Chapter 13: Beginning of Mission

2.7K 242 15
                                    

Manik hijau Eren menatap datar bercampur kesal kearah televisi. Jemari tangannya terus menerus menekan tombol di remote nya sambil menopang dagu nya.

"Ck,kenapa harus berita tentang pembunuhan? Memangnya disini tidak pernah memiliki kasus seperti ini? Shit!", ujar Eren kesal lalu melempar sembarang remote yang dipegangnya ke sofa.

Segera ia menuju kamarnya dan memakai seragam sekolahnya. Selesai dengan urusan seragam nya Eren pun mencari dasi miliknya.

"Sialan!!",umpat nya ketika mendapati dasinya hilang entah kemana.

"Sekolah itu merepotkan!!",ujarnya lagi.

Karena lelah dan malas Eren memutuskan untuk tidak memakai dasi nya. Dengan penampilan sama sekali belum rapi,Eren membuka pintunya.

"Pagi Eren...",sapa Mikasa yang baru saja keluar dari apartemen nya. Membuat Eren sedikit terkejut.
"Hmm...ya pagi juga,Mikasa",balas Eren.

Manik hitam Mikasa membulat kala ia melihat penampilan Eren yang berantakan. Mikasa memperhatikan Eren dengan tatapan khas seorang Ibu yang mendapati anaknya ketahuan mencuri uang.

Ia berkacak pinggang. Sedangkan Eren yang sejak tadi diperhatikan merasa risih.

"Kenapa?",tanya Eren dengan ketus nya.

"Kau ini...Sebagai murid SMA harusnya sudah bisa memakai seragam mu dengan benar! Dan lihat! Kemana dasi mu?? Kau ini ingin hukuman dari Pak Erwin?!", ujar Mikasa.

Eren menghela nafas dan menepuk pelan puncak kepala Mikasa.

"Mikasa,kau itu belum menjadi istri ku. Kenapa kau sangat cerewet? Sudahlah lebih baik kita berangkat sekarang",ucap Eren menarik tangan Mikasa setelah mengunci apartemennya.

Muncul semburat tipis dikedua pipi Mikasa ketika mendengar kalimat yang dilontarkan Eren.

'Kau itu belum menjadi istri ku',

Sekarang kalimat itulah yang ada di pikiran Mikasa membuatnya melamun di sepanjang perjalanan menuju sekolahnya.

