Wannabe 1

16.7K 979 102
                                    


Welkom bek to may chenel. Kangen banget nulis fanfiction pacar aing alias mas Sasuke.😳 Udah lama ye. 😔Akhir akhir ini emang aing lagi seneng nggarap chast OC. 😚

Kalo fic ini nggak sesuai ekspektasi jangan salahin aing ya kawan, ini cuma acara temu kangen doang. Nggak peduli senyeleneh apa nanti, dan se gaje apa jadinya nanti, terima aja. Mungkin udah garis takdirnya. 😌😌

Oke,

Disclaimer : Anime Naruto milik Pak Masashi Kishimoto, ide cerita ini punya saya.

Rate : dipertanyakan.

Warning : Au, Genderswitch, Typo(s), gaje, abal abalan,absurd . Bisa bikin emosi sama Authornya. Tapi tidak ada tanggungan dari Authornya.

Cerita ini ditulis untuk kesenangan semata, tidak ada maksud untuk menjelek jelekan anime Naruto atau siapapun.

Enjoy...

Sasuke meneliti orang yang sedang berdiri di depannya dengan datar. Entah darimana assistantnya mendapatkan orang ini. Sasuke melirik ke arah Sai dengan mata menyipit, sebenarnya dia tidak bisa percaya pada beberapa orang. Pasalnya, Sasuke itu kerap kali di kejar kejar, wanita maupun lelaki. Padahal Sasuke anti yang namanya hubungan sesama jenis. Adik kecilnya tersedia khusus untuk lubang wanita. Bukan sembarang lubang. Apalagi lubang hidung.


Sasuke harus memastikan orang di depannya tidak akan pernah membahayakan nyawanya. Maka dari itu dia melirik ke arah Sai. Dan yang dilirik pun bahkan nampak tak peka, dia hanya menampilkan senyum palsu yang rasanya hambar kalau dilihat. Jika kau ingin tau, kau bisa mencoba untuk jatuh dari pohon kelapa lalu kau mencoba tertawa. Ya hampir seperti itu.

" jelaskan. " kata Sasuke akhirnya.

Naruto bingung, calon boss nya ini sedang bicara dengan siapa. Kalau dia bicara pada Naruto, apa yang akan Naruto jelaskan.

Tapi akhirnya, Sai mengangguk. Pertanda bahwa Sasuke sedang bicara pada assistantnya.

" oke, Naruto, pertama kau harus menjalani tes. " kata Sai.

" tes apa, kalau SIM aku sudah punya. SIM A, SIM B bahkan SIM C." jelas Naruto.

" bukan, tapi kau akan menjalani beberapa tes untuk menjadi supir pribadi Sasuke-sama. "

Naruto asal mengangguk, ini pertama kalinya ia masuk dunia kerja diluar kandang. Ia tidak pernah tau peraturan apa saja yang harus dilakukan untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. Soalnya, menjadi peternak hewan tidak ada peraturan resmi. Bebek dan babi tidak akan memarahinya kalau Naruto salah panggil. Dan sekarung pelet, tidak akan memiting kepalanya kalau anak ayamnya hilang satu. Paling paling ibunya akan mengangkat tongkat penggiring bebek, yang akan terlihat seperti trisula milik Poseidon kalau habanero merah memegangnya.

" tes pertama adalah... " Sai menggantungkan kalimatnya membuat Naruto semakin penasaran.

" kau harus duduk dekat dengan Sasuke, mencium aroma parfumnya." kata Sai memberi pengarahan.

Jeda.

" hah?! "

Naruto melongo. Tes macam apa itu. Sebenarya Sasuke pakai parfum kembang kuburan apa bagaimana, sekalian uji nyali atau apa? Sampai harus di tes tes dekat dengannya. Mencium aroma parfumnya lagi, dia pikir Naruto tukang endus?

" silahkan. " kata Sai mempersilakan tanpa memperdulikan raut bingung Naruto.

Dengan tanggap, Sasuke pindah dari tempat duduknya ke sofa panjang di sampingnya. Kemudian Naruto yang canggung dengan posisinya. Lalu ikut duduk di sofa bersama Sasuke.

Dia tidak mungkin akan mbrajal disini, dia diwanti wanti mamanya untuk memberi kesan pertama yang baik. Katanya kesan pertama itu penting. Dan berakhirlah Naruto menurut seperti anak kucing.

