18 : Back To You

11K 784 29
                                    

Jennifer Pov

Hari ini aku menjemput Agatha, Carren, dan Jessica di bandara. Rasanya sangat gugup dan juga sangat excited. Karena aku sangat rindu sama Agatha. Syukurlah dia mau ikut kesini.

"Heeeei! Apa kabar? Agathanya, dimana?" tanyaku saat aku melihat Carren dan Jessica.

"Ah cieee, gilaaaa lo makin cakep aja! Agatha lagi di toilet. Gugup kayaknya mau ketemu sama doi." jawab Jessica.

Aku mengangguk paham.

"Kangen ya lo sama dia? Sama gue kangen nggak bro?" tanya Carren.

"Iyain." jawabku acuh.

"Idih dasar lo nyebelin!" sahut Carren.

Agatha pun muncul. Dia memakai tas ransel kecil. Rambutnya masih terurai panjang. Kini ia memakai poni depan. Sangat imut! Dia juga terlihat semakin dewasa dan semakin cantik.

Cukup memujinyaaa! Nanti aku malah makin suka.

Aku pun mulai mengemudi setelah memasangkan seatbelt milik Agatha. Dia kelihatannya melamun terus. Apa dia tidak suka ya berada disini? Hmm.

"Eh, udah sampe. Nanti barang-barang kalian dibawa sama penjaga villa aja. Ayo kita naik, gue kasih tunjuk kamarnya. Biar bisa istirahat dulu." kataku.

"Okeee bos!"

Aku mengantar Carren dan Jessica ke kamar dibawah. Tadinya mau diatas, tapi mereka bilang mau sekamar berdua aja. Hayoo mereka mau ngapain nanti malem?

"Makasih Jenjen." kata Carren senang.

"Kita istirahat dulu ya." ujar Jessica.

"Iyaaa, enjoy!" seruku.

Setelah itu aku naik bersama Agatha, "Yang ini kamar kamu. Istirahat ya."

"Umm, disini ada penghangat ruangan nggak?" tanya Agatha.

"Ada. Ada disana." aku masuk dan menunjukkan penghangat ruangannya.

Sret.

Kurasakan tubuhku bertubrukan dengan tubuh Agatha. Ia memelukku dari belakang. Pelukannya sangat sangat erat. Kemudian kulepaskan pelukannya. Dan aku juga membalas memeluknya.

"Jennie, maaf."

"Maaf, aku minta maaf."

"Jangan tinggalin aku lagi, kumohon."

"Aku cinta sama kamu." katanya, akhirnya kalimat itu keluar juga darinya.

Tapi, apakah aku masih bisa mencintainya seperti dulu?

Maksudku, aku memang masih menyukainya, tapi tidak dengan cara yang sama seperti dulu. Rasanya agak.... berbeda.

Agatha menangis.

"Aku yang minta maaf, karena nggak nepatin janji aku. Maafin aku juga ya."

"Hiks... Aku.. Kangen.. Kamu.. Hiks.." katanya sambil sesegukan.

"Jangan nangis ya." kataku, kemudian aku mengusap pipinya. Dia kurusan sekali. Tidak sechubby dulu.

"Maaf.. Aku nggak liat notes kamu tepat waktu. Pas aku dateng, kamu udah pergi." kata Agatha.

"Gapapa, udah lewat juga kok. Lupain aja ya. Aku udah nggak apa-apa." jawabku sambil tersenyum.

"Tapi... Apa tawarannya masih berlaku? Maksudku... Umm..." katanya gugup.

"Tawaran apa? Tawaran jadi pacar sehari?"

"I-iya. Tapi, aku nggak mau kalo sehari doang."

"Maunya berapa hari, hmm?"

Doctor or GirlfriendWhere stories live. Discover now