'Lagi lagi melamun',batin Eren melirik kearah Mikasa yang disebelah nya.

~~~~

"Baiklah...Kalian jangan lupa untuk mengulang kembali pelajaran kalian ya!!",pesan Hanji setengah berlari seusai bel istirahat berbunyi.

"Ck,dasar guru 'waras' itu benar benar merepotkan!",gerutu Annie sambil membereskan buku buku nya.

'Waras?',batin Mikasa.

"Hei,Mikasa",panggil Annie.

"Y-ya ada apa?",

Annie menaikkan sebelah alisnya. "Akhir akhir ini kau sangat dekat dengan bocah itu",ucapnya.

Mikasa memiringkan kepalanya menandakan ia kurang mengerti dengan ucapan Annie.

"Apa kalian berpacaran?",

Mendengar pertanyaan Annie membuat wajah Mikasa memerah hingga ke telinganya.

"Tidak! Kami tidak...berpacaran", elak Mikasa ragu.

Merasa bosan dengan jawaban yang seperti itu Annie meninggalkan Mikasa sendirian di kelas.

"Sekarang aku ditinggal...",gumam Mikasa.

"Kemana pergi nya Eren??",

Dengan langkah lumayan cepat Mikasa menuruni setiap anak tangga. Mencari Eren merupakan tujuannya. Seakan akan Eren adalah anak kecil yang tersesat bila tidak bersama Ibunya.

"Hah...Kemana dia?",

Tap

Langkah Mikasa terhenti ketika melihat Eren sedang duduk dibawah pohon yang tidak jauh dari taman sekolah. Barus saja ia akan menghampiri nya. Namun,ia kalah cepat Historia nampak berbicara serius dengan Eren.

Mikasa segera mencari tempat yang aman untuk melihat mereka dari kejauhan.

'Ugh...Aku sepeti orang yang kurang kerjaan melihat mereka dari sini',batinnya.

Setelah percakapan itu, Historia mengucapkan kata terima kasih lalu pergi meninggalkan Eren.

Kring...

Mikasa merogoh saku pada rok nya dan mendapat notifikasi pesan dari Hp nya.

Sampai kapan kau melihat ku dari kejauhan?

Manik hitamnya membulat,sedikit terkejut dengan pesan yang dikirimkan Eren padanya.

"Sedang apa?",tanya seseorang dibelakang Mikasa.

"HAH?!",

"Penasaran?",tanya nya lagi.

"...",

"Sudahlah,kau harusnya kembali ke kelas mu. Bukan disini",sambung nya.

Mikasa menuruti perkataannya dengan kepala yang menunduk ia pergi menuju kelasnya.

"Kau tidak perlu penasaran. Aku dan dia hanya sekedar berbicara hal yang tidak penting itu saja!", seru Eren dari jauh.

"Tuan,apa kita harus melaksanakan misi ini?",tanya Yelena.

"Ya dan ku harap ia ada disana ketika misi pertama dimulai",jawab Zeke.

Yelena mengangguk,"Baiklah".

Detik itu pula Zeke mengeluarkan senyum nya.

"Lihatlah,Eren. Tidak selama nya dia dapat kau jaga", gumam nya.

03.00 PM

Jalanan di kota Trost sore itu lumayan ramai. Membuat Mikasa harus menjaga keseimbangan tubuh mungilnya. Sudah sekian kalinya ia hampir terjatuh akibat bahunya yang terus menerus di dorong oleh pejalan kaki lainnya.

Grep!

Seseorang dari arah samping kiri Mikasa menggenggam tangannya.

"Hati hati Nona. Anda bisa terjatuh", ucap seorang gadis blonde berumur sekitar 20 tahun.

"Ah,iya. Saya kurang berhati hati. Dan terima kasih telah menolong saya",balas Mikasa dengan sopan.

Orang itu mengangguk, "Boleh kita berkenalan?", tanya gadis itu.

"Ya te-tentu saja. Mikasa, Mikasa Ackerman",

"Baiklah,Mikasa. Kau boleh memanggil ku dengan nama Yelena",

Mereka berdua berjalan beriringan menuju taman kota yang sudah sepi.

"Hah? Kak Yelena ingin bertemu seseorang?",tanya Mikasa.

"Ya begitu lah",jawab Yelena singkat.

"Apa dia seorang lelaki?", tanya Mikasa lagi.

Yelena mengangguk dengan rona kemerahan yang muncul di kedua pipinya.

"Wah...Dia pasti lelaki yang beruntung bisa bertemu dengan gadis secantik kakak",ujar Mikasa.

"Benarkah? Padahal aku merasa biasa saja",balas Yelena.

Hening sebentar.

Yelena mengeluarkan sebuah pisau lipat berwarna merah dari saku celana nya. Ia menyeringai.

'Tak kusangka ternyata mangsa Tuan Zeke semudah ini untuk dijebak',

"Mikasa! Menjauh darinya!!",seru Eren berlari kearah mereka.

'Sialan!',batin Yelena.

Dengan cepat Yelena menarik Mikasa dan mendekatkan ujung pisau nya kearah leher Mikasa.

Eren yang melihat itu panik dan khawatir yang terlihat jelas dari ekspresi wajahnya.

"Berhenti di situ atau ku bunuh dia!",ujar Yelena sambil mendekatkan pisau nya.

"Apa...Ini?",Mikasa yang bingung membuka suara.

"Tidak apa apa sayang. Ini hanya permulaan dari sebuah misi",ucap Yelena melembutkan suaranya dan tersenyum miring ke arahnya.
























Maaf. Maaf. Maaf.
Kalau Author baru bisa update sekarang. Author benar benar minta maaf pada para reader T_T. Soalnya Author sempat bingung dengan kelanjutan dari buku ini. Karena itulah Author gak update sampai seminggu.

Lama lama ni buku makin gak jelas ya?









Protective! (EreMika) [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now