" lebih dekat Naruto, " kata Sai yang memerintahkan Naruto yang duduk dua meter dari Sasuke.

Akhirnya, Naruto menahan untuk mengumpat. Dia hanya menghela nafas diam diam, lalu mendekatkan diri ke arah Sasuke.

Kini tidak ada jarak, jas mahal milik Sasuke menempel ke kaos oblong milik Naruto. Mereka diam, tidak melakukan apapun.

Dan baru kali ini, Naruto bisa merasakan rasa dungunya. Walaupun Kiba teman kurang ajarnya sudah mengatakan berkali kali.

Sai mengangguk, lalu dengan ragu plus malas Naruto mulai menengok kan kepalanya menghadap Sasuke untuk sekedar menghirup aroma parfum. Sebenarnya ini tes konyol atau untuk ajang pamer merek parfum? Kadang disitu Naruto merasa lebih bodoh daripada keledai dungu.

Selepas itu, Naruto memalingkan wajahnya. Bukan karena merona, tapi karena muak. Entah parfum merek apa yang di pakai Sasuke. Tapi aromanya lebih menusuk dari omongan tetangga. Hampir saja Naruto ingin bersin, tapi gagal. Dan itu lebih menyiksa dari pada gagal klimaks saat malam pertama.

Sebenarnya Naruto tidak tahu klimaks di malam pertama itu apa. Yang penting Naruto tau bedanya telur ayam dengan telur bebek, itu sudah cukup.

Wajah Naruto menuntut penjelasan pada Sai. Atau lebih tepatnya mengisyaratkan " lalu apa lagi ". Tapi bukannya tanggap. Pria itu malah bertepuk tangan.

Hei disini tidak ada burung dara, apa yang dia tepuk tangani.

" kau berhasil Naruto. " ujar Sai.

Tiba tiba perasaan Naruto sekarang seperti memenangkan olimpiade Rio. Tapi dia juga merasa bodoh secara bersamaan. Memangnya sesulit apa mengendus parfum dan duduk di samping Sasuke. Bahkan kegiatan itu kalah sulit dari pada mencari sapi di tumpukan jerami. Sebagai formalitas, Naruto tersenyum. Iyain dulu. Kata innernya.

" Nah, tes yang kedua.. " Sai membalik sebuah kertas.

Whut. Sampai harus dibuat daftar begitu? Ya Tuhan. Memangnya Naruto akan mengantarkan Sasuke menuju Rahmatullah apa, rasanya ribet banget mau jadi supir pribadi saja.

" Naruto, kau harus menatap Sasuke selama 3 menit. "

Dan hal itu sukses membuat Naruto menaikkan alisnya. Dia tidak bisa mengerem mulutnya untuk mengatakan " Hah" sekali lagi. Naruto hendak protes, tapi gagal karena Sai memotongnya lebih dulu.

" lakukan saja"

Oke, Naruto. Setidaknya kau tidak dipaksa kawin dengan seekor bison. Tabah Naruto dalam hati,

Kemudian ia membuka matanya lalu mencoba untuk memandangi wajah Sasuke. Dan yang di pandangi sedang sibuk dengan laptop di pangkuannya. Di menit terakhir Naruto sadar kalau calon bos nya memiliki referensi gaya rambut dari ayam birahi. Ya, taulah kaya apa ekor ayam kalau birahi. Ya kaya gitu.

" selesai. " teriak Sai kegirangan sendiri.

" kau lagi lagi berhasil Naruto." puji Sai.

Lagi lagi Naruto tersenyum. Mungkin, keahlian Sai menurun pada Naruto secara tiba-tiba. Senyum senyum hambar. Sungguh, Naruto tidak tahu maksud tujuan dari ujiannya kali ini. Ya kali, ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan supir.

" tes terakhir adalah.... "

Hening..


" kau harus melihat Sasuke telanjang, "

Memicing, Naruto berteriak

" APAA?!! " Naruto menjerit, suaranya sampai membubarkan gerombolan burung di hutan Amazon.

Ini lebih gila dari pada melihat ayam kawin dengan ikan lele. Kami-sama, tolong Naruto.

.

.

.

TBC......

Gaje ya?

mbok wes ben. Wkwkwk.

WANNABE [ END ]Where stories live. Discover now