Cerita Ketiga : Ulat Jedung

56 1 0
                                    

Saat aku kecil, sering sekali kakak-kakak sepermainanku menceritakan tentang seekor ulat raksasa penghuni neraka. Ulat itu bernama ulat jedung, ukurannya sekitar satu meter dan biasa memakan tubuh manusia.

Gigi-gigi tajam dan memiliki bentuk memilukan seperti ulat sagu atau larva lalat, menggeliat dan selalu terlihat lapar.

Kabarnya ulat itu memakan siapa saja yang tak pernah membaca kitab, namun tak pernah aku duga aku bertemu dengannya bahkan sebelum kakiku menginjak akhirat.

Hal itu bermula ketika umurku lima tahun, aku terkena demam hebat kala itu. Tubuhku bahkan kejang-kejang dan susah di gerakkan.

Orang tuaku tak sanggup membawaku ke dokter karena biaya yang mahal. Dengan pengobatan seadanya serta mengharap keajaiban agar aku bisa sembuh.

Dari situ semua bermula, kulihat seorang pria berdiri di pojok tempat tidurku. Pria itu hanya terlihat gelap dengan senyuman seringai putih mempertontonkan gigi-giginya.

Menatapku penuh kasihan, bahkan orang-orang terdekatku seakan tak melihat makhluk itu.

Bila malam tiba aku semakin ketakutan karena orang itu akan berada di langit-langit tepat diatas tubuhku. Memandangku tetap dengan seringainya.

Kejadian itu berlangsung selama beberapa hari, aku tetap tak terbiasa walau makhluk ini terus saja berada di dekatku.

Hingga hari ke lima, makhluk itu benar-benar berada cukup dekat. Dia disebelahku hingga dapat dipastikan tanganya cukup dekat untuk menjangkauku.

Entah apa yang dia perbuat, seolah mengeluarkan sesuatu dari tubuhnya. Sesuatu yang nampak berlendir dan menjijikkan, menggeliat dan hidup. Ukuran benda yang dia keluarkan persis dan berbentuk seperti yang aku deskripsikan tentang ulat jedung.

Aku benar-benar yakin, benda yang kini menggeliat di atas perutku adalah ulat jedung. Ulat itu bergerak masuk, memasuki perutku dan membuat sebuah lubang menganga, namun tak ada darah, hanya sebuah lubang gelap menembus perutku. Aku tak sadarkan diri setelah itu, namun tubuhku kembali normal dan tak ada lagi lubang itu.

Makhluk itu tetap tak menyingkir dari kamarku, dia melakukannya lagi, mengeluarkan Ulat jedung yang masuk melalui perutku. Lagi dan lagi, hingga seminggu dia tetap melakukan hal yang sama.

Setelah hari terakhir di minggu itu, makhluk itu seakan lenyap, berikut ulat jedung yang terlihat menjijikkan. Tubuhku kembali dapat di gerakkan, bahkan terasa lebih bugar dari sebelumnya.

Dan aku meyakini, orang yang seperti makhluk tadi adalah malaikat, bersama ulat jedung dari neraka. Dia datang menyanggupi do'a kedua orang tuaku.

Kumpulan cerita 99 horrorWhere stories live. Discover now