Part. 19 - Overture

40.1K 2.9K 121
                                        

Kita awali minggu ini dengan Joel.
Happy reading 💜


🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷


"Apakah aku diperbolehkan untuk mengetahui apa yang sudah kalian lakukan waktu itu?" tanya Noel ingin tahu.

"Itu bukan urusanmu," jawab Joel tanpa melirik sedikit pun pada Noel, yang saat ini sedang berkunjung ke ruang kerjanya untuk kesekian kalinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Itu bukan urusanmu," jawab Joel tanpa melirik sedikit pun pada Noel, yang saat ini sedang berkunjung ke ruang kerjanya untuk kesekian kalinya.

Kebersamaan dengan Alena yang dilakukan sejak Sabtu lalu, tentu saja membuat Joel senang. Sayangnya, setelah mengantarnya pulang, ada banyak pekerjaan yang harus dikerjakan dan mengharuskan dirinya untuk ke beberapa tempat. Alhasil, sudah seminggu dirinya tidak bertemu dan Joel merindukan wanita itu.

Akan tetapi, kesibukannya yang sampai satu minggu tidak bertemu itu membuat Alena salah paham. Wanita itu berpikir jika Joel hendak melarikan diri dari aksinya yang sudah mengambil keperawanannya mingggu lalu. Shit! Apakah tidak ada pikiran yang lebih baik, selain harus berpikiran jelek dari wanita? Tidak bisakah alasan sibuk diterima tanpa harus merongrong penjelasan yang tidak diperlukan?

"Kurasa kau memang sudah kelewat batas. Jika tidak, Alena tidak akan bersikap seperti kekasih cerewet yang tidak ingin melihat wajahmu. Apa kau tidak memberinya kabar meski hanya satu kali? Apa kau terlalu fokus dan berkonsentrasi dalam urusan tengah malam yang menyita perhatian selama seminggu ini? Jika ya, kuucapkan belasungkawa karena sepertinya beban kisah cintamu semakin berat," komentar Noel tanpa beban.

"Damn you, Noel! Bisakah kau diam sebentar saja? Dengan adanya kau datang ke sini, itu membuatku semakin pening!" sembur Joel sambil melotot tajam padanya.

Noel hanya menyeringai geli dan duduk di tepi meja kerjanya. "Aku datang untuk memberimu peringatan, Brother. Kau tahu? Wanita adalah mahkluk yang sensitif dan penuh intuisi yang hebat, meski kebanyakan adalah hal yang tidak masuk akal yaitu plot cerita dalam sebuah drama yang dikaitkan dalam kenyataan."

"Bisakah kau mempersingkat waktuku untuk tidak berpikir keras soal maksud ucapanmu? Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan karena merasa tidak bersalah padanya, tapi dia bersikap seolah aku memiliki setumpuk dosa yang harus kutebus!" sahut Joel dengan alis terangkat setengah.

"Ah, apa kau meminta saranku? Dengan senang hati, aku akan memberitahumu. Alena marah karena kau tidak ada kabar. Juga, dia merasa tidak diberi perhatian olehmu," balas Noel santai.

"Apa... dia cemburu?"

Noel berdecak malas. "Bukan seperti itu. Maaf saja jika rasa cinta adikku padamu tidak sebesar itu. Dia hanya merasa tidak suka bagaimana kau mengabaikannya setelah malam panas kalian. Bisa jadi, kau dinilai sebagai pria yang tidak bertanggung jawab. Meski dia memilihmu, bukan berarti kau masuk dalam perhitungan."

Joel mendengus tidak suka sambil menatap Noel dengan tatapan tajam. "Alena tidak akan bersama dengan siapa pun, kecuali diriku."

Noel mengangkat bahu dan mengeluarkan ponsel dari saku celana, memperlihatkan sesuatu pada Joel dengan mengarahkan ponsel itu padanya. "Look, kau tidak tahu soal ini, bukan?"

Unreachable Mankiller (NEW VERSION)Where stories live. Discover now