Bagian 61

5.8K 225 5
                                    


Pergumulan gue dan Zenzen enggak sampe disitu saja, mungkin baru mejelang pagi kami menyudahi kegiatan nikmat ini. Entah udah dengan berbagai posisi dan tempat udah kami coba. Zenzen begitu perkasa dengan berkali-kali menyemburkan benihnya ke rahim gue disetiap sudut kamar ini. Maka jadilah gue bangun dengan keadaan ngilu teramat sangat diselangkangan gue terutama daerah pribadi gue, dengan tertatih-tatih gue bangun dari tidur gue menuju kamar mandi.

Gue keluar dari kamar mandi udah dengan pakaian santai sambil mengeringkan rambut gue. Tatapan gue tertuju pada Zenzen yang tidur dengan posisi tengkurap tanpa mengenakan apapun yang hanya terbungkus degan selimut. Gue hanya bisa tersenyum malu dengan tingkah gue semalam begitu nakal dan liar. Bahkan Zenzen pun juga begitu liar penuh napsu yang membara, membuat percintaan kami begitu nikamat seakan telah berada dilangit ke tujuh. Nikmat tak dapat didustakan dan tak dapat dijelaskan dengan kata-kata.

            Perlahan gue mendekati Zenzen dan memandang Zenzen tidur dengan begitu tenang, terlihat raut kelelahan namun tersembunyi raut kenikmatan serta kepuasan, gue pun hanya mengusap rambut Zenzen perlahan penuh sayang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perlahan gue mendekati Zenzen dan memandang Zenzen tidur dengan begitu tenang, terlihat raut kelelahan namun tersembunyi raut kenikmatan serta kepuasan, gue pun hanya mengusap rambut Zenzen perlahan penuh sayang. Gue pun berbalik menuju sofa yang berhadapan dengan televisi dan gue nyalakan, gue duduk disofa mengganti chanel beberapa kali mencari siaran yang menarik, namun mungkin karena gue nggak ngerti bahasa Perancis buat gue enggak paham yang sedang disiarkan saat ini.

Gue membiarkan televisi tetap menyala dan berdiri mendekati teko listrik dan beberapa botol air mineral serta beberapa bungkus kopi instan dan beberapa kantung teh yang berada disamping televisi. Gue mengisi teko listrik itu dengan air meneral dan menunggunya panas, kemudian gue menyeduh teh di cangkir yang telah disediakan. Setelah itu gue berbalik menuju balkon untuk menikmati pemandangan kota Paris di pagi hari. Beberapa kali gue menyesapi teh gue sambil memandangi pemandangan sekitar, melihat orang-orang berjalan dengan tujuan masing-masing. Cuaca hari ini cukup cerah walau suhu masih cukup dingin, perlahan gue merasakan angin sepoi-sepoi menerpa tubuh menambah kesegaran pagi ini.

Terasa ada tangan yang perlahan memeluk pinggang gue, gue enggak berbalik karena gue udah tahu pasti itu Zenzen. Zenzen memberikan kecupan dipundak gue, naik keleher, telinga gue. Gue hanya bisa tersenyum menikmati setiap kecupannya

"good morning my big love" sapa Zenzen ditelinga gue begitu sensual

"hmmmmm... good morning sayang" sapa balik gue menahan kegelian karena Zenzen udah menjilat telinga gue

Gue berbalik dan menatap Zenzen, dan ternyata Zenzen hanya mengenakan celanannya dan bertelanjang dada. Mempertontonkan dada bidang serta otot lengan dan otot perut yang jadi banget.

"mandi gih! Setelah itu kita sarapan dibawah" ucap gue sambil bibir Zenzen masih terus bergrilnya dileher gue

"kita sarapan disini aja, nanti aku panggilkan servis room. Tapi lebih dulu aku sarapan kamu dulu" ucap Zenzen masih dileher gue dan sesekali mengecup leher gue

Biggest Love for My Big Bombom (SELESAI)Where stories live. Discover now