Hanya sederet kata-kata sederhana.
Dibuat dari hati.
Dibentuk dalam bait puisi.
Namun, ada sejuta rasa yang kau akan temui.
Rasa yang pernah hadir.
Rasa yang pernah hilang.
Rasa yang pernah tersakiti.
Dan masih banyak lagi...
Kini aku hanya i...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Happy reading ♡
Segores retakan hati dalam jiwaku. Aku merintih––menangis kala itu. Merindu pada sang hati yang pernah menjadi tempat ku bercerita. Dalam waktu, detik, bahkan hari-hariku. Kumenangis merindukan sosok dirinya––.
Rasanya hatiku sudah tak sanggup. Tubuhku pun rapuh tak berdaya, dan pikiranku kosong. Hampir retakan hati ini tak ada habisnya untukku. Retakan yang semakin menjalar tiada hentinya. Membuatku semakin gila rasanya.
Kurindu padanya––ingin kumiliki kembali rasanya. Namun itu tidak mungkin. Tak bisa untukku ulang kembali––semua sudah berakhir, begitu dengan kisah cinta kita berdua.
{PERKATA} –Spesial Part–
Revisi 10-09-2020 Halooo semuanya apa kabar? Gimana hari-hari kalian? Apa melelahkan? Maaf ya akhir-akhir ini jarang up 🙏 Because rasanya akhir-akhir ini hari-hariku lagi melelahkan :) jadi maaf banget kalo aku up nya agak lama :) Semoga dihari berikut dan seterusnya aku bakal usahain untuk update puisi PERKATA, terimakasih buat kalian yang sudah menunggu dan membaca puisi ini 😊🙏 Love you all 😘 Jangan lupa vote and comment nya 😉 Bye~~~