The Bet

94 7 1
                                    


Setiap mereka makan bareng, selalu Hyungseob yang bayarin. Ini cuma berlaku kalau mereka makan berdua doang sih. Kalau lagi makan sama Geng Ongol-ongol atau teman-teman yang lain ya bayar sendiri-sendiri. Soalnya teman-temannya Yena suka ga ikhlas kalo liat Yena dibayarin, bawaannya pengen minta ditraktir juga.

M*D tempat mereka makan ini letaknya di depan komplek. Yena sama Hyungseob sering makan di sini. Soalnya bunda Yena ga bakal ngijinin Yena pergi lebih jauh lagi kalau cuma berdua Hyungseob. Kayanya bunda juga nganggep Hyungseob masih batita, sama kaya Yena.

Yena duduk duluan, Hyungseob mesenin makanannya. Hyungseob udah hafal makanan favorit Yena di masing-masing tempat makan langganan mereka, ga perlu request lagi.

"Tumben kentangnya tiga," Yena komen waktu Hyungseob naroh nampan di meja. Biasanya mereka cuma pesan dua porsi kentang. Itu pun Yena yang banyak ngabisin.

"Lagi laper," jawab Hyungseob singkat, terus langsung makan ayamnya. Mereka makan dalam diam. Mereka kalo makan bareng bisa sambil ngobrol heboh, bisa juga dalam kebisuan kaya sekarang. Tapi yang jelas ga ada suasana awkward. Udah saling memahami dalam diam ciaa.

Tiba-tiba, ada yang naroh nampan juga di meja sebelah yang dempet ke meja mereka.

"Gabung ya. Meja lain penuh." Ternyata Doyeon sama cowoknya, Lucas.

"Ngapain kalian makan ke sini?" Yena heran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ngapain kalian makan ke sini?" Yena heran. Soalnya meski rumah Doyeon emang ga begitu jauh dari sini, mereka berdua ga level makan di gerai cepat saji kaya gini. Mereka seringnya dinner di kafe yang estetik gitu. Soalnya Doyeon suka sambil bikin vlog atau foto-foto buat endorse di IG-nya. Maklum, Doyeon itu model.

"Because I miss you, Cousin!" Doyeon meluk Yena pake sebelah tangan terus ngecup ubun-ubun Yena kaya yang biasa dilakukan Sungmin. Yena langsung dorong tangan Doyeon dengan jijik. Dia ga terima diperlakukan kaya bayi juga sama Doyeon secara Doyeon lebih muda 2 bulan dari dia. Kadang si Doyeon ini emang suka sok tua. Kakaknya aja, Bang Mingyu, suka disuruh-suruh sama dia.

"Duit endorse belum cair ya makanya makan di sini?"

"Enak aja. Duit endorse mah mengalir lancar bagaikan air. Lagian kalo makan kan dibayarin Lucas. Iya kan, Sayang?"

"Ya jelaslah, aku kan gentleman," Lucas senyum-senyum jijay. Emang dia bucin Doyeon sejati.

"Gue juga kalo makan dibayarin Hyungseob mulu. Ya kan Sob?" Yena ga mau kalah.

"Hooh," Hyungseob masih fokus sama ayamnya.

"Kalian juga pacaran dong kalo gitu!" celetuk Doyeon.

"Huk huk huk!" Yena langsung keselek. Doyeon nepokin punggungnya.

"Ya ga level lah gue pacaran sama dia," Hyungseob ketawa. Giliran ngeledek Yena aja dia mau berenti makan. "Tipe ideal gue itu yang tinggi, cantik terus mukanya berkelas gitu. Si Yena mah udah muka pas-pasan, tingginya juga seadanya."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 10, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Finding Love [Yena X Hyungseob] [PD48 X PD101 S2]Where stories live. Discover now