3. So Bad

45 12 16
                                    

***

Hari ini aku sedikit terlambat datang kesekolah. Semalam Jongin menginap dirumahku dan mengajak aku menonton film sampai tengah malam.

Dan lebih parahnya dia memutar film "The Nun" film yang membuat aku tidak tertidur dan berakhir terlambat ke sekolah.

"Cepat Jongin! Tau begini biar aku saja yang bawa mobilnya. Yak! Jongin aku terlambat cepat sedikit!"

Jongin benar-benar membuatku kesal. Dia yang membawa mobil kali ini, lebih parahnya dia membawa mobil dengan santai.

Apa dia tidak tau kalau aku sudah terlambat saat ini?

"Santai saja Asyera, satpam disekolah mengenalmu bukan? Tenang saja dia pasti membukakan gerbang untukmu" Saut Jongin dengan santainya.

"Tapi- Yakk!! Kenapa berhenti!"

Jongin tiba-tiba menghentikan mobil saat jarak sekolah sudah sangat dekat.

"Sebentar aku beli minum dulu" Ucap Jongin langsung membuka pintu dan keluar menuju minimarket.

"Sudahlah aku berjalan saja dasar hitam! " Aku langsung berjalan kaki menuju sekolah daripada aku harus menunggu hitam itu.

"Yakk!! AKU BUKAN HITAM ASAL KAMU TAU"

Terserah hitam, terserah..

***

"Kim ssaem, apa hukumanku sudah selesai?"

Aku menatap Kim ssaem dengan wajah lelah.

Gara-gara Jongin aku dihukum karena terlambat dan disinilah aku berakhir membersihkan toilet pria.

Nasib-nasib...

"Tentu saja belum Asyera yang manis, kamu sudah terlambat hari ini dan baru ini saya melihat kamu terlambat kenapa?"

Benar, selama ini aku belum pernah datang terlambat. Aku siswa yang selalu datang tepat waktu, tapi karena si hitam itu aku mendapat hukuman yang pertama kali.

"M-aaf kim ssaem, tadi saya bangun terlambat"

"Yasudah kalau begitu" Kim ssaem langsung pergi meninggalkanku.

"Tunggu! Apa hukumanku sudah selesai?" Tanyaku sekali lagi.

Ayolah lah biarkan aku masuk ke kelas, Zella dan Lyra pasti sudah menungguku.

"Lanjutkan hukumanmu, saya pergi dulu"

"Hitam sialan!!"

"Berisik!"

Siapa yang menjawab teriakanku? Ayolah jangan bilang toilet ini ada hantunya. Dengan keringat yang sudah mulai bercucuran, aku meletakan pel dengan perlahan dan berjalan menuju ke luar toilet.

"Berhenti berteriak seperti itu! Berisik sekali!"

Suara itu lagi!

Tapi, suaranya sudah tak asing ditelingaku suaranya seperti-

Klek

Pintu toilet dalam tiba-tiba terbuka, dengan langkah penasaran aku membalikan badanku melihat siapa yang barusan keluar dari toilet.

Complicado Where stories live. Discover now