Tanda Peringatan Asap Menyala

2.1K 83 0
                                    

Perlehatan pernikahan Ina memang 2 hari lagi, namun di rumah kediaman Ina sudah banyak orang- orang yang sibuk menyiapkan segala keperluan pernikahan Ina.


Setelah secara mendadak Aldiantara meminta untuk segera balik ke Jakarta karena kewajibannya sebagai pilot. Kegiatan Aeri ialah membantu segala persiapan temannya ini.

"Ri, buketnya nanti bagus warna yang mana? putih atau merah atau merah putih aja?" tanya Ina.

"Aku sih suka yang putih In, lebih mewakili sebuah pernikahan yang suci dan sakral."

"Assalamualaikum," ucap seseorang saat membuka pintu kamar Ina.

"Waalaikumsalam."

Alifa ditemani seorang anak kecil yang bernama yuna langsung masuk ke kamar.

Yuna langsung berlari kecil mendekati Aeri.

"Bunda," ucap Yuna dengan polosnya.

Semenjak pertemuannya di majelis ilmu yang lalu, Yuna semakin dekat dengan Aeri sampai memanggilnya  bunda, dan Aeri tidak mempermasalahkan itu.

"Astagfirullah, Yuna jangan lari - lari nanti kalau jatuh gimana?" tanya Aeri, ia langsung mendudukan gadis kecil tersebut di pangkuannya.

"Yuna kangen sama bunda," ucap Yuna polos, gadis kecil itu memeluk Aeri erat.

"Kalau Yuna meluknya erat, bunda ri nggak bisa lihat wajah cantik Yuna," ucap Alifa yang ikut duduk disamping Aeri

Perlahan gadis yang bernama Yuna melepas pelukannya dan tersenyum memperlihatkan deretan giginya

"Kok Yuna bisa ada di kamu Fa? habis jalan - jalan ya sama Dean?" todong Ina.

"Enggak tadi Yuna ikut ayahnya ke rumah sakit trus dia tahu kalau aku mau ke rumah kamu dan aku bilang kalau ada Aeri. Eh dia langsung ngikut, kangen katanya sama bundanya," tutur Alifa.

"Mana nih oleh - oleh dari Surabaya?" tanya Alifa lagi.

"Maaf nggak bawa oleh - oleh soalnya balik ke Jakarta dadakan karena Mas Al juga mendadak ada tugas," jelas Aeri.

"Sabar ya, resiko istri pilot sering ditinggal. Nggak kebayang deh nanti aku juga bakalan sering ditinggal soalnya pekerjaan mas Dani sebelas duabelas sama pekerjaan suami kamu," ucap Ina.

Aeri hanya tersenyum. "Masih mending, kasihan tu yang jombs."

"Siapa ya?" suara Alifa menggema.

"Kapan nih hubungan kalian segera halal? Yuna juga deket sama kamu, Fa" ucap Ina.

"ck...doa'in aja, biar Allah segera membawa jodoh aku ke jalan yang benar agar segera menjeput jodohnya yang selalu di bully sama temen sendiri."

"Bunda, Yuna haus," ucap Yuna memelas.

"Yuna haus, tunggu di sini ya. Bunda mau ke bawah ambil minuman dulu."

Yuna menggangguk mendengar ucapan Aeri.

"Ri, aku juga ya," ucap Ina

"Aku juga ambilin. Sahabat aku baik deh," ucap Alifa.

"Iya bentar ya," ucap Aeri.

Ia melangkah menuju dapur.

*****

saat ini Alifa sedang memasang bunga untuk hiasan meja sedangkan Aeri sedang membentuk sapu tangan hingga berbentuk sebuah lipatan origami cantik.

Albi ( My pilot ) Proses Penerbitan ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang