7.2

1.1K 141 0
                                    

Callie datang dengan langkah tergopoh-gopoh. Ia sudah mengetahui dimana ruangan tempat unknown itu berada, karena sebelumnya teman dari unknown itu memberitahu-nya di sms.

Callie tergelak saat mendapati Ashton sedang meremas rambutnya. "Ash--ton?"

Ashton mendongkak, matanya berbinar saat mendapati Callie sedang berdiri agak jauh darinya. Ia segera berlari kecil menghampiri Callie.

Callie menggeleng kecil, tidak mengerti. Kenapa Ashton ada disini? Ada hubungan apa Ashton dengan unknown itu? Apa yang terjadi dengan dia? Kenapa bisa ada disini? Dan ... argh!

"Cal, aku senang kau kemari." ujar Ashton.

Callie menatap Ashton tak percaya. "Sebenarnya ada apa? Apa yang terjadi dengan dia? Dan ... dan ... dan kenapa kau ada disini?" tanya Callie hampir berbisik.

Ashton menarik nafas panjang. "Unknown itu Calum. Dia ... ugh, aku tidak sanggup menjelaskannya. Kau bisa baca ini,"

Ashton memberikan sebuah surat ber-amplop putih polos. "Itu surat dari Calum untukmu. Sebelum dia ..." Ashton tertunduk, ia menarik nafas dalam-dalam. "Meninggal."

Nafas Callie tercekat. Bunuh aku, kejutan apa lagi ini?, batinnya berteriak.

Dengan tangan bergetar, Callie mengambil surat tersebut, dan mulai membacanya.

1 Agustus 2014

Messages ➢ c.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang