8.

3.8K 179 2
                                    

"Berapa usia rumah sakit ini jika kami boleh tau?" tanya Danar.

Navendra memasukkan ponselnya ke dalam saku celana dan mendesah kecewa.

"Umur rumah sakit ini masih sangat muda. Sekitar delapan tahun." jawab Dokter Bayu.

"Itu bukan Anna, dad. Saat rumah sakit ini lahir, Anna masih berumur enam tahun." ujar Raka.

"Ya. Daddy tau, saldo dalam tabungan Anna sama sekali tak berkurang bahkan semakin banyak. Ia tak pernah menggunakan uang kiriman daddy, jadi tidak mungkin jika Anna yang membayar semuanya." ujar Navendra.

Halaya mengambil ponselnya dan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Navendra barusan, ia ingin mengecek saldo Anna. Ia tau jika putrinya itu sangat hati-hati dalam menggunakan uang, apalagi dalam jumlah yang besar.

Utuh. Saldo dalam tabungan Anna masih sama seperti saat terakhir kali ia mengiriminya. Ya, Anna mempunyai dua tabungan. Darinya dan dari Navendra.

"Baiklah, terima kasih dokter." ujar Evangeline tulus.

Dua orang suster datang sambil membawa beberapa barang.

"Kalau begitu saya permisi, ada pasien yang harus saya tangani. Suster, bantu nona Zarra untuk melepas infusnya." ujar Dokter Bayu berpamitan.

"Baik dokter." jawab kedua suster bersamaan.

"Bereskan barang-barang. Kita pulang sekarang." ajak Navendra.

Narul, Halaya, Evangeline, Laras, dan Lara membereskan segalanya. Raka dan Danar membantu Zarra turun dari brankar.

Saat mereka keluar dari ruang rawat inap, mereka berpapasan dengan seseorang.

"Vendra, its you honey?" sapa seorang wanita dengan wajah bule.

Navendra menatap lawan bicaranya dengan wajah terkejut.

"Monica?" tanya Navendra.

Wanita itu, Monica tersenyum manis.

"Ya, apa kabarmu?" tanya Monica centil dengan logat Britisnya.

Dengan langkah gemulai dan senyum genit, ia mendekati Navendra tanpa peduli jika ketiga mantan istri juga anak-anak Navendra berada di belakang sang pria.

"I miss you." desah Monica lalu mengalungkan tangannya ke leher Navendra.

Putra-putri Navendra menatap Monica terkejut juga benci, sedangkan Narul, Halaya, dan Evangeline hanya menonton saja. Biasanya, Anna yang akan mengusir semua wanita j*lang yang mengganggu Navendra. Tapi, sekarang Anna sudah pergi.

"Monica, pergilah dari hadapanku." perintah Navendra.

"Tidak akan. Semua karena putri s*alanmu itu, Vendra. Anna, putrimu itu. Benar-benar p*lacur kecil, dia menyingkirkanmu dariku dan mengatakan dengan lantang jika kau adalah miliknya. Oh my god, aku benar-benar membencinya." ujar Monica sambil mengusap pipi Navendra dengan punggung tangannya.

Plakk!!

Monica tersungkur karena Navendra menamparnya dengan keras. Monica menatap Navendra dengan sengit lalu bangkit dan menatap Navendra.

"Dengar Vendra, masih ada kesempatan jika kau ingin kembali lagi padaku. Jujurlah pada dirimu sendiri, Vendra. Kau masih mencintaiku bukan?" cerocos Monica tanpa tahu malu.

Narul menatap Monica datar, Halaya menepuk dahinya, Evangeline merenggut tak suka.

"Jangan berkata demikian, nyonya. Tuan Navendra sudah mempunyai kehidupannya sendiri, dan anda tidak berhak mengusiknya." ujar seseorang di belakang Navendra dan anak-anaknya.

Dad N' Family [TAMAT]Where stories live. Discover now