END

4.7K 155 6
                                    

"Apaan sih Nta.." teriak Jeila yang merasa terganggu dengan kehadiran Genta

Genta mendecak "Ayo ke bioskop, biar kayak orang orang pacaran" katanya menusuk pipi Jeila dengan Jarinya

Jeila menghempas tangan Genta "Ya tapi kan kita bukan orang pacaran" sahut Jeila

Genta mengangguk mengiyakan, benar juga yang dikatakan Jeila, mereka kan belum pacaran, emang sih udah saling mengungkapkan perasaan, tapi tetap aja belum ada acara tembak menembak

"Yaudah ayo pacaran"

Ucapan Genta yang tanpa berfikir itu langsung membuat wajah Jeila memerah "Ntaa.. ngomongnya gausah ngaco kenapa sih" ucap Jeila "Lagian lo tau kan-"

Cup

Matanya Jeila sontak membesar saat merasakan benda kenyal yang mendarat dipipinya, sebelum Jeila sampai pada kesadarannya, Genta sudah berlari menjauh agar tidak mendapatkan pukulan sadis dari Jeila

"GENTAAAAA!" teriak Jeila, ia memegangi pipinya, matanya menatap tajam ke arah Genta yang sedang cengengesan "Diem di situ atau lo gue mutilasi" teriaknya memperingatkan

Genta bukannya diam malah semakin meledek Jeila, ia memeletkan lidahnya membuat gadis yang berada beberapa meter dengannya semakin kesal "Yahh nyonya gabisa lari, udah tua sih, hahahaaa..."

"NAMA GUE JEILA BUKAN NYONYA!"

"Bodo amat, gue mau manggil nyonya aja"

"GENTEENG!"

"Makasih pujiannya" kata Genta tersenyum

Jeila tentu saja tidak tinggal diam, ia berlari mengejar siswa bernama Gentara Syahputra, orang yang paling nyebelin bagi Jeila Anastasya, eitss.. itu dulu, kalo sekarang bagi Jeila Genta adalah orang yang paling nyenengin, ya walaupun iseng sih

Akhirnya mereka kembali seperti semula, Genta yang jahilnya setengah mati, dan Jeila yang suka marah dengan sebutan khas yang diberikan Genta padanya. Diantaranya belum ada ikatan apapun, bagi mereka suatu ikatan itu nggak penting, ya penting adalah bagaimana mereka bisa memahami perasaan masing masing

Terus Nabila gimana? Jangan khawatir gaes.. Genta udah jelasin semuanya ke Jeila setelah pertujukan musical selesai, dan semua masalah udah clear semua

Flashback on

"Nta... omongan di tas panggung tadi..-"

Genta mengangguk "Semua bener Je, gue suka sama lo"

Jeila menggigit bawah bibirnya gugup "Sejak kapan?"

Genta mengangkat bahunya "Entahlah, mungkin semenjak lo ngenalin diri lo dengan lantang di depan kelas" katanya mengingat saat awal pertama masuk, Jeila yang sangat bersemangat memperkenalkan dirinya di depan kelas dengan suaranya yang lantang "Kalo lo, sejak kapan suka sama gue?"

Jeila menggeleng "Gue juga nggak tau, tiba tiba pas lo nyuekin gue, gue kesel" katanya "Lagian lo kenapa nyuekin gue sih? Dan Nabila, lo suka sama gue tapi lo deketin Nabila, bahkan orang yang pertama kali lo selametin waktu itu juga Nabila" raut wajah Jeila berubah drastic seratus delapan puluh derajat

Genta tertawa "Jadi lo cemburu sama Nabila?"

"Nggak!" sahut Jeila mantap

"Nabila itu sepupu gue, alasan kenapa gue nolongin dia duluan karna dia punya trauma mendalam sama yang namanya air, gue sebagai sepupu baik dan benar kan harus nolongin sodara duluan"

Jeila mengangguk mengerti "Ohh.."

"Apalagi yang mau lo tanyain?"

Jeila berfikir, apa ya yang kira kira bakal dia tanyain, oh iya, ada satu hal yang bikin dia pensaran sampai sekrang "Waktu gue pingsan, yang angkat gue ke uks lo kan?" tanyanya

Genta mengangguk ragu "Hmm.."

"Terus kenapa lo nggak bilang? Kenapa juga lo nggak nungguin gue?"

"No comment, itu urusan cowo, lo nggak boleh tau"

Jeila mengerucutkan bibirnya "Apaan sih main rahasia rahasiaan"

"Suka suka lah"

"Tau ah!"

Genta mengacak rambut Jeila pelan "itu rahasian cowok Je, lo gaperlu tau"

"Yaudah yaudah"

Flashback off

"Je.."

"Apa?" tanyanya

Genta menghadapkan badannya ke arah Jeila, sedangkan Jeila fokus menatap senja "Gue minta maaf"

Jeila menoleh "Buat?"

Mata Genta menatap dlam ke manik milik Jeila "Waktu itu, pas lo minta jemput, gue harus ngebuat lo nunggu, lo kedinginan banget pasti, di tambah kaki lo yang dalam keadaan keseleo, gue minta maaf karna nggak percaya sama lo"

Jeila terkekeh pelan, membuat Genta mengerutkan dahi "Udah yang keberapa kali lo minta maaf Nta? Yang lalu lalu lupain aja, toh emang gue yang ceroboh kan" katanya

Genta mengangguk "Iya, emang lo ceroboh banget, banget banget banget malah" katanya sembari terkekeh

Bibir Jeila mengerucut kesal "Nta.. gausah minta maaf kalo ujungnya ngatain" ucapnya dengan wajah kesalnya

"Iya iya nyonya"

"Jeila!"

"Kenapa sih emang? Kan nyonya tuh panggilan kesayangan gue buat lo"

Jeila menggeleng "Nggak! Gue nggak sayang sama lo"

"Ah.. masa?"

Jeila mengangguk "Nggak!"

"Masa masa?"

"NGGAK!"

"Boong kali"

"ISH NGGAK!"

"Iyaaaaaaaaa..."

"ENGGAK GENTENG"

"Makasih"

"GENTENG BUKAN GANTENG"

"Bodo bodo bodo"

"GENTENG GENTENG GENTENG"

"Bodo bodo bodo"

"AU AH!"

"Haaahahahah...."

"Hahahahahhah..."

Jeila dan Genta tertawa bersama, mereka terhanyut dalam suasana, hingga lupa bahwa senja sudah menghilang

END

***
Sudaahhh tamaat gaisss....
Maafkan Yutha yang tidak bisa membuat cerita ini tamat dengan greget 😂

Terus suport Yutha yaaa... Baca cerita cerita yutha lainnya 😉

Thanks For Reading

Ps : Please let me know if there is any mistake in this story

Ambiguous : Tell MeWhere stories live. Discover now