VII

1.6K 278 8
                                    

Yang jelek-jelek jangan ditiru ne ;)

.

.

.

.

.

Yeoja itu menatap namja di hadapannya dengan tatapan aneh yang sukar diartikan. Matanya benar-benar dibukanya lebar-lebar hanya demi memastikan bahwa yang berada di hadapannya sekarang adalah seorang namja yang sering menjadi bahan pembicaraan itu. Dalam hati yeoja itu merutuk kesal. Bagaimana ada namja yang bahkan lebih cantik dari dirinya? Kulitnya sangat indah dan bersinar, bibir penuhnya itu benar-benar merah merekah alami tanpa polesan lipstik. Sungguh! Jikalau bukan demi asas kesopanan dirinya pasti sudah meninggalkan tempat menyebalkan ini.

"Mau sampai kapan kau akan berhubungan dengan Jung Yunho itu, huh?" kesal Yoochun, "Semalam Appa menelponku dan menanyakan bagaimana berkembanganmu dalam bermain basket. Luar biasa bukan? Dia bahkan tidak pernah menanyakan hal semacam itu padaku. Anaknya itu aku atau kau?"

"Kalian berdua anaknya!" sahut Junsu yang ikut duduk tenang di samping Jaejoong, "Jangan bersikap seolah-olah kau cemburu pada Jaejoongie, Chunie. Lagi pula apa salahnya kalau Joongie dan Yunho berteman? Kau tahu, Yunho adalah orang baik."

"Yah! Kim Junsu! Apa iblis cantik itu sudah mencuci otakmu?"

Dak!

"Argh!!" raung Yoochun saat tulang keringnya ditendang oleh Jaejoong, "Yah!"

"Tidak seorang pun yang boleh memanggilku cantik." Ucap Jaejoong dingin.

"Kecuali Yunho kan?" bisik Junsu pada Jaejoong, "Yoochunie, siapa yeoja di sampingmu itu? Ku lihat dari tadi dia menatap Joongie seolah-olah hendak mengulitinya."

"Cara bicaramu mulai sterdengar seperi iblis satu itu." Sindir Yoochun, "Namanya Jia. Dia dari kelas 3C."

Junsu menggangguk paham, "Kenapa kau pendiam sekali?"

"Eh?" yeoja itu tersentak kaget dan melempar senyum canggungnya pada Junsu.

"Bagaimana kalian bisa saling kenal?" tanya Junsu.

Sebelum Jia sempat menjawwab, Changmin datang menghampiri meja mereka, "Yunho hyung berkelahi lagi." Ucapnya pada Jaejoong.

"Anak berandalan seperti itu akan sangat aneh bila tidak berkelahi, bukan?" sahut Yoochun.

Jaejoong menatap Changmin tanpa berniat mendebat Yoochun, "Dimana?"

"Belakang gudang penyimpanan alat olah raga." Jawab Changmin.

Usai menghela napas panjang, Jaejoong berdiri dari duduknya, berjalan meninggalkan Junsu, Yoochun dan Jia karena Changmin berjalan mengikutinya seperti seekor anak itik yang mengikuti kemana saja induknya berjalan.

"Anak baru itu.... Kenapa dimataku dia sangat mirip dengan Jung Yunho dalam arti yang berbeda tentu saja." Gumam Yoochun.

"Sebuah kesalahan meninggalkanku di sini sendirian. Aku merasa dianggap lalat pengganggu saja." Gumam Junsu.

"Dia benar-benar namja?" gumam Jia yang langsung menadapatkan tatapan binggung dari Junsu dan Yoochun.

"Maksudmu?" tanya Yoochun dengan kening berkerut.

"Kim Jaejoong, dia...."

"Jia, namanya Park Jaejoong!" ralat Yoochun. Entah kenapa tetapi Yoochun tidak suka bila ada orang lain yang memanggil Jaejoong dengan sebutan Kim Jaejoong. Bukankah Jaejoong adalah adiknya? Bagian dari keluarga Park?

✔️Always Keep The Faith (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang