139. 金貴的小菊花 - Krisan Kecil Yang Berharga

1.6K 110 40
                                    

Gu Weiting menghampiri Gu Hai, ketika dia melihat mangkuk yang berada di tangan Bai Luoyin, tergantung senyum langka menghiasi bibirnya, ada rasa puas melihat tali persaudaraan yang begitu erat diantara kedua anak laki-laki itu.

Bai Luoyin menyimpan mangkuk itu, kemudian berjuang berdiri, setelah beberapa lama akhirnya dia sedikit menjauh, memberikan ruang agar ayah dan anak bisa berinteraksi lebih dekat.

"Coba lihat, kaki mana yang patah?". Gu Weiting mengulurkan tangannya.

Gu Hai dengan tegas menolak.

"Saya baik-baik saja, tidak ada masalah sama sekali".

Tangan Gu Weiting tidak memaksa, dia terlihat sedikit lega saat matanya bertemu pandang dengan mata Gu Hai.

"Saya sangat kagum melihatmu yang bisa menyangkal dari rasa sakit, tetapi walau bagaimanapun sakit itu tetap harus, diobati, menunda sakit bukanlah hal yang baik. Tuan Sun, kapan dokter yang anda hubungi akan tiba?".

Ajudan Sun menatap jam meja, "Secepatnya, jika tidak ada kemacetan lalu lintas, kurang dari sepuluh menit sudah bisa tiba".

Gu Weiting mengerutkan alisnya, "Apa sekarang sedang ada kemacetan?".

"Kalau begitu.... Helikopter akan membawanya ke sini".

Wajah Gu Hai langsung berubah warna, hatinya terus mengumpat. Sial, waktu saya benar-benar sakit, kau tidak secekatan ini! Sekarang hanya krisan yang bengkak, kau sampai mengirim helikopter ke sini, bukankah itu akan menambah kesulitan bagiku?

"Tidak!". Gu Hai sangat tegas. "Saya sama sekali tidak sakit".

"Lalu kenapa kamu berbaring seperti itu?". Gu Weiting bertanya.

Gu Hai cemberut, "Hanya sedikit tidak enak saja, tidak ada salahnya sebentar istirahat kan?"

Gu Weiting menatap ajudan Sun memberi kode perintah, agar melakukan instruksi awal dan mengabaikan Gu Hai.

Ajudan Sun segera keluar dengan ponselnya.

Bai Luoyin segera menyusul ajudan Sun.

"Paman!".

Ajudan Sun menoleh ke arah suara itu, wajahnya segera menunjukkan senyum samar. Dia pernah mendengar cerita tentang Bai Luoyin dari Gu Weiting, dia juga tahu apa hubungannya antara mereka, jadi wajar jika dia menaruh hormat pada Bai Luoyin.

"Tidak ada yang serius dengan Gu Hai, jadi tidak perlu memanggil dokter". Pinta Bai Luoyin tulus.

Ajudan Sun menggenggam tangan Bai Luoyin, dia mangayunkan ke atas ke bawah beberapa kali kemudian menepuknya.

"Anda telah merawatnya". Ajudan Sun berkata dengan sungguh-sungguh, "Saya tahu Xiaohai sejak kecil, paham karakteristik dia bagaimana, kini anda menemaninya dan merawatnya setiap saat, atas nama Jenderal, saya mengucapkan banyak terima kasih".

Seketika Bai Luoyin terperanjat. Jika saja saya bisa memberitahumu yang sebenarnya, apakah dia benar-benar akan berterima kasih seperti ini kepadaku?

"Anda seharusnya paham, bagaimanapun yang namanya tetap harus diobati, meskipun tubuh sekuat besi tetap akan rapuh jika penyakit itu dibiarkan begitu saja, tubuh sehat adalah aset palung berharga. Orang-orang muda saat ini selalu menganggap enteng, sekarang tubuh kuat seperti anda sudah jarang ditemui, dengan begitu jagalah kesehatanmu karena pembela bangsa akan jatuh ke tangan anak-anak muda seperti kalian".

Bai Luoyin sangat tertegun, dia tidak menyangka topiknya akan semakin melebar sepert ini.

"Baik".

Ajudan Sun segera melepaskan tangannya dan memberi isyarat bahwa dia akan menelepon.

KECANDUAN Where stories live. Discover now