3

1.6K 325 100
                                    

"SINI BIAR AKU BERI TAHU KEPADAMU YANG MANA PAMPERS!".

"Baee". Hanya terdengar hanyalah rengekan Guanlin yang makin menjauh disaat Jinyoung menyeretnya dengan brutal.

Meninggalkan sosok pria yang tadi ditolong Guanlin sedang terdiam mematung menatap pasangan itu.

"LEE EUIWOONG!".

Tubuhnya mundur beberapa langkah merasa kaget dengan orang yang tiba-tiba memeluk erat tubuhnya. "Lepaskan Daehwi!".

Pria yang tadi berteriak memandang dengan wajah khawatir. "Kau baik-baik saja?".

Euiwoong mengangguk pelan melihat kearah para pekerja sedang membersihkan rak yang tadi sempat terjatuh menimpa dirinya.  Pria itu tersenyum manis kemudian menarik tangan Daehwi menjauh dari sana.

"Aku baik-baik saja!".






•••






Memandang kosong kedepan,  meskipun saat ini ia sedang berada di ruang rapat mendampingi sang atasan namun pria manis itu sama sekali tidak memperhatikan. Guanlin sedikit melirik ke arah Seongwoo menyadari jika sekretarisnya itu tidak fokus pada pekerjaannya.

Pria tampan itu baru menyadari jika sepupunya tidak ada disana.

"Apa Seongwoo hyung kesepian?".

Bahkan setelah selesai rapat biasanya Seongwoo akan terus mengeluarkan celotehannya mengomentari apa yang baru saja terjadi. Namun,  ia hanya diam berjalan dibelakang Guanlin enggan mengeluarkan sepatah kata apapun.

Melirik kearah arloji miliknya,  sepertinya makan siang hari ini ia akan keluar bersama Seongwoo mengingat istrinya pasti sedang sibuk sekarang.

"Hyung ayo makan di luar".

Seongwoo menggeleng pelan berjalan mendahului Guanlin,  pria tampan itu mempercepat langkahnya menyusul Seongwoo yang sudah jauh didepan. "Hyung!".

"Tidak Guanlin,  aku tidak lapar". Ucap Seongwoo menghentikan langkahnya begitupula dengan Guanlin.

Seongwoo mendecih pelan,  pria tampan itu menatap Seongwoo dalam diam belum enggan berbicara seolah mengatakan pada Guanlin bahwa ia seharusnya pergi saja.

Namun sepertinya Guanlin sama sekali tidak menyadari hal itu.

"Kebetulan sekali ada Daniel hyung".

Merasa jika hawa disekitarnya mulai terasa tidak menyenangkan,  Guanlin mundur perlahan takut mengganggu Seongwoo dan Daniel.

"Sampai jumpa hyung".

Setelah kepergian Guanlin,  Seongwoo berjalan meninggalkan Daniel namun pergerakannya harus kembali terhenti disaat pergelangan tangannya di genggam erat pria itu.

"Seongwoo ayo bicara".

"Sudahlah lagipula ini sudah berakhir".

Daniel mengeraskan rahangnya mendengar ucapan yang terlontar dari bibir Seongwoo. "Apa maksudmu?".

"Kau masih menyukai Jinyoung kan? Lalu untuk apa aku masih bertahan?". Ucap Seongwoo menatap tajam pria itu.

"Lagipula di umur ku ini bukan saatnya lagi untuk main-main Daniel,  jika kau hanya ingin singgah sebentar sebaiknya cari yang lain". Lanjut Seongwoo menghentakkan tangannya agar terlepas dari genggaman Daniel.

Namun bukannya terlepas genggaman itu semakin kuat membuat Seongwoo meringis merasakan perih di tangannya. "Lepas Daniel!".

"Kau egois sekali".

Luck [season 2] ↪PandeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang