Bab 2

51 3 0
                                    


***

Pria masjid

***

Jam pelajaran terakhir sudah selesai, kini aku segera pergi meninggalkan kelas dan bersiap untuk menjemput adikku.

"Kakak disini!"

Aku menoleh saat mendengar suara yang sangat kukenal. Segera saja aku menghampiri nya.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam, kakak boleh kah key ikut mencari uang bersamamu kak?"

"Ayo kita pulang key, kau tak usah ikut kakak. Lebih baik key belajar saja yang rajin ya" Ujarku yang membuatnya sedih, mana ada kakak yg membiarkan adiknya ikut bekerja kan?

"Buatlah kakakmu ini bangga dengan kegiatanmu disekolah key" Ujarku yang membuatnya kembali lagi tersenyum.

Memang kebahagian hanya datang dari orang terdekatkan?

Dalam hidup, aku belum pernah merasakan kebahagian dari orang tua. Biarlah adikku merasakan bahagianya bersama sang kakak tak peduli dengan yang lain. Aku hanya ingin adikku tidak merasakan apa yang aku rasakan, saat berada ditengah tengah keluarga.

Aku hanya menghela nafas sebentar sebelum membuka pintu rumah kost an.

"Kakak?"tanya key

"Iya key"jawabku sambil melihatnya.

"Hehehe gak jadi ah"

"Eh? Ya udah Kakak kebelakang dulu ya key"ujarku sambil melangkah mendahui.

Aku langsung saja pergi kedapur untuk memasak dan bersiap siap bekerja.

Kulihat jam di dinding sudah menunjukan pukul 17.00 aku harus segera berangkat kemasjid untuk mengajar anak anak kecil mengaji.

Aku sedikit merasa senang dan terhibur saat mengajar anak anak mengaji.

"Key kakak berangkat dulu ya, jangan lupa habisin makananmu, kakak nanti pulang jam 10 malam. Jaga rumah ya assalamu'alaikum"ujarku samhil membuka pintu rumah.w

"Wa'alaikum salam kak" Jawabnya sambil tersenyum memberiku semangat.

Aku bahagia saat melihat adikku tersenyum senang seperti tadi, lelah ku kini berganti semangat.

Kulihat kembali jam dipergelangan tanganku. Saat ini pukul 17.10 aku telat. Kasihan anak anak menunggu lama, ku lekas berjalan agak cepat.

Sampai akhirnya aku tiba di masjid, langsung saja aku masuk dan terkejut saat melihat anak anak duduk rapih sambil bersholawat nasab nabi.

Aku mencoba duduk dan mengikuti bersholawat sampai menunggu selesai. Aku heran dan ingin bertanya pada anak anak. Namun saat ku edarkan mata ini, tak sengaja aku melihat seorang laki laki berkoko putih dan berpeci hitam.

Tak sengaja mataku sempat terkunci dengan matanya, sepersekian detik kupalingkan mata ini "astaghfirullah" Gumamku. Ku dengar dia juga mengucap istighfar.

Kini aku tahu siapa yang memulai pengajian anak anak. Ku hembuskan nafasku sejenak, karena anak anak sudah selesai dengan sholawat nya.

"Bissmillahirahmanirahim, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sebelumnya kakak minta maaf karena kakak datang terlambat, untuk hari ini kita membaca surah surah pendek aja ya" Ujarku dengan nafas yang sedikit berat. Kulirik laki laki itu, aku sempat terkejut melihat wajahnya.

Ikhlas Cinta (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang