Chapter Eleven.

77.9K 2.3K 17
                                    

"Kau sudah sadar rupanya."

Mayni membulatkan matanya saat melihat pria jangkung nan tampan berada dihadapannya dengan senyum iblisnya. Pria yang diyakini adalah pemilik kampus tempat kuliahnya saat ini.

Tangan pria itu meraih dagunya dan menciumnya dengan kasar. Tak ada kelembutan dalam ciumannya itu yang ada hanyalah nafsu dari pria iblis yang ada dihadapan Mayni. Dengan keadaan yang terikat, Mayni hanya bisa pasrah menerima perlakuan pria itu.

"Kau dan kakakmu sama saja. Sama brengseknya," Ujarnya dengan nada penuh kebencian.

Mayni mengernyitkan keningnya hingga membentuk lipatan. Tak mengerti akan yang dimaksud oleh Charles, sang pria tampan berhati iblis.

Kakak?

Dirinya hanya anak semata wayang dari orang tuanya. Mustahil bukan, jika ia mempunya kakak? Dari situ, Mayni menangkap hal yang tidak beres akan semua ini.

"Aku ti-"

Charles tak memberinya kesempatan untuk berbicara yang sebenarnya. Bahkan dengan penuh emosi, dilepasnya sabuk yang ia kenakan itu dan memukul bagian tubuh Mayni dengan keras hingga berulang kali.

"Arghhh..." Mayni teriak kesakitan saat menerima cambukan demi cambukan dari Charles. Sungguh dirinya tidak kuat lagi menahannya.

Seling beberapa menit, ikatan yang ada ditubuh Mayni terlepas begitu saja. Sontak membuat tubuh lemah Mayni meringsut kedalam dekapan Charles. Charles yang melihat Mayni didekapannya-pun merasa iba. Sekejam inikah ia?

Tidak.

Tidak boleh.

Charles harus membalas Elmarc melalui Mayni. Adik kandungnya.

Charles mengangkat tubuh Mayni. Dibawanya Mayni menuju kamar yang ada dirumah tua ini atau lebih tepatnya gudang tua ini.

***

Bruk.

Dibantingnya tubuh Mayni diranjang lusuh tersebut. Membuat Mayni teriak keras hingga membuat siapapun yang mendengarnya kesakitan dibagian telinga. Tapi, sayang disini hanya ada pria iblis yang menyamar sebagai manusia tampan. Charles.

"Kau milikku,"

Entah mengapa ucapan itu keluar begitu saja dari mulut Charles. Charles yang tanpa sadar akan ucapannya, segera menanggalkan pakaiannya dan Mayni hingga keduanya telanjang bulat.

"Nikmatilah surga dunia ini sayang,"

Semuanyapun terjadi. Tak ada kelembutan, kasih sayang, percintaan atau semacamnya. Yang ada hanyalah penyiksaan dan kekerasan.

***

Keesokan harinya, Charles meminta anak buahnya untuk mengabarkan Elmarc agar datang kesini menjemput adik tercintanya yang sudah ia siksa habis-habisan. Namun sudah beberapa hari, tak kunjung membuatnya datang. Charlespun geram akan hal itu.

Pria berjas hitam dengan gagah berdiri dihadapan lawannya dengan pistol digenggaman tangannya.

"Dimana kakak mu yang pengecut itu? Bukan kah sudah ku bilang bahwa tak boleh datang terlambat untuk menyelamatkanmu?" Pistolnya ia arahkan kepada korban yang tak berdaya. Tubuhnya diikat dan memar sudah memenuhi wajah cantiknya. Mayni.

"Sungguh malang nasibmu. Kakak yang kau sayang dan kau cintai itu malah tak datang menyelamatkan mu. Naas sekali."

Mayni hanya bisa menangis sesegukan. Ia sudah tak ada tenaga lagi untuk melawan. Tenaganya sudah habis tak tersisa. Bayangkan, dua hari dirinya disekap. Bahkan berbagai siksaan sudah ia rasakan dari pria dihadapannya ini. Termasuk pemerkosaan yang sungguh kejam dan tak tahu ampun ia rasakan.

Exitium Mendax [TAMAT]Where stories live. Discover now