Last Chapter : My Feelings To You

1.9K 104 61
                                    

Jam makan siang, Kiriya bergegas menuju tempat kerja Emu. Sampai disana seperti biasa meja informasi harus terlebih dahulu Kiriya lalui.

"Ada--"

"Nyari Emu kan, mas?" belum selesai bicara perkataannya sudah gampang ditebak.

Perawat yang sedang berjaga disana berdiri dari kursinya, membalikkan badan dan berjalan menghampiri ruangan khusus dokter anak.

"Em.. Di cariin mas Kiriya nih!!" tanpa segan dia mengeraskan suaranya dalam ruangan tersebut. Berhubung sedang jam istirahat jadi baik pasien yang akan dirawat maupun hanya memeriksa keadaan hari ini sudah pulang. Tempatnya pun menjadi sepi.

Sang perawat pun kembali ke mejanya. "Ditunggu aja mas," jawabnya pada Kiriya.

Selang beberapa menit, Emu keluar dari ruangannya dan menghampiri Kiriya duduk di depan meja informasi.

"Mau ngajak makan siang lagi, mas?" senyum manis anak magang ini dapat menebak kegiatan setiap siang yang dilakukan oleh seniornya.

"Iya, tapi aku pengen kamu ngajak satu orang lagi.." wajah Kiriya berbeda seperti biasanya yang selalu tersenyum pada junior kesayangannya berubah menjadi sedikit serius, seperti ada hal penting yang ingin dia tanyakan. Sontak Emu memiringkan kepalanya 90° ke kanan seakan tak mengerti maksud seniornya tersebut.

***

"EMUUUUU!!!!" sosok laki-laki berbadan tinggi dengan rambut keriting acakan itu tiba-tiba memeluk Emu dari belakang. Kepalanya muncul dari sisi bahu kiri dan mengelus-eluskan pipi chubby-nya pada pipi Emu. Berlangsung sekitar 10 detik. Kiriya yang menyaksikan hal itu hanya bisa memalingkan wajahnya saja.

"Pallad, ada mas Kiriya tuh!" ucap Emu mencoba untuk menghentikan apa yang dilakukan Pallad padanya.

Sontak Pallad terkejut dan melepaskan pelukannya dari Emu.

"Oh.. halo, om!" sapa ramah Pallad dengan melebarkan senyumnya.

Kiriya hanya membalas senyum kecut sambil berkata dalam hati, "Gue masih muda, kampret!"

"Udah dibaca kan whatsapp gue?" tanya Emu langsung padanya.

"Iya ya, udah gue baca. Ngapain ngomongin om Kuroto?" balas tanya Pallad pada mereka berdua.

"Langsung aja ke intinya, Kuroto itu kayak apa orangnya?" Kiriya memajukan badannya, memandang Pallad dengan serius.

"Hmmm.. Gimana ya orangnya," dia berbicara menatap langit kosong. Wajah kebingungan sekaligus tak tahu persis apa yang ingin dia katakan. "Yang jelas dia baik sih." dengan polosnya Pallad menjawab seperti itu.

"Baik dalam hal apa?" Kiriya semakin penasaran.

"Dia sering ngajak aku main juga, terus apa ya.." sedari tadi Pallad hanya mengatakan hal yang baik saja. Kiriya pun akhirnya mencoba memancing Pallad dengan sebuah perkataan.

"Apa dia sering ngechat kamu via whatsapp?" pancingnya.

"Ah ya, om Kuroto sering banget ngirim chat ke aku.." Pallad pun tak segan mengeluarkan smartphone merek Samsung S7 miliknya. Dia menunjukkan seluruh pesan yang dikirimi oleh Kuroto padanya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
FeelingsWhere stories live. Discover now