3 : Magis Shop

302 38 10
                                    

"Aku tahu kamu ragu bahkan jika kamu memberitahu kebenarannya. Itu kan kembali lagi menjadi sebuah bekas luka. Aku takkan mengatakan hal klise seperti 'Aku mempunyai kekuatan', aku hanya akan mendengarkanmu. Dengarkanlah." BTS-Magic Shop.


.

.
.
.

Hooeekk

.

.

.

Taehyung tak pulang ke rumah. Ya. Yoongi tau itu. Yoongi sedang sibuk untuk mencari pekerjaan untuk dirinya dan uang untuk anak yang ia hidupi mulai saat ini.

Baru saja memasuki rumah, telfon rumah Yoongi kembali berbunyi.

"Apa sekarang dari kepolisian?" tanya Yoongi entah pada siapa. Diraihnya gagang telfon tersebut dan menempelkan benda itu di telinganya.

"..." yang diseberang bersuara.

"Ne..." jawab Yoongi sambil mengangguk kecil. "Huft..." dibuangnya nafasnya secara kasar. Lagi, masalah.

Taehyung ditemukan tak berdaya di trotoar jalanan. Ketika mabuk, dirinya terlibat perkelahian entah dengan siapa. Kemungkinan dengan anak muda setempat yang juga mempunyai hobi yang sama. Mabuk-mabukan lalu berkelahi ketika sudah tak sadar.

Bedanya, lawan Taehyung itu banyak, sementara ia hanya sendiri. Jadilah ia terbaring tak berdaya. Parahnya, ia masih dalam keadaan berseragam sekolah.

Susah payah Yoongi memopong tubuh Taehyung masuk ke dalam mobil. Setelah melewati beberapa pemeriksaan berupa pertanyaan dan sedikit nasihat, Yoongi akhirnya dipersilahkan membawa Taehyung.

.

.

.

"Wae?" tanya Yoongi, datar.

Yang ditanya sedang tidur. Bukan. Pingsan.

"Wae?" tanya Yoongi lagi, masih dengan nada yang sama. "Balas dendam?" katanya. "Apa masih kurang?"

Setelah beberapa menit, mereka akhirnya sampai. Memopong tubuh kecil Taehyung bukan hal yang mudah, masalahnya anak itu sedang tak sadar sama sekali.

Sertt

Dibaringkannya tubuh Taehyung di atas kasur. Melepaskan jas sekolahnya, melepas sepatunya dan membersihkan lukanya. Semua dilakukan Yoongi dalam diam.

.

.

.

.

Pagi akhirnya menjemput. Rasa sakit di kepala akibat mabuk-mabukan dan rasa sakit di tubuh akibat perkelahian kini menghantui Taehyung. Untuk berbalik pun ia susah, hingga akhirnya ia tersadar ada cahaya matahari dan dirinya yang sudah sedikit bersih.

"A-Awh.." lirihnya sambil memegangi wajahnya yang dipenuhi perban. "Aish jinjja. Si bajingan itu." makinya.

Dengan meringis kesakitan, Taehyung akhirnya beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

.

.

.

Ceklek.

Pintu kamarnya dibuka. Tak ada siapa-siapa di luar. Hanya ada perabot-perabot rumah yang tertata rapi. Karena lapar, Taehyung memutuskan untuk menuju dapur. Dibukanya kulkas dan di ambilnya botol berisi air mineral.

Wajahnya ia palingkan di atas meja. Ada seauatu yang ditutupi disana. Tanpa ragu ia membukanya.

"Cih..." Taehyung berdecih melihat isi tudung saji tersebut. Ada roti bakar dengan selai di atasnya.

'Cause My PastWhere stories live. Discover now