dengan setengah kekuatannya yang habis, Jungkook mengeluarkan jarinya dari dalam lubangnya. Jarinya berlumur sperma Taehyung. Dengan nakal, ia membawa jarinya ke dalam mulut. Mengulum jarinya, membersihkan jarinya dari sperma Taehyung lalu tertawa tipis.

"Aku suka."

-
-
P.s I accidentaly delete this ;( woe me ;(

Bun 🐰Where stories live. Discover now