4.3

1.2K 150 0
                                    

Callie menuruni tangga, menghampiri kakaknya yang sedang movie marathon sendirian.

“Kak,” panggil Callie.

Harry tak menggubris. Masih fokus dengan film dan popcorn di tangannya.

“Kak!”

“Apa?” tanya Harry tanpa memalingkan wajah. Masih fokus menonton film.

Callie menghela nafas panjang lalu menjatuhkan bokongnya disamping Harry. “Kau membuka hp-ku ya?”

“Tidak,”

“Bohong!”

Harry menoleh. “Alasan apa kau menuduhku berbohong, anak kecil?”

“Hey!” Callie meninju lengan Harry. “Aku bukan anak kecil! Aku sudah 18 tahun, Harry! Dan kau masih menganggapku anak kecil?!”

“Karena kau adikku, dan umurmu lebih muda daripada aku,” 

“Ugh, kau menyebalkan!”

Callie bersedekap seperti anak kecil. Sedangkan Harry tertawa kencang. Mau tak mau, Callie menoleh. “APA KAU TERTAWA SEPERTI ITU?”

“Hey, tenang,” Harry masih tertawa kecil.

Harry menarik nafas panjang, untuk meredakan tawanya. “Huh, bagaimana aku tidak mengataimu anak kecil, jika tingkahmu saja memang seperti anak 5 tahun yang kehilangan balonnya?”

Callie merengut. “Ter-se-rah!”

“Tunggu. Ada hubungannya dengan si unknown number, eh?” tanya Harry curiga.

Entah kenapa, pipi Callie merona merah. Membuat Harry lagi-lagi tertawa keras.

Tawa Harry mulai mereda, “Jadi, dia siapa? Pacarmu?”

“Hey, tentu saja bukan!”

“Lalu kenapa kau menuduhku membuka hp-mu? Apalagi jika tidak berhubungan dengan pacarmu,”

“IH! Jangan sebut lagi unknown itu dengan sebutan pacarku! Mengenalnya saja tidak!”

“Mmm, hanya saja, dia jadi berbeda saat aku membalas pesannya,” lanjut Callie tanpa diminta.

Harry tersenyum kecil menanggapi adiknya. “Kau sedih?”

“Tentu saja tidak!” sungut Callie.

Dasar keras kepala, begitu saja tidak mau mengaku, uh bocah kecil, batin Harry.

“Kau berbohong,” ujar Harry.

Callie menubruk tubuh Harry. Memeluk Kakak lelakinya itu erat, “Aku tidak tahu ini sedih atau bukan, aku hanya merasa aneh saat mendapati balasan pesannya yang berbeda. Seakan ... marah?”

Harry mengelus punggung Callie dengan lembut. “Mungkin dia buru-buru, jadi membalasnya singkat.” hibur Harry asal.

Callie mengangguk kecil, “Mungkin.”

29 July 2014

Messages ➢ c.hWhere stories live. Discover now