🍎🍎🍎🍎🍎

5.6K 511 353
                                    

🍎🍎🍎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍎🍎🍎

"Aaahhh ... ughh ...."

.

.

.

.

.

.

.

.

"Aaahhh ... Kristt ... sshhh ...ouhhh ...."

.

.

.

.

.

.

.

.

"Emmhhh ... ohhh ... so tighthhh ssshhh ughh ...."

Malam dan suara desahan dan erangan suara bass itu menggema, mengudara mengisi tiap sudut kamar yang luas itu. Pahanya terbuka lebar. Tangannya tak berhenti naik turun, mengurut pada daerah selangkangannya yang sudah terbuka, mulutnya tak berhenti mengeluarkan geraman dan desahan dari suara beratnya. Dengan tatapan mata sayu yang tak lepas dari gambar majalah yang menampakkan seorang pemuda manis tengah tersenyum menggoda seolah mengatakan, 'touch my body.'

"Aaagghhh ...."

Ini gila, hanya dengan bermain solo dan menatap wajah Krist di majalah, ia bisa senafsu ini. Penisnya sudah sangat tegak mengacung menantang udara. Ukurannya berkali-kali lipat membesar. Memerah dan berurat, Singto sudah tak tahan lagi. Lidahnya sesekali membasahi bibirnya yang mendadak kering. Nafasnya tergesa bersamaan tubuhnya yang menegang.

Ia membayangkan tangan putih nan halus Krist menyentuh penisnya, mengurutnya dengan kecepatan sedang hingga mode cepat. Uhh ... sekarang ujung kejantanannya sudah mulai mengeluarkan pre-cumnya.

"Oohhh ... Krist ... kauhhh seksiihhh aahhh ...."

Krist yang membuka mulut mungilnya, tangan menggenggam kejantanannya dengan erat membuat Singto sedikit memekik desah. Lalu mengarahkannya pada lidah yang terjulur. Krist menjilati dari pangkal ke ujung dengan sensual. Singto merem melek dibuatnya. Ini baru lidahnya yang tak bertulang, belum mulutnya dengan saliva membanjiri dan ujung penis yang menyodok tenggorokan Krist hingga tersedak. Singto menginginkan itu.

Tangan Singto semakin bergerak cepat dan liar saat Krist mulai memainkan lidahnya pada kepala penis menutupi lubang salurannya. Menggoda untuk muatan yang akan keluar. Singto mendongak dan tangannya tak berhenti mengurut kencang. Krist meraup semua kejantanannya, menenggelamkan daging panjang berurat itu kedalam mulut. Hangat basah terasa dengan getar yang menyeruak hingga permukaan.

Singto menunduk menatap mata Krist yang mengerjap imut tanpa dosa dengan pipi menggembung penuh akibat kejantanannya yang masuk bebas. Krist tampak rakus hingga setetes saliva mengalir di sudut bibir.

The Apple of My Eyes [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang