Real

1.4K 174 33
                                    

6:20

Tidur taehyung terusik karena suara gaduh yang berasal di dalam rumah. Sekujur tubuhnya terasa sakit lebih dari yang dia rasakan kemarin.

Terdengar suara rintihan tapi tidak jelas. Rasanya banyak suara memenuhi dalam fikirannya.

Perlahan penglihatannya menjadi jelas. Tapi kepalanya terasa lebih berat dari biasanya.
Suara rintihan itu semakin jelas tapi kesadarannya belum kembali secara penuh.

"eomma"

Dia masih diam diatas tempat tidur.

"eomma ?"

Taehyung bergegas menyingkirkan selimutnya dan segera menghampiri ibunya. Dia berlari keluar kamar dan mendapati ibunya dipukuli oleh ayahnya sendiri. Perasaannya sangat sakit melihatnya, terlebih ayah adalah sosok pahlawan yang pernah diidolakannya.

Tangannya mengepal dalam hatinya terus berfikir apa aku harus memukulnya, dia ayahku, dia ayahku. Tetapi tubuhnya terlalu lemah untuk membela ibunya saat ini. Ayahnya semakin menjadi jadi memukuli ibunya. Jika taehyung diam saja mungkin dia bisa kehilangan ibunya.

Dilihatnya kursi kayu yang berada di dekatnya, taehyung mengangkatnya lalu dipukulkannya ke punggung ayahnya. Perlahan ayahnya roboh tanpa dia sadari kaki kursi mengenai leher belakang ayahnya.

Ibunya menjerit, takut anaknya membuat kesalahan, perlahan dia mendekati suaminya dengan tangan gemetar untuk mengecek denyut nadinya.

"dia masih hidup tolong kau pergilah" ibunya bicara sambil menangis.

"lalu eomma, bagaimana dengan eomma"

"aku akan menelfon polisi. Tolong pergilah sekarang sebelum ayahmu bangun"

Hatinya sakit karena dia merasa sangat lemah tidak bisa berbuat banyak untuk ibunya.

"setelah menelfon polisi segeralah pergi"

"tentu. Tentu. Sekarang pergilah terlebih dahulu. Cepat. Aku mohon"

Tidak sampai hati melihat ibunya terus memohon, tae segera mengambil jaketnya lalu memakainya. Taehyung melihati ibunya dari depan pintu sebentar sebelum menutup pintunya.
Taehyung menutup pintu lalu berjalan meninggalkan rumah.

.

Pagi itu terlalu cerah untuk mengawali hari yang terasa berat. Dia terus berjalan dengan sesekali melihat sinis sang matahari yang telah menyilaukan matanya.
Dia terus menyesali keputusannya meninggalkan ibunya sendirian. Bagaimana jika ayahnya bangun sebelum polisi datang.
Tapi langkahnya terlalu jauh untuk kembali ke rumah.

Dia lapar, haus dan lelah. Terlebih lukanya perih ketika terkena panas matahari. Tapi dia belum sampai di tempat tujuan.

Dia berhenti sejenak. Untuk mengatur nafas.
"Kurang sebentar lagi, kurang sebebtar lagi aku akan sampai."
Tak henti dia menyemangati dirinya sendiri.

Perlahan langkah itu melambat dan akhirnya berhenti.
Dia melihat seokjin dan jungkook keluar dari rumah bersamaan. Mereka nampak bahagia, senyuman itu seperti tidak bisa lepas dari wajah mereka.

"Apa yang telah mereka lakukan berdua sepagi ini". Batin taehyung.
Entah kenapa dia merasa kesal.

Senyuman itu perlahan memudar dari wajah mereka melihat kondisi taehyung yang sepertinya tidak baik2 saja.

Jungkook segera menghampiri taehyung lalu menarik tangannya pelan, mengajak masuk ke dalam rumah.

Taehyung duduk sementara jungkook dan jin berdiri.

Just you ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang