The Truth

2.3K 233 29
                                    

Hari minggu pagi yang cerah, ditemani suara jernih burung yang berkicau, panas di pagi hari ciri khas musim panas di Jepang berkurang karena banyaknya pohon rindang, sungguh suasana yang tenang dan damai ala pedesaan yang menentramkan jiwa. Semalam hanya mereka habiskan untuk melepas rindu, berbagi pelukan sambil melihat bintang, alhasil pagi ini Akashi memulai paginya dengan secangkir kopi hitam buatan Tetsuya.

Suasana seperti ini benar-benar seperti yang selama ini Akashi impikan. Kalau saja dia dia melupakan fakta bahwa anaknya belum mengetahui kebenaran tentang statusnya. Karena itulah dia akan mengatakannya hari ini juga, meskipun terkesan tiba-tiba, dia yakin Kiyomi adalah anak yang kuat, darah Akashi mengalir kental dalam diri gadis itu. Selain itu, Akashi juga sudah tidak bisa menahannya lagi dia ingin segera mendekap keluarga kecilnya.

"Ohayou paman" Sapa Kiyomi yang baru bangun dari tidurnya. Tubuh mungilnya berbalut piyama lucu bergambar tokoh kartun putri yang disukai banyak anak perempuan. Sebelah tangannya mengucek matanya yang masih terasa berat, sedangkan tangan yang satunya menggendong anak anjing teman barunya. Tetsuya sudah memastikan kebersihannya sehingga mengizinkan Kiyomi membawanya tidur. Membuat Akashi tersenyum gemas melihat putrinya. Juga ada anjing besar yang diketahui bernama nigou. Kenapa Nigou ? Karena Nigou lahir lebih dulu daripada Kiyomi. Bisa dibilang Nigou adalah penjaga Kiyomi, mereka seperti saudara yang berbeda spesies. Sama seperti Tetsuya, Kiyomi juga memiliki hati yang lembut dan penyayang binatang.

"Ohayou Kiyomi" Jawab Akashi ramah membalas sapaan putrinya .

"Paman, "

"Hm ?"

"Panggil aku Kiyo saja itu terdengar lebih keren "

Alis Akashi sedikit naik mendengar perkataan gadis kecilnya .

"Kenapa ? Bukankah itu terdengar manis ?"

Si gadis mengerucutkan bibirnya. Dia tak suka di bilang manis.

"Aku tidak manis paman. "

Akashi mendengus, tidak Tetsuya tidak anaknya mereka tidak sadar diri. Apalagi Kiyomi yang notabene adalah anak perempuan.

"Kau itu bukan laki-laki."

Kiyomi menurunkan anjing kecilnya dan menaruhnya di lantai. "Aku memang perempuan, tapi aku tidak lemah." Tukasnya dengan lantang. Bahkan kini kedua tangannya bersidekap.

"Apa kau tidak suka namamu ?"

"Tidak paman !" Sanggah Kiyomi tegas. Demi apapun dia sangat menyukai nama pemberian ibunya. "Aku sangat suka namaku. Aku hanya tidak ingin terdengar terlalu feminim. Itu saja paman."

Akashi nyaris tergelak. Anak sekecil itu sudah tahu arti kata feminim.

"Baik-baik..Kiyo ?"

Akhirnya dia menuruti permintaan sang anak yang ingin di panggil 'Kiyo' saja.

Tampak senyuman lebar dari Kiyomi. Merasa puas mendengar panggilan untuknya.

"Nah, begitu paman."
Akashi tersenyum tipis. Tak ada yang menyadari tatapan miris di matanya. Rasanya menyesakkan ketika mendengar anak kandungmu memanggilmu paman.

Tak lama setelahnya Tetsuya datang membawa segelas susu vanilla untuk putrinya. Begitu tahu gadis kecil itu sudah bangun.

"Kiyo-chan, jangan lupa beri makan nigou dan anjing yang kau temukan kemarin, oh ya , kau belum memberinya nama kan ?"

Ujar Tetsuya yang duduk diantara Akashi dan Kyomi.

"Ah, benar, Kaa-san, Kira-kira namanya siapa ya?"

Tanya Kiyomi yang masih merasa kebingungan mencari nama untuk teman barunya. ibu jari dan telunjuknya memegang dagu.

"Bagaimana kalau Natsu ? Kau menemukannya saat musim panas kan ?" Ucap Akashi memberikan saran.

My PrincessWhere stories live. Discover now