75

6.7K 1.5K 235
                                    

Aku becanda hehe. Ga end ko. Ending masih jauh guys.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Eunwoo buka perlahan pintu ruangan, lalu setelah itu dia kembali dorong kursi roda gue. Gue belum pulih banget, ga boleh banyak gerak. Luka tusukan ga besar dan ga dalem pula. Ga sampe ke organ tubuh, jadi nyawa gue tertolong. Ga harus sampe operasi atau apapun, paling cuman jaitan kecil.

Bisa gue liat Mingyu terbaring dengan banyak alat yang ngebantu kelangsungan hidupnya. Yap, Mingyu belum sadar sejak hari gue diculik. Kata Eunwoo dia dikeroyok parah sampe kaya gini.

"Tante.." panggil gue pelan.

Mamanya Mingyu yang semula lagi tiduran di sofa, langsung berdiri dan nyamperin gue.

"Sayang, kamu gimana?" tanyanya.

"Gapapa, tante. Hitungan hari juga Sungyoung bakal pulih." jawab Eunwoo.

"Syukurlah! Tante panik banget denger kamu diculik."

Gue ngambil tangannya tante Yoona, gue genggam seerat yang gue bisa. "Tante, maafin aku! Kalo ga karena aku, mungkin Mingyu ga akan kaya gini."

"Hey! Ini bukan salah kamu, nak. Kamu juga korban disini."

Air mata gue udah ga bisa lagi ditahan, tante Yoona yang liat itu buru-buru hapus air mata gue.

"Boleh aku ngobrol sama Mingyu? Berdua aja." kata gue.

"Iya boleh. Omongin apa yang pengen kamu omongin. Siapa tau dia bisa cepet sadar."

Tante Yoona dan Eunwoo keluar dari ruangan abis itu. Ninggalin kita berdua.

Gue dorong roda ini agak dekat sama Mingyu. Mukanya penuh lebam, di tangannya juga banyak luka goresan. Emang bukan manusia mereka itu.

"Mingyu.." lirih gue. Gue ambil tangannya dan gue tempelin di pipi gue sendiri.

"Makasih dan maaf buat semuanya."

"Makasih karena kamu udah berjuang sendirian untuk aku, untuk nyelametin aku dari kejahatan mereka. Makasih udah bertaruh nyawa demi aku, makasih banyak!"

"Dan maaf karena aku ga pernah menyadari bahwa kamu terluka. Aku egois, aku sama seperti ibunya Chaeyeon. Aku hanya peduli dengan kebahagiaan aku sendiri, aku ga mikirin kamu, aku terlalu jahat! Maaf Mingyu! Disaat kamu berjuang untuk aku, aku disini malah terus lukain kamu. Maaf banget!"

Yang bisa gue lakuin hanyalah nangis dalam genggaman tangan Mingyu. Andai dia tau gimana nyeselnya gue sekarang.

Tolong bangun, Mingyu. Jangan pergi ninggalin aku!

*****

Karena jadwal makan siang, Eunwoo bawa gue pergi. Tapi dia ga bawa gue ke kamar rawat gue karena gue yang minta makan di taman. Biarpun gue sering main di rumah sakit, tetep aja kalo jadi pasien ga betah. Makanya males kalo di kamar terus.

"Nah, sekarang waktunya kita makan."

Eunwoo duduk dibangku taman, sementara gue di kursi roda. Kita hadap-hadapan.

"Buka mulutnya!"

Gue nurut aja. Gue pengen cepet sembuh dan keluar dari tempat ini.

"Kamu ga makan, yang?" tanya gue sambil ngunyah.

"Gampang. Kamu dulu abisin ini nanti baru aku makan."

Gue lanjut makan tanpa banyak omong.

Beberapa saat kemudian gue kelar makan. Banyak yang mau gue omongin sama Eunwoo, terutama tentang Mingyu.

Enemy : (Mingyu Seventeen) √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang