Chapter 20 : For You

2.1K 178 17
                                    

Krek...

Mikasa membuka pintu secara perlahan. Manik hitamnya melihat keadaan sekitar.

Krik

Krik

Krik

Merasa aman Mikasa kembali menutup pintunya. Ia menghembuskan nafas lega.

"Aku harus kabur dari sini",ucap Mikasa ke dirinya sendiri.

BRAK!!

Dibuka nya secara kasar lemari Zeke. Ia sibuk mencari barang yang mungkin berguna ketika ia kabur.

"Ck,kenapa tidak ada?",ujar Mikasa jengkel.

Jengkel? Tentu saja Mikasa jengkel bahkan ia ingin meninju dinding di dekatnya. Jika lemari yang baru saja ia buka tidak memiliki barang satu pun didalam nya.

Alias kosong. Mikasa hanya mengepalkan tangannya dan menghela nafas agak panjang.

Ia harus bersabar.

~~~

"Apa rencananya?",tanya Eren.

"Rencana? Kau pikir aku membutuhkannya? Otakku 2 kali lebih cerdas dibandingkan dirimu", jawab Levi dengan santai nya.

Karena malas merespon jawaban Levi,Eren lebih memilih untuk diam dan berpikir (menyusun) strategi yang akan digunakannya.

Meski telah berpikir keras Eren tetap tidak berhasil. Mungkin karena pukulan di pelipis waktu itu,pikir Eren.

"Ayo pergi",ujar Eren mulai melangkahkan kakinya.

"Apa kau tahu tempat Zeke 'bersembunyi'?",tanya Levi tiba tiba.

Langkah kaki Eren terhenti. Jujur saja Eren pun tidak tahu tempat 'persembunyian' Zeke berada.

"Hah... Aku memang tidak tahu tempat itu ada dimana. Tapi,aku yakin Mikasa sedang berjuang untuk keluar dari sana. Karena itulah aku juga harus berjuang meski tanpa persiapan yang matang",jelas Eren menatap langit malam.

"Begitu...",

Seketika handphone Levi berdering, ikut meramaikan malam yang sunyi. Manik hijau Eren masih setia menatap langit malam dengan hiasan bintang dan bulan sabit ditengah tengahnya.

"Halo?",

"Kemana saja kau,bodoh! Aku sudah menunggu mu hampir sejam. Dan kau belum juga kembali,kemana saja kau!!",

Levi sedikit menjauhkan suara yang hampir memekakkan telinganya. Ia menatap datar kearah nomor kontak yang kini berbicara dengannya.

'Singa sialan'

"Sebentar lagi aku kembali. Dan jangan berbuat macam macam didalam mobil ku",

"Hn,ya aku mengerti. Cepatlah kembali!! Sebelum aku benar benar muak didalam sini,bodoh!",

Segera Levi memutuskan sambungan handphone nya.

"Ck,sialan kau",gumam Levi.

"Hei,kau! Sudah selesai menatap langit?!",ujar Levi mengagetkan Eren.

"Hn...",

Lama lama anak ini mirip dengannya, apa jangan jangan mereka kakak adik yang terpisah?, batin Levi.

Ia menggelengkan kepalanya.

"Huh,apa urusan ku?",gumam nya.

"Hei,bocah! Ikuti aku jika kau ingin Mikasa kembali padamu",ujar Levi melangkahkan kakinya.

Protective! (EreMika) [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now