116. 顾大少抽疯了 - Tuan Muda Gu Sudah Gila

1.9K 113 5
                                    

"Halo!".

Diam dalam waktu yang lama, "Apa ini Bai Luoyin?".

Suara wanita itu begitu lembut, dengan pelafalan bahasanya yang sangat tepat, nada bicaranya sangat anggun, hanya dengan mendengarkan suaranya saja, sudah bisa dibayangkan pasti wanita itu sangat cantik. Jika suara ini datang menanggil Gu Hai, mungkin dia akan jatuh hati untuk kedua kalinya, tapi suara itu mencari Bai Luoyin, maka lain cerita.

"Siapa ini?". Tanya Gu Hai.

Dengan sangat sopan, "Maaf, saya sedang mencari Bai Luoyin, bisakah kamu memberikan kepadanya?".

"Kamu tidak mengatakan siapa dirimu, maka saya tidak akan memberikannya".

Terdiam lama untuk yang kedua kalinya, "Saya adalah pacarnya".

Gu Hai mencibir, dan berkata dengan sangat agresif. "Kamu pacarnya, saya juga pacarnya!".

Langsung menutup telepon.

Bodoh, tidak masuk akal..... Kemudian dia mulai berpikir lagi, tapi orang itu menyebut nama lengkap, ini benar, orang itu mencari Bai Luoyin.

Saya harus bertanya.

Bai Luoyin sedang membereskan lemari, tiba-tiba terdapat jam tangan, meskipun sudah terkubur di dalam untuk waktu yang lama, tapi masih terlihat mulus seperti baru, di bawahnya terukir aksara (Huì), begitupun dengan jam tangan milik Shi Hui yang di bawahnya terukir aksara (Yīn). Ini merupakan jam tangan khusus yang mahal.

Bai Luoyin tidak sadar kalau Gu Hai sedang berdiri di belakangnya.

Tiba-tiba jam tangan itu di rebut dari tangannya.

Gu Hai mengusap-usap kaca jam tangan itu dengan ibu jarinya sambil tersenyum, "Bagus, jam tangan bermerek?".

Bai Luoyin tidak berbicara, sepertinya terlalu malas untuk menyebutkannya.

Kemudian Gu Hai membalikkan jam tangan itu dan melihat logo tulisan dibagian penutup bawahnya.

Mata hangat itu berkurang beberapa derajat saat ini.

"Apa ini? Lengah sedikit saja, kau berani sembunyi-sembunyi di kamar mengenang kekasih lama". Gu Hai menendang pantat Bai Luoyin dengan lututnya.

Dengan cemberut Bai Luoyin merebutnya kembali lalu melemparkannya ke laci, tampaknya Bai Luoyin terlalu malas untuk menjelaskan.

Gu Hai masih marah, "Ingin nostalgia? Merasa tidak tenang? Mengenang masa-masa romantis?".

Bai Luoyin menatap Gu Hai, suaranya kacau.

"Gu Hai, kau kenapa sih? Saya sedang membereskan lemari, tidak sengaja menemukannya, saya hanya melihat-lihat sebentar saja, pikiranmu terlalu sempit".

"Pikiranku sempit?". Wajah Gu Hai menghitam, jari Gu Hai mengunci dagu Bai Luoyin, "Kau bercanda? Diantara kita siapa yang akan menganggap serius? Jika kau tidak bersalah mengapa kamu merasa cemas?".

Mata Bai Luoyin menjadi kobaran api.

Tiba-tiba ponsel itu berdering lagi.

Gu Hai menunduk dan melihatnya.

"Nih, pacarmu".

Wajah Bai Luoyin berubah seketika, kali ini dia tidak dapat menutupnya.

"Itu benar-benar pacarmu?".

Gu Hai bertanya dengan nada ringan tapi hatinya sangat berat.

Bai Luoyin tidak berbicara, dia segera mengambil telepon dan keluar.

KECANDUAN Where stories live. Discover now