60 (2/2)

7.1K 1.5K 468
                                    

Sekarang gue resmi pacaran sama kak Eunwoo, biar masih agak aneh tapi gue bakal biasain. Gue mau ubah perasaan gue, gue mau belajar makin cinta sama dia, makin sayang sama dia. Kak Eunwoo dewasa dan perhatian, gue berharap bisa bahagia sama dia dan ga melulu harus jadi korban perasaan lagi. Dari jaman Rowoon, gue cape harus saingan terus dan akhirnya kalah.

Di masa muda ini gue cuman pengen ngasih sedikit warna, ga melulu harus sakit hati terus dalam percintaan. Mungkin kalo Mingyu ga kaya gini, gue bakal tetep sama dia. Tapi dia mungkin akan susah buat dijauhin dari Chaeyeon, makanya mending gue mundur.

Dari sini gue banyak memahami bahwa waktu bisa mengubah keadaan secepat itu. Bahwa teori "deket sama siapa, jadian sama siapa" itu benetan ada.

"Mau apalagi ga, sayang?" tanya kak Eunwoo lembut ketika gue masukin suapan terakhir ke mulut.

Masih agak kaku dengan panggilan ini tapi gue ga nyiriin. "Ga ah, kenyang."

"Abis ini mau langsung pulang?"

"Iya kali. Kakak sibuk, kan?"

"Ga sibuk, tapi masih ada kerjaan. Gapapa langsung pulang?"

"Gapapa."

"Maaf ya, hari pertama kita jadian harusnya kita jalan-jalan."

"Gapapa ih, kan bisa besok-besok."

Jari tangan kak Eunwoo bergerak buat benerin rambut dan poni gue yang agak ga karuan pas gue makan. Asli, dia tuh gentleman banget!

Gue beraniin buat usap pipinya pelan. Terus bergerak ke kantung matanya. "Kakak kurang tidur nih pasti."

Dia ambil tangan gue terus dia genggam, ga lupa dengan senyum manisnya. "Kurang tidur mikirin kamu."

"Uuh gombal!"

"Serius!" katanya. "Banyak kekhawatiran pas aku bilang suka ke kamu. Takut kamu ga suka, takut kamu menjauh, dan takut kamu pergi."

Eunwoo bisa banget bikin gue lupa sama Mingyu, dia terlalu ahli bikin gue nyaman dan cuman kepikiran sama dia aja kalo lagi bareng dia kaya gini.

"Tapi ketakutan kakak ga terjadi."

"Doaku disepertiga malam ternyata ga sia-sia."

Gue senyum. Bismillah, semoga kak Eunwoo emang yang tepat buat gue.

"Oh iya, jangan panggil kakak! Kita kan udah jadian." katanya.

"Terus aku panggil apa dong?"

"Nama aja, gapapa."

"Ga sopan. Kan kakak lebih tua."

"Kalo manggil gitu, rasanya kita masih orang asing."

"Ga masalah gitu kalo aku panggil nama doang?"

"Pake tambahan 'sayang' juga boleh."

Kita ketawa bareng deh.

Setelah itu kita pergi, tapi sebelumnya kak Eunwoo ke kasir dulu buat bayar. Barulah kita cabut dari sana.

Diperjalanan, kak Eunwoo terus-terusan genggam tangan gue. Kaya takut banget gue lepas. Tapi gue nerima-nerima aja, toh sekarang dia pacar gue.

"Mama kamu lagi fitting ya?" tanya kak Eunwoo.

"Iya."

"Tadinya aku diajak, sekalian makan siang bareng. Cuman masih ada kerjaan, ini aja cuman dikasih waktu buat makan siang."

"Telat dong? Kan harus jemput aku."

"Ga ko, tenang aja!"

Gue tiba-tiba jadi kepikiran sama rencana kak Eunwoo buat ke luar negeri.

Enemy : (Mingyu Seventeen) √√Donde viven las historias. Descúbrelo ahora