2. Sammy

8.3K 464 14
                                    

Huuh.. sore ini mungkin tidak akan berjalan dengan baik. Belum lagi dengan tanganku yang belum sembuh dari jatuh kemarin. Dan disinilah aku. Di depan tiang bendera merah putih untuk latihan paskibra. Saat aku menarik talinya, tangan kananku terkilir. Aku berusaha menahannya tapi tali itu terlepas dan benderanya kembali meluncur ke bawah. Alhasil aku ditegur oleh Pak Broto dan menyuruhku datang ke ruangannya.

"Sammy, duduk." Perintah Pak Broto setelah kami masuk.

"Maaf pak, ada apa ya?"

"Sam, sepertinya kamu sedang ada masalah ya?"

"Sedikit pak." Jawabku jujur.

"Kenapa itu?"

"Jadi.. selama sekolah disini, saya belum pernah mendapat masalah apapun. Tapi semenjak saya kelas 3, ada seseorang yang sedikit mengganggu kedamaian kelas pak."

"Hmm Alan? Anak bandel itu?"

"Iya pak."

Pak Broto mengambil secarik kertas dan bolpen. Dia mulai menulis sesuatu diatasnya. Setelah selesai, Pak Broto memberikannya padaku.

Disana tertulis.
Sam, bapak harap, kamu bisa melakukan tugas istimewa bapak. 1. Tolong jadikan Alan anak yang rajin dan pandai seperti kamu. 2. Jangan biarkan dia berbuat semaunya sendiri. 3. Meskipun nantinya dia menyusahkanmu. Kamu tetap harus bisa merubahnya. Itu semua demi nama baik sekolah. Karena dengan satu sampah di tempat yang bersih, itu akan menjadi masalah. Ini untuk kebaikan sekolah.

"Tapi pak, mengapa bapak tidak langsung bicara saja padaku?"

"Bapak malas membahas anak itu. Dah, bapak harap kamu bisa melakukannya. Bapak percaya padamu Sam."

"Akan saya usahakan."

"Sam, saya sebenarnya sengaja mindahin kamu ke kelas E kelasnya Alan itu supaya kamu bisa ngajarin dia hal yang bener. Kelas itu masih banyak kok beberapa murid yang pintar dan nurut. Bapak harap kamu betah ya? Ini semua demi sekolah kita."

"Saya mengerti Pak. Saya permisi."

Alan, sejauh ini memang belum ada kesalahan serius yang dia buat. Mungkin tugas ini akan lebih mudah dengan aku menjadi temannya. Aku harus mencobanya dengan belajar bersama. Besok aku akan membuatnya belajar bersamaku meskipun hari libur. Mungkin nanti aku akan mengirimkan pesan.

Sammy:Alan, kok cuma di read?

Tanyaku akhirnya. Sudah tiga kali aku mengirim pesan tapi tidak ada satupun yang dia balas. Aku tau ini nomernya Alan dari Sesil, dan aku tau dia sudah membacanya. Tapi mungkin dia sibuk-

'kling!'

Akhirnya dia membalas.

Alan:iya bawel, gue mau bobok sekarang.

Sammy:oh yaudah kalo gitu, selamat malam.

Read.

Syukurlah, langkah pertama selesai. Aku mungkin harus sering berbicara dengannya untuk bisa lebih dekat. Dengan begitu, aku bisa membuatnya berubah sedikit demi sedikit. Haahh.. aku juga mengantuk. Aku harus bangun lebih awal besok.

~~~

Pagi ini aku harus membuatnya berubah sedikit demi sedikit. Tapi saat aku memasuki kelas, kok- kelasnya jadi kotor banget? Seingatku kemarin bersih karena aku sudah membersihkannya setelah pelajaran seni tapi.. ini kok kotor? Siapa yang ngotorin begini?

'kling!'

Hpku bunyi. Aku mengambil hp disaku dan membuka pesannya. Ternyata dari Sesil.

Sesil: eh Sam, gue lupa bilang ke lo kalo kelasnya kemarin buat latihan dance gue ama temen temen gue. Sorri. Btw, semoga lo sukses. Bantuin temen gue ya. Gue dah gak bisa ngajarin dia. Otaknya gak dipake kalo gue yang ngajarin.

My Lovely BadboyOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz