12

3.3K 517 51
                                    


Kyuhyun datang bersama Siwon dengan cepat. Mereka tanpa pikir panjang langsung melajukan mobil ke arah rumah Yoona , beruntung mereka sedang berada di daerah dekat rumah Yoona.

"Kau sudah mengatakan nya?." Kyuhyun kaget, setelah sampai dengan keadaan panik, Yoona menceritakan semua nya. Tentang bagaimana Taeyong bisa sampai pingsan.

Jaehyun di sana hanya diam, menghargai para orang tua yang sedang berbicara. Sesekali mata nya panik melirik ke arah pintu kamar Taeyong dengan gelisah.

"Aku tak bisa menahan diri lagi, Kyuhyun. Jika tak ku katakan sekarang, maka kapan lagi? Semakin lama kita semua akan semakin menderita."

"Tapi gimana dengan mu?."

Yoona senyum, "Gak usah pikirin tentang aku. Sekarang yang perlu kau pikirin, gimana Taeyong bisa menerima semua kebenaran yang kita katakan."

**

"Hey Taeyong," Jaehyun mendekati ranjang dimana Taeyong sedang duduk sambil memandang kosong ke arah jendela.

"Kakak pergi aja, aku mau sendirian."

Jaehyun duduk di sebelah Taeyong, mata nya memancarkan sinar sedih melihat Taeyong yang kelihatan ... kosong, "Jadi lo ngusir gue? Ga mau gue temenin aja?"

Taeyong menoleh ke arah Jaehyun dan mendengus, "Emang nya aku kenapa sampai di temenin segala? Aku gapapa, jadi tolong tinggalin aku sendirian."

Jaehyun melarikan tangan nya ke arah pinggang Taeyong, memeluk tubuh mungil yang sedang rapuh tersebut dengan erat, "Tapi gue pengen disini, nemenin lo, gue gak mau orang yang gue sayang kenapa-kenapa."

Jika mungkin situasi nya tidak seperti ini Taeyong pasti akan tersipu malu, tapi tidak, hari ini sudah banyak kebohongan yang terbongkar dan Taeyong tak mau ia di bohongi lagi.

"Aku udah capek di bohongi kak, jangan buat aku semakin hancur dengan berpura pura mencintai aku."

Jaehyun menggeram kesal, "Lihat gue!" bentak Jaehyun keras. "gue sama sekali gak pernah bohong apalagi tentang perasaan gue sama lo."

Mata kosong Taeyong berkaca kaca, "Mereka yang aku anggap orang tua aku aja bohong, apalagi kakak, aku udah gak mau sakit dengan percaya sama orang yang salah."

Jaehyun mengubah mimik wajah nya menjadi lebih lembut, ia menarik dagu Taeyong ke atas agar ia bisa memandangi wajah Taeyong dengan leluasa, "Kadang, kebohongan di buat dengan satu alasan yang penting di belakang nya. Coba lo dengerin apa penjelasan mereka semua, gue akan disini, nemenin lo sampai semua nya berakhir."

"Tapi aku gak bisa ngomong sama mereka sekarang," isak Taeyong pelan, ia mencengkram lengan Jaehyun dengan keras, mulut nya semakin mengeluarkan isakan saat Jaehyun mencium kening nya dengan lembut.

"Gak apa apa. Mereka mau nunggu lo siap kapan aja, yang penting lo jangan murung kaya gini. Wajah lo akan lebih cantik kalau lo senyum," telapak tangan Jaehyun menangkup wajah Taeyong dan mulai menghapus bulir bulir air mata yang tersisa di pipi gembul Taeyong.

"Tapi aku cowok."

Jaehyun menaik kan alis nya, senyuman geli tersemat di bibir Jaehyun, "Tapi menurut gue, lo lebih cantik walaupun lo cowok."

Perlahan lahan rona merah menjalar di pipi Taeyong, ia mendorong Jaehyun agar menjauh sedikit karena jarak mereka sekarang ini sangat lah dekat.

"Kakak bisa temenin aku disini? Selama aku mempersiapkan diri?" Taeyong menatap ragu-ragu ke arah Jaehyun, takut jika kakak kelas nya itu akan menolak.

Tapi tidak ... Kakak kelas nya itu hanya tersenyum sambil mengangguk, membuat Taeyong ingin menangis lagi karena Jaehyun benar benar menepati janji untuk terus menemani Taeyong.

[JY] Strawberry ˢˡᵒʷ ᵘᵖᵈᵃᵗᵉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang