Kita ini mencintai tapi tidak tau bagaimana akhirnya

35 2 0
                                    

Kita manusia bukan Tuhan. Makhluk Tuhan yang mencintai tapi tidak tau bagaimana akhirnya nanti. Berpisah atau bersama. Berpisah karena luka, berpisah karena cinta, berpisah karena kita berdua, atau karena faktor lain di luar sana. Kita hanya menjalani kehidupan dari cerita pilihan kita.

Bukan aku atau kamu yang salah jika kita berpisah. Entah itu karena luka atau dengan alasan —yang katamu— baik baik saja —halah. Berpisah adalah bagaimana Tuhan memberi kita ruang atau memberikan kita waktu lain untuk menemukan seseorang, mungkin. Yang mencintai ini tidak tau bagaimana akhirnya.

Mari mencintai dengan seadanya rasa yang ada. Tidak lebih tidak kurang. Yang dibutuhkan adalah proporsi yang pas dan tepat. Semakin manusia berharap semakin besar resiko yang ada. Semakin tinggi manusia terbang maka jatuhnya akan semakin sakit. Maka aku yang tidak tau bagaimana akhirdari kita ini, mencintai sesuai dengan porsinya. Jangan terlalu tergila gila ataupun tidak peduli dengan rasa yang ada.

Mungkin kita berbangga hati dengan rasa yang sekarang. Namun, belum tentu di masa mendatang rasa itu akan sama. Seiring berjalannya waktu rasa itu mungkin sama tapi kemungkinan juga tidak. Kenapa? Karena kita hanya bertemu dengan orang yang sama. Semakin banyak orang yang kamu temui kemungkinan besar akan membuatmu goyah dengan rasamu saat ini. Semakin kita bertemu dengan orang banyak, kemungkinannya semakin besar kita bertemu dengan orang yang pas. Maka apakah rasa itu tetap sama?

Kita memang mencintai, menjalani, dan menikmati. Tapi, apakah kita tau bagaimana akhir dari rasa ini? Yang dulu dunia serasa miliki berdua. Apakah berdua itu masih dengan orang yang sama? Yang dulu merangkai mimpi mimpi yang sama. Apakah nantinya akan mimpi itu terealisasi dengan orang yang sama?

Manusia BumiWhere stories live. Discover now