[16] GAME OVER ㅡ END

1.7K 203 65
                                    

"Jadi bagaimana kau akan berangkat bekerja?" tanya Jihoon sembari mengancingkan kemeja putih yang membalut tubuh Guanlin.



"Aku bisa naik taksi dan membayarnya di kafe," jawab Guanlin santai.



"Ya sudah kalau begitu. Ayo kita sarapan!" ajak Jihoon setelah selesai membuat kekasihnya rapi dan siap untuk bekerja hari ini.



Digenggamnya tangan besar milik Guanlin, lalu ia tuntun menuju ruang makan. Hari ini mereka hanya sarapan semangkuk sereal dan susu karena persediaan makanan sudah habis.



"Hari ini tak apa kan sarapan sereal dulu? Setelah kau berangkat aku akan pergi belanja."



"Tak apa sayang, nanti aku bisa cari makanan tambahan di tempat bekerja." Guanlin tersenyum dan mengambil tempat duduk di depan Jihoon. Disantapnya sereal itu masih dengan senyum mengembang di bibirnya. Ia sungguh sangat senang, melihat perubahan Jihoon yang kini semakin memperhatikan dirinya.



Jihoon meneguk segelas susu lalu menjilat bibir atasnya sebelum mengusapnya dengan tangan. Guanlin yang melihat hal tersebut menjadi semakin gemas pada Jihoon.



"Huh, rasanya sereal ini terlalu manis." keluh Guanlin tiba-tiba.



Jihoon mengangkat kepalanya, menatap Guanlin heran karena merasa tak ada yang salah dengan sereal yang mereka makan.



"Ah, benarkah? Tapi rasanya pas menurutku," Jihoon mengambil sesendok sereal milik Guanlin dan mencicipinya. "Tak ada yang salah," gumamnya pelan.



"Itu karena kau duduk di depanku, jadi rasa serealnya semakin manis ketika aku melahapnya." Guanlin terkekeh sementara Jihoon tersipu.



"Kau ini, cepat habiskan sarapanmu nanti kau terlambat." Jihoon mengerucutkan bibirnya membuatnya terlihat semakin lucu.



"Kalau sereal saja tidak cukup membuatku kenyang," keluh Guanlin lagi.



Jihoon mengangkat kepalanya dan menatap Guanlin murung. "Maafkan aku Guan," sesalnya.



"Akan ku maafkan kalau aku kenyang," goda Guanlin sembari menyunggingkan seringainya.



"Jadi kau baru akan memaafkanku nanti malam?" Jihoon terlihat semakin lesu.



"Tidak, sekarang pun bisa kalau kau mau."

Power  [ PANWINK ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang