B (Bagian 6)

4.5K 449 75
                                        

Jimin menyandarkan kepalanya pada dada bidang Yoongi. Ia mengecup dagu pria pucat yang masih tertidur nyenyak. Masih berbalut selimut putih Jimin bangkit dari tidurnya. Mengabaikan nyeri pada bagian bawah tubuhnya Jimin berjalan pelan ke kamar mandi.

Setelah pertandingan judi tadi malam Jimin menelpon Yoongi untuk menemaninya di rumah, Jimin sendirian di rumah, kedua orang tuanya sedang pulang ke kampung halaman. Bukan Yoongi namanya jika tak memanfaatkan kesempatan.

“Kau sudah mau pulang?” Jimin hendak protes saat keluar dari kamar mandi dan melihat Yoongi sudah sibuk mangenakan pakaiannya.

“Iya, maaf! Aku banyak kerjaan hari ini.”

“Hummm..sayang…. tak bisa tunggu sampai ku buatkan sarapan.” Jimin berucap manja dan sudah memeluk Yoongi.

“Pakai bajumu Jim.” Yoongi melirik Jimin dengan puppy eyesnya. Abaikan bibirnya yang sudah dimanyunkan.

“Aku masih ingin bersamamu.” Ucap Jimin manja, Yoongi mengecup kening Jimin gemas.

“Aku pergi dulu, nanti ku hubungi.” Satu kecupan mendarat dibibir Jimin, terpaksa Jimin harus melepaskan pelukkannya dan membiarkan Yoongi pergi. Sudah resiko Jimin menjadi kekasih seorang mafia. Jam kerjanya tidak menentu, begitupun Jimin tetap sabar, yang terpenting adalah cinta dari seorang Min Yoongi. Jimin malah terlihat senang memiliki kekasih seorang mafia, itu sangat keren. Pikirnya, seperti di film.

.
.
.

My Stubborn Bride

.
.
.

Namjoon dan Seokjin terduduk di meja makan, masih bungkam dan lebih memilih memakan sarapannya. Taehyung sudah membawa makanan yang banyak, sayang kalau tidak dihabiskan, jadilah Taehyung menahan Namjoon yang segera ingin melesat pulang.

Ting!

Sendok makan Seokjin dan Namjoon beradu.

“Ini milikku?” Seokjin sudah meraup potongan daging, namun terjatuh saat Namjoon menyenggol sendoknya.

“Ya sudah ambil saja, aku sudah bosan makan daging.” Ucap Namjoon cuek.

“Apa.. apa katamu? Kau menghina ku, seolah aku tidak pernah makan daging begitu!”

“Aku tidak bilang begitu.”

“Jangan karena kau orang kaya, seenaknya menghina kami orang miskin ya.”

“Aku tidak menghina, aku bilang aku sudah bosan, sensitif sekali.”

“Sensitif, kau yang sensitif sampai tidur pun mimpi buruk.”

“Apa hubungannya, ku pikir masalah tadi sudah selesai.”

Taehyung masih menikmati sarapannya sambil sesekali melirik pertikaian tak penting itu. Masih berdebat dengan pikirannya sendiri, kenapa Namjoon bisa berada di rumahnya. Enggan bertanya karena tak ada peluang untuk mengajukan sebuah pertanyaan. Masa bodo, Taehyung lapar dan memilih makan saja.

“Kenapa kau perduli, sampai ikut tertidur di sebelah ku.”

“Siapa suruh kau memelukku erat, sampai tidak bisa dilepas.”

“Aku kedinginan, kau yang tega membiarkan ku tidur di lantai.”

“Siapa suruh kau memaksa untuk menginap.”

Brak !

Taehyung menggebrak meja makan, membuat makanan bertaburan di atas meja.

“KALIAN MAUNYA APA SIH!” Bentak Taehyung, sungguh dia sudah lelah menghadapi pertengkaran dua orang tua di hadapannya ini. Tubuh Namjoon dan Seokjin tersentak karena terkejut.

My Stubborn BrideWhere stories live. Discover now