Ambiguous : Tell Me 21

2.3K 99 1
                                    

Tepat saat bell pulang berbunyi Genta langsung keluar kelas tanpa menunggu guru yang sedang mengajar pergi

Dari meja ketiga baris ketiga Jeila melihat dengan sebal. Sebegitu suka kah Genta sama cewek sebelah? Sampe sampe dia nggak ngehargain guru yang masih ada di kelas, tapi apa pedulinya jika memang Genta suka banget sama cewek sebelah? Toh dia juga bukan siapa siapanya Genta

"Je..!" panggilan dari Dora mampu mengalihkan pandangan sebalnya "Ke toko buku yuk, gue mau nambah koleksi novel nih" ajak Dora yang langsung di angguki antusias dari Jeila "Yaudah yuk!"

Dora dengan antusias menarik tangan Jeila dan membawanya ke toko buku yang ada di mall dekat sekolah mereka. Sesampainya mereka berdua, Dora langsung berjalan dengan tatapan berbinar melihat novel novel yang sedang tenar di pajang di paling depan

Dia membaca satu per satu sinopsis dari novel tersebut, sesekali ia menunjukannya kepada Jeila meminta pendapat yang mana yang harus dia beli "Je ini gimana?" tanya Dora butuh pendapat

Jeila mengerutkan dahi membaca judul ceritanya "Hear the Heart?" keningnya mengerut

"Iya, sinopsis nya sih tentang remaja yang suka sama dua orang sekaligus gitu, menurut lo bagus apa nggak?"

Jeila mengangguk pelan "Maybe... " ucapnya ragu, ia mengambil sebuah novel di depannya lalu membaca sinopsisnya "Dor ini kayaknya bagus deh" katanya menunjukan buku ditangannya dengan judul 'Denata'

Dora mengambil buku di tangan Jeila dan membaca sinopsis di belakangnya, ia menganggukan kepalanya "Bagus sih kayaknya, gue beli dua ini deh" katanya memutuskan "Yuk ah bayar, biar nggak kesorean, kita kan mau mamam mamam"

Jeila mengangguk, ia berdiri di depan toko buku sementara Dora membayar dua buku novel yang ia beli. Jeila memainkan kakinya sembari menunggu, entah kenapa tiga harian ini dia selalu saja merasa bad mood, entah karna apa yang dia tau dia badmood seperti ini semenjak ia melihat kedekatan Genta dengan cewek kelas sebelah yang bernama Nabila

Setiap dia melihat interaksi Genta dengan Nabila rasanya ia sangat kesal, sebel aja gitu ngeliat Genta yang deket sama cewek lain, padahal dulu mereka berdua juga ukup dekat, bahkan Genta sering kali menjahilinya

"Ayok Je!" ajak Dora yang sudah berada di sebelahnya

Jeila memaksakan senyumnya, mengangguk dan mengikuti Dora dibelakang

"Aww..." teriak seseorang yang bertabrakan dengan Jeila hingga ia terjatuh

Jeila mengulurkan tangannya "Eh maaf ya maaf, gue nggak senga-" ucapannya terpotong ketika ia melihat orang yang tengah dibantunya berdiri "Ja" lanjutnya

Yang ditabrak Jeila tersenyum "Iya nggak apa apa kok" katanya ramah

Jeila ikut tersenyum, tapi sirna ketika cowok yang berhasil membuat Jeila uring uringan itu datang, siapa lagi kalo bukan Genta

"Genta?" gumam Jeila yang entah di dengar atau enggak, Jeila segera menyadarkan dirinya, sambil menundukan kepalanya ia meminta maaf "Maaf ya sekali lagi" katanya lalu pergi mengejar Dora yang sudah jauh di depannya

"Siapa Nab?"

"Temen sekelas kamu bukannya? Yang waktu itu loh, yang dia mau lewat pas kita berdua ngomong di depan pintu"

Hanya itu yang dia dengar, selebihnya entahlah mereka ngomongin apa, Jeila terlalu malas mendengarkannya atau lebih tepatnya terlalu sakit mendengar percakapan kedua orang itu

😊😊😊

"Lo kenapa sih Je? Kok makanannya nggak dimakan? Biasanya juga sampe nambah ini cuma dia aduk aduk doang" tanya Dora heran dengan sikap Jeila yang hanya mengaduk makanannya tanpa minat memakannya "Je..!" rupanya Jeila sedang melamun sehingga dia tidak mendengar apa yang dikatakan dora "Jeila!" panggil Dora lebih keras

Jeila tergagap menanggapinya "Hah? kenapa?" tanyanya bingung

Dora menarik nafasnya dalam, ia meletakan sendok ditangannya "Lo kenapa sih? ada masalah apa sih Je?" tanya Dora tidak sabar lagi

Ia tau kalau Jeila sedang ada sesuatu yang terjadi padanya, gerak gerik Jeila membuat Dora berfikir mungkin karna Jeila kurang piknik atau apalah itu, tapi nyatanya walaupun Dora udah ngajak jeila jalan jalan tetep aja Jeila berprilaku aneh

Kejenuhan Dora dengan sikap Jeila sudah diujung batas, dan dia harus tau apa yang membuat sahabatnya itu uring uringan selama tiga hari ini

"Kalo ada masalah cerita sama gue, lo kenapa?"

Jeila hanya memasang fake smile nya "Masalah apa? Gue baik baik aja" katanya, tentu aja bohong

"Kita temenan berapa tahun sih Je? Setahun? Dua tahun?" tanya Dora "Kita temenan udah hampir lima tahun, dan lo kira selama lima tahun gue nggak ngerti gerak gerik lo ketika lagi ada masalah atau terjadi sesuatu sama lo?"

Jeila menunduk nggak tau harus ngomong apa, karna faktanya Dora benar, ada sesuatu terjadi pada drinya "Sekarang gini deh, kalo emang lo nggak mau ceritain masalah lo, jangan buat gue jengah dengan sikap lo yang kayak orang linglung, kalo emang lo nggak mau cerita please jadi Jeila yang biasa, yang ceria dan nggak banyak bengong" ucap Dora nggak tau lagi apa yang harus dia lakukan supaya Jeila mau cerita masalahnya

"Hiks..hiks.."

"Je?" Dora mengerutkan dahi mendengar isakan kecil dari Jeila, ia mengangkat wajah Jeila dan air mata sudah membanjiri wajahnya "Ya Allah, Je lo kenapa?" tanya Dora panik, ia membekap Jeila agar sahabatnya itu lebih tenang "Lo kenapa sih sebenernya Je?"

"Gen-ta..."

***
Thanks for reading 😊

Update kamis dan minggu

Ps : Please let me know if there is any mistake in this story

Ambiguous : Tell MeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora