Unspoken [✔]

3

naneun nega himdeul ttaega himdeureo
ul ttae mada ansseureowo
nan geuttaemada neoboda deo apa wa

nega useosseumyeon johgesseo
haengbokhamyeon johgesseo
nan sangsangeul hae
neol miso jisge haneun il

Suara nyanyian merdu dari kejauhan membuat Tara membuka kelopak matanya dan berusaha untuk mengumpulkan kesadaran. Keadaannya benar-benar lemas.

"Kenapa badan gue pegel-pegel ya rasanya capek banget. Apa gue kurang tidur? Tapi kan semalem gak begadang."

Ia akhirnya bangun dari kasur dan membuka tirai jendelanya. Pandangannya terpaku pada jendela tetangganya.

Orang yang dia temui kemarin sedang bernyanyi sambil menatap mata gadis itu.

"Gue kira dia bakal berhenti kalau diliatin, ini malah lanjut."

Tapi anak lelaki tersebut meneruskan nyanyiannya dengan merdu tanpa merasa terganggu sedikit pun.

Ia melambaikan tangannya ke Tara dan terbalas dengan senyuman.

Tara membuka jendela kamarnya, "Boleh jujur gak?

"Iya ada apa?"

"Lo berisik banget."

"Hehehe maaf, lebih suka suara ayam atau suara aku?"

"Gak bisa milih."

"Kenapa?"

"Dua-duanya sama-sama meresahkan."

"Hm gitu, apa aku boleh tanya?"

"Boleh."

"Kamu ngapain aja kalau lagi tidur?"

"Apa itu perlu dipertanyakan dan apa perlu dijawab?"

"Iya."

"Ya gue tidur dan gak ada hal lain."

"Aku kira kamu tidur sambil dance cover."

"Bergurau huh?"

"Rambut kamu berantakan."

"Hah kenapa gak bilang daritadi?"

"Barusan aku kasi tau."

"Biar gue tebak, pasti lo belum mandi."

"Ini masih jam tujuh pagi yang dingin dan bahkan kamu sendiri belum mandi."

"Gue baru bangun."

"Sama dong."

"Baju yang lo pake sekarang masih sama kayak yang lo pake kemarin."

"Aku punya tiga pasang yang sama."

"Alasan aja."

TBC

gntng bgt jdh org g ngrt lg