39 : I'm sorry jisoo-ya..

1.4K 163 19
                                    

Typo everywhere :)

Btw nerusin cerita yg kemarin :v

Vote dulu gais :)


________






Jimin menjauhkan tubuhnya dariku.
Sesudah mengancam ku seperti itu ia hanya tersenyum seperti biasa yang aku lihat, aku yang masih ketakutan dan lemas di atas lantai cuma bisa memandangi wajahnya dengan sendu

Dia menjulurkan tangannya tepat di hadapan keningku, aku terdiam dan memandangi tanagn tersebut. Alisnya terangkat satu seolah olah menatap aneh padaku

"Hum? Kau tak bisa berdiri? Atau perlu ku bopong seperti sapi?"

Tangan nya masih tergantung di dekat kepala jisoo. Jisoo yang tidak menanggapi perkataan Jimin kemudian Jimin hanya mendengus sembari melipat tangannya di dada.

Dan.. hup!

"Hey!! Yak turunkan aku dasar gila!! Jangan Gendong aku seperti ini!! "

Jimin benar benar melakukan apa yang ia katakan tadi. Ia menggendong jisoo dengan mengangkat pinggangnya di atas bahu lebarnya. Sementara kakinya meronta ronta di hadapan wajah Jimin, tangan jisoo tidak diam memukuli punggung Jimin dengan keras.

Sementara yang menggendongnya cuma mengeratkan gendongan nya pada pinggang jisoo

"Aku tawari bangun tidak mau? Perlu aku gendong Seperti ini huh?" Ucap Jimin

"Hhh... Baiklah! Turunkan aku! Biarkan aku jalan sajaa!" Rengeknya kesal

Jimin cuma terkekeh kemudian menurunkan dengan perlahan. Jisoo langsung melipat tangannya di dada seraya mengerucutkan mulutnya seperti bayi yang sedang marah.

"Kau ingin aku kemana huh!?" Gertak jisoo kesal, Jimin langsung menyeret tangan jisoo dan entah membawa nya kemana, yang ditarik cuma termangut mangut sambil mendengus penuh emosi.

"Duduk disini"
Dan tibalah Jimin langsung melepaskan tangan jisoo di sebuah ruangan yang layak. Rupanya ruangan penyiksaan tersebut berada di bawah tanah. Jisoo terkejut dengan rumah jimin yang begitu luas, berkali kali luasnya dari rumah Jungkook. Bahkan matanya tidak berhenti mengagumi setiap inci di ruangan tersebut.

Perabot rumah yang begitu elit dan modern, cukup terlihat banyak brand gucci, dan berbagai brand elit nan berkelas di rumah itu. Bahkan televisi saja sudah selebar kulkas yang berada di rumah Jungkook, Daebak! Dan apakah Jimin tinggal sendirian? Ia masih bertanya tanya.

"Kau tak dengar? Duduk disini chagi"
Tunjuk Jimin pada sofa merah di hadapan televisi tersebut. Jisoo masih tidak menyadari perkataan Jimin dan masih terus memandangi ruangan indah tersebut

"Hm? Rumahku bagus huh?"
Jimin menempatkan kepalanya di hadapan kepala jisoo. Jisoo kemudian tersadar dan hanya merah merona terpegoki sedang mengintip isi rumah tersebut.

"A-ani! Aku hanya ingin pulang..!! Berhentilah bersikap seperti itu padaku jimin-ah! Aku ingin pulang sekarang juga!"

Jimin terkekeh lalu sedetik kemudian mendorong pelan jisoo agar duduk di sofa merah tersebut. Kemudian ia duduk disamping tubuhnya sembari membelokan kepala jisoo agar menghadap Jimin.

"Jangan kau katakan itu sekali lagi jisoo-ya Jangan membuatku kesal. Kau cukup nikmati saja apa yang akan kulakukan jika kau masih ingin mempunyai anggota tubuh yang lengkap. Jangan lupakan aku mempunyai banyak freezer yang siap menampung potongan daging tubuhmu arraseo?"

Jisoo terdiam.

Kemudian mengangguk.

"Anak pintar"
Jimin bangun dari sofa tersebut. Kemudian ia mengelus puncak rambut jisoo dengan perlahan. Jisoo masih terdiam dan masih menahan tumpahan air matanya.

Noona! [S1] | KJS